Informasi Terpercaya Masa Kini

Mengenal Sosok Denica Riadini di Balik SukkhaCitta, Berdayakan Perempuan untuk “Sembuhkan” Bumi

0 2

Bisnis.com, JAKARTA — Brand fashion SukkhaCitta, tahun ini menggelar eksibisi RE-GENERASI, sebuah pameran fashion yang berakar pada kearifan lokal Indonesia dan keberlanjutan. 

RE-GENERASI digelar dengan konsep yang bertumpu pada siklus regeneratif alam dan berfokus pada kesehatan tanah, pemberdayaan perempuan, serta pelestarian budaya.

Pameran ini akan diadakan selama satu tahun hingga akhir tahun 2025 mendatang dengan mulai dari 20 November 2024 hingga 18 Mei 2025 di Plaza Indonesia, Jakarta, dan dapat turut dinikmati oleh pengunjung di Ashta District 8 dan Design Orchard Singapura. 

Baca Juga : Didukung Talenta Muda, Riau Siap Jadi Pusat Fashion Global yang Ramah Lingkungan

Selain itu, eksibisi RE-GENERASI juga akan dilanjutkan dengan Singapura, sebelum akhirnya dilanjutkan ke Bali serta kota-kota lain di Indonesia.

Denica Riadini-Flesch, Founder SukkhaCitta menjelaskan, semua karya SukkhaCitta dibuat dengan 100% tanaman, mulai dari kapas Tumpang Sari yang ditanam secara organik dan regeneratif, sampai pewarna alam yang mewarnai semua kain kami. 

Baca Juga : : Sustainable Fashion Jadi Fokus Merdi Sihombing

“Hal ini kami terapkan agar semua yang kami ciptakan bisa meregenerasi tanah dari merubah bagaimana dia ditanam, dapat diperbaiki melalui re-dye services, and designed to be able to biodegrade back to the Earth leaving zero waste,” tutur Denica.

RE-GENERASI juga ditujukan untuk mengajak publik untuk kembali mengenal dan menganyam hubungan kita dengan dari mana pakaian kita berasal. 

Baca Juga : : Bangkitkan Ekonomi Kreatif, Malang Fashion Week Kembali Digelar

Selain berfokus pada isu lingkungan, eksibisi RE-GENERASI juga ingin mengangkat cerita para lbu yang berjasa memproduksi koleksi SukkhaCitta dengan menggunakan teknik kearifan lokal, Tumpang Sari, tanpa memakai pestisida kimia atau pupuk sintetik yang berbahaya bagi lingkungan. 

“Di eksibisi ini, kita diajak untuk berkontribusi dalam program MAMA TANAH, sebuah inisiatif yang telah dijalankan selama 4 tahun oleh Yayasan Rumah SukkhaCitta untuk memberdayakan perempuan di pelosok Indonesia dengan menggabungkan teknik pertanian tradisional dengan teknologi modern untuk memulihkan kesehatan tanah,” jelasnya.

MAMA TANAH tidak hanya bertujuan menangani perubahan iklim dan ketidaksetaraan gender, tetapi juga memberikan mata pencaharian yang berkelanjutan bagi para perempuan Indonesia Timur agar dapat terus merawat tradisi adat nenek moyang.

Sosok di Balik SukkhaCitta

Di belakang berdirinya SukkhaCitta ada sosok Denica Riadini-Flesch, seorang ekonom Indonesia yang beralih menjadi wirausahawan sosial, penulis, pembicara utama, dan advokat bagi perempuan & Alam.

Denica merupakan lulusan bidang ekonomi dari Erasmus University Rotterdam pada 2011 dan melanjutkan pendidikan terkautndengan Social Entrepreneurship di INSEAD.

Sebagai pendiri dan CEO SukkhaCitta, dia bercita-cita menata kembali masa depan mode. Dari memperkenalkan kembali pewarna tanaman secara alami hingga menemukan kembali sistem agroforestri kuno. 

Dia juga telah membangun salah satu rantai pasokan pertanian-ke-lemari yang regeneratif, pertama di dunia. Sistem ini juga memberdayakan perempuan, untuk melindungi lingkungan dari bahan kimia beracun, sekaligus meregenerasi tanah dan memulihkan keanekaragaman hayati.

Denica merupakan wanita pertama di Indonesia yang memenangkan Cartier Women’s Initiative Award, yang dipersembahkan oleh Amal Clooney di Paris. Karya pionirnya juga telah diakui oleh Forbes 30 Under 30, GenT Asia, Prestige 40 Under 40, Harper Bazaar’s Icons, VOGUE Business Innovators, dan Herworld Women of the Year.

Leave a comment