Informasi Terpercaya Masa Kini

8 Keunggulan Tempe sebagai Sumber Protein,Ramah Diabetes dan Bisa Turunkan Kolesterol

0 2

TRIBUNHEALTH.COM – Tempe merupakan salah satu makanan yang mudah dijumpai di Indonesia.

Selain itu, tempe juga merupakan makanan yang relatif murah dan bisa dijangkau oleh berbagai kalangan.

Namun, kandungan nutrisi dalam tempe tidak bisa dianggap remeh.

Pasalnya tempe memiliki sejumlah nutrisi penting yang bermanfaat untuk tubuh.

Tempe diketahui dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan ramah untuk diet diabetes.

Tinggi protein

Melansir Verywell Fit, salah satu hal yang paling menarik tentang tempe adalah kandungan protein yang mengesankan.

Porsi 1 cangkir tempe cincang yang sama mengandung 34 gram protein pelawan rasa lapar.

Protein nabati biasanya kekurangan satu atau lebih dari 9 asam amino esensial (juga disebut protein pembangun).

Produk kedelai seperti tempe merupakan pengecualian untuk aturan itu karena mengandung beragam asam amino esensial.

Daftar asam amino ini mencakup muscle-building Branched Chain Amino Acids, termasuk leusin, isoleusin, dan valin.

Makan tempe secara teratur sebagai pengganti daging dapat membantu mereka yang mengikuti diet vegetarian atau vegan memenuhi kebutuhan protein mereka dengan lebih mudah.

Tempe berprotein tinggi adalah pilihan yang sangat baik setelah berolahraga untuk membantu memulihkan otot yang lelah setelah berolahraga.

Baca juga: 6 Makanan Kaya Vitamin C, Berperan Penting untuk Melawan Radikal Bebas

Kaya vitamin dan mineral

Tempe penuh dengan beberapa vitamin dan mineral penting.

Ini adalah sumber vitamin B yang sangat baik seperti riboflavin dan niasin yang membantu produksi energi dan sel darah merah yang sehat.

Ini juga merupakan sumber vitamin B6 dan folat yang baik, yang keduanya memainkan peran penting dalam kesehatan saraf.

Ada juga daftar mineral yang mengesankan dalam tempe termasuk banyak kalsium dan magnesium untuk gigi dan tulang yang kuat, serta potasium untuk otot yang sehat.

Tempe juga mengandung seng, tembaga, dan 2,2 mg mangan (lebih dari 100 persen kebutuhan harian 1,8 mg untuk wanita, dan hampir 100?ri kebutuhan 2,3 mg untuk pria).

Salah satu hal yang paling mengesankan tentang tempe adalah kandungan besi.

Satu cangkir porsi tempe mengandung 20 persen zat besi harian, yang sebanding dengan zat besi dalam 3 ons daging tenderloin yang dimasak.

Ambillah tempe secara teratur jika Anda mengikuti diet vegetarian atau vegan dan membutuhkan lebih banyak zat besi.

Mengandung lemak sehat

Tempe mengandung banyak lemak nabati yang sehat.

Satu cangkir potongan tempe cincang memiliki 18 gram lemak total, yang sebagian besar berasal dari sumber mono dan tak jenuh ganda yang menyehatkan jantung.

Ada sekitar 365 miligram lemak omega-3 dan hampir 6.000 miligram lemak omega-6.

Karena dianjurkan untuk makan banyak lemak tak jenuh setiap hari, umumnya tidak ada alasan untuk menghindari tempe.

Makan jenis lemak sehat ini setiap kali makan membantu menjaga rasa lapar dan seiring waktu dapat membantu menurunkan kolesterol LDL “jahat”.

Baca juga: 5 Kerugian Kerja Shift Malam dalam Jangka Panjang, Rawan Penyakit Jantung hingga Kanker

Dapat mendukung kesehatan usus

Melansir WebMD, tempe kaya akan serat, khususnya jenis serat yang dikenal sebagai prebiotik.

Serat ini memberi makan bakteri menguntungkan di usus, membantu mereka berkembang dan bertambah jumlahnya.

Banyak dari bakteri usus ini menghasilkan senyawa yang disebut asam lemak rantai pendek, yang memiliki efek menguntungkan pada usus serta kesehatan kita secara lebih luas.

Dapat mendukung kesehatan tulang

Tempe kaya akan mineral ramah tulang termasuk kalsium, magnesium, dan fosfor.

Selain itu, proses fermentasi yang terlibat dalam produksi tempe memecah senyawa yang dikenal sebagai anti-nutrisi, yang dapat menghambat penyerapan beberapa mineral tersebut.

Hal ini membuat makanan fermentasi lebih mudah dicerna dan nutrisi yang diberikannya lebih mudah kita serap.

Dapat membantu mengelola kolesterol

Produk kedelai mengandung senyawa alami yang disebut isoflavon, yang konsumsi rutinnya dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol.

Penelitian menunjukkan bahwa hal ini mencakup penurunan low-density lipoprotein (LDL), jenis yang sering disebut sebagai kolesterol ‘jahat’, serta kolesterol total.

Sumber antioksidan pelindung

Isoflavon kedelai merupakan antioksidan kuat sehingga membantu meminimalkan kerusakan yang disebut stres oksidatif, yang dilakukan oleh molekul yang disebut radikal bebas.

Penelitian menunjukkan isoflavon membantu mengurangi stres oksidatif dan tempe mungkin sangat baik dalam hal ini.

Ramah diabetes

Kompas.com melansir, protein kedelai memiliki fungsi fisiologis menurunkan kolesterol serum, lemak tubuh dan memperbaiki serum insulin, oleh karena itu produk kedelai, terutama tempe memiliki indeks glikemik rendah (

Dengan kata lain, mengonsumsi tempe dapat menurunkan risiko penyakit diabetes mellitus.

(TribunHealth.com)

Leave a comment