Adegan RI Peluk Kakak Kandung yang Mengahamili Terungkap,Perilaku Mirip Stockholm Syndrome

- Adegan korban inses Bengkulu peluk kakak kandung yang menghamilinya terungkap, perilakunya disorot mirip gejala Stockholm Syndrome. Stockholm syndrome adalah suatu gangguan psikologis yang membuat korban malah memiliki rasa kasih sayang dan empati terhadap pelaku. Seperti diberitakansebelumnya, setelah pemeriksaan oleh Polsek Bermani Ulu, Rejang Lebong, Bengkulu, RI ternyata sempat bertemu dengan kakak...

Adegan RI Peluk Kakak Kandung yang Mengahamili Terungkap,Perilaku Mirip Stockholm Syndrome

TRIBUNBENGKULU.COM - Adegan korban inses Bengkulu peluk kakak kandung yang menghamilinya terungkap, perilakunya disorot mirip gejala Stockholm Syndrome.

Stockholm syndrome adalah suatu gangguan psikologis yang membuat korban malah memiliki rasa kasih sayang dan empati terhadap pelaku.

Seperti diberitakan TribunBengkulu.com sebelumnya, setelah pemeriksaan oleh Polsek Bermani Ulu, Rejang Lebong, Bengkulu, RI ternyata sempat bertemu dengan kakak kandungnya.

Dalam pertemuan itulah, korban RI meluapkan emosinya, RI langsung bersimpuh dan memeluk pelaku KH (21) yang juga merupakan kakak kandungnya sendiri.

Dengan suara lirih, RI berujar dengan suara bergetar, "cepat pulang kak. Jangan lama-lama, aku tunggu."

RI tak kuasa menahan tangis, adegan itu terjadi di depan pekerja sosial Kementerian Sosial (kemensos) yang mendampinginya dan sejumlah anggota polisi.

Perilaku RI dianggap tidak biasa karena menangis memeluk pelaku dan menyampaikan pesan simpati.

Gerak gerik RI mirip seperti orang yang mengalami gejala sindrom stockholm atau stockholm syndrome.

Sikap RI juga berubah drastis, dari awalnya mengaku diancam akan dibunuh menjadi hanya minta dirahasiakan.

Baca juga: Cepat Pulang Kak Lirih Korban Inses Bengkulu Peluk Kakak Kandung yang Menghamilinya

3 Kali Hamil dan Sampai Punya Anak

Pekerja Sosial Kementerian Sosial, Diana Ekawati mengungkapkan kepada TribunBengkulu.com, kejadian kakak hamili adik kandung ini telah terjadi sejak tahun 2021 lalu.

Hingga tahun 2024, ternyata korban sudah hamil 3 kali. Di antaranya 2 kali keguguran dan pernah melahirkan seorang anak laki-laki pada tahun 2022.

Dari cerita korban, aksi bejat kakaknya itu telah terjadi sejak korban berusia 14 tahun.

Kemudian pada saat ini, korban kembali mengalami keguguran hingga akhirnya kasus kakak hamili adik kandung ini terkuak.

"Korban sudah pernah hamil, dua kali keguguran dan satunya sampai melahirkan. Sudah ada anaknya, laki-laki," jelas Diana pada TribunBengkulu.com.

Baca juga: Awal Mula Hubungan Inses Kakak Adik di Bengkulu Hingga Punya Anak, Ternyata Sekeluarga Tidur Sekamar

Terungkapnya Hubungan Inses

Seperti diketahui, sebelumnya kasus hubungan inses kakak adik di Bengkulu setelah korban R (16) diantarkan orangtuanya berobat ke bidan desa dengan alasan sakit.

Oleh bidan desa, ternyata korban dinyatakan mengalami keguguran.

Orang tuanya tidak tidak terima, apalagi setelah itu muncul desas-desus tidak sedap di kalangan masyarakat desa.

Orang tua korban lantas mendatangi Kepala Desa (kades) setempat untuk meluruskan permasalah itu.

Merasa ada yang janggal, kades malah menelepon Bhabinkantibmas agar ditindaklanjuti.

Sementara korban disarankan untuk dibawa ke Puskesmas.

Kades kemudian mendatangi rumah korban R (16) pada Senin (18/3/2024) untuk membawa korban ke Puskesmas.

Ternyata di rumah korbah sudah ada petugas Pendamping Rehabilitasi dan Pekerja Sosial Kementerian Sosial Kabupaten Rejang Lebong.

Bersama-sama dengan petugas Pendamping Rehabilitasi dan Pekerja Sosial, kades membawa korban ke Puskesmas Air Pikat untuk diperiksa.

Di sini akhirnya fakta mengejutkan terungkap, korban R (16) mengaku telah disetubuhi oleh kakak kandungnya di sebuah pondok kopi milik orang tuanya.

Setelah kasus tersebut terungkap, kades langsung melaporkan hal tersebut ke Polsek untuk ditindaki lebih lanjut.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak menyatakan, pengungkapan kasus asusila kakak hamili adik kandung ini terjadi pada Senin (18/3/2034).

Saat ini, terduga pelaku berinisial KH (21) yang merupakan kakak kandung korban telah diamankan.

"Untuk pelaku sudah diamankan, korban juga didampingi sekarang, masih pengembangan lebih lanjut," jelas Sinar pada TribunBengkulu.com.

Baca juga: Korban Inses Bengkulu Berperilaku Aneh Setelah Diajak Bicara Orang Tua

Baca juga: Tutupi Inses? Orang Tua Kakak Hamili Adik Kandung Bengkulu Pernah Tuduh Tetangga Perkosa Anaknya

Korban Ditekan Keluarga

Pekerja sosial Kementerian Sosial Diana Ekawati kepada TribunBengkulu.com mengatakan, emosi RI tidak stabil dan tertekan setelah terungkapnya kasus inses Bengkulu ini.

Upaya orang tua RI yang terkesan ingin menutupi hubungan inses tersebut juga membuat pemulihan korban akan menjadi makin sulit.

"Trauma, anak ini secara tidak langsung ada penekanan dari pihak keluarga," kata Diana kepada TribunBengkulu.com.

Diana saat ini terus berupaya ingin mendampingi korban., meski korban memaksa pulang setelah diajak bicara orang tuanya.

Diana Juga terus merekam perbincangan dengan korban agar kasus ini bisa terus dilanjutkan dan korban mendapatkan penanganan yang tepat.

Kepada TribunBengkulu.com, Diana mengungkap bahwa pihaknya telah merencanakan korban untuk dijauhkan terlebih dahulu dari keluarganya untuk direhabilitasi.

Pekerja sosial juga ingin terus mendampingi hingga kesehatan mental dan fisiknya membaik.

Rehabilitasi juga diharapkan dapat memulihkan mental RI serta mengajarinya tentang perilaku yang boleh atau tidak boleh dilakukan.

Sayangnya, setelah RI bertemu dan bicara dengan orang tuanya, sikapnya malah berubah drastis, seperti diberitakan TribunBengkulu.com sebelumnya.

Banyak pihak menyesalkan perubahan sikap RI yang ingin pulang bersama orang tuanya dan menolak direhabilitasi pihak kemensos. (**)  

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Bengkulu dan Google News Tribun Bengkulu untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow