4 Pemicu Stres yang Membuat Ravi Hampir Berhenti Diet Saat Obesitas
JAKARTA, KOMPAS.com – Tidak semua orang merasa senang saat menjalani program diet untuk menurunkan berat badan.
Tak bisa dipungkiri, bagi banyak orang, diet menurunkan berat badan adalah perjuangan yang tak mudah.
Salah satu yang sempat merasa stres, bahkan hampir berhenti, adalah Ravi (30) seorang warga Malang, Jawa Timur.
Pria yang kini seorang body builder ini mengaku, perubahan pola makan dan pekerjaannya yang dulu masih di kantor adalah penyebab dirinya merasa stres.
1. Perubahan pola makan
Ravi memulai perjalanan dietnya pada awal tahun 2016. Kala itu, beratnya mencapai 102 kilogram. Ia memutuskan untuk diet karena khawatir dengan kesehatannya, serta riwayat diabetes di keluarganya.
- Baca juga: Cerita Diet Ravi, Turun 42 Kg karena Khawatir dengan Riwayat Diabetes
- Baca juga: Cerita Diet Nanda, Jalani Hidup Sehat karena Sering Sakit-sakitan
Sepanjang menjalani diet, berat badannya memang berangsur turun. Namun, bukan berarti ia tidak mengahadapi tantangan, terutama karena pola makannya berubah.
“Aku bosan makan yang begitu terus (makanan sehat), karena saat itu belum menemukan cara untuk bagaimana makannya enggak terlalu ekstrem, tapi bisa turun berat badan,” ujar pria yang kini bekerja sebagai seorang personal trainer di AKA Gym, Kota Bekasi, kepada Kompas.com, Sabtu (9/11/2024).
Ravi mengaku, perubahan pola makan menjadi faktor utama penyebab dirinya stres dan benar-benar hampir berhenti diet.
Pasalnya, saat itu ia benar-benar membatasi asupan makanannya menjadi sepenuhnya makanan sehat. Ia belum begitu memahami konsep cheat day.
- Baca juga: Cerita Diet Azhar, Berhasil Turun Berat Badan 34 Kilogram dalam Setahun
- Baca juga: Cerita Diet Azhar, Pernah Capai Bobot 112 Kg hingga Keranjingan Olahraga
Alhasil, ada momen ketika Ravi mulai melenceng menyantap makanan kurang sehat, sedikit demi sedikit karena merasa tidak apa-apa, berujung pada kebanyakan.
“Dan hampir balik lagi (ke berat awal), sudah naik tiga sampai lima kilogram, tapi turun lagi,” ujar dia.
2. Tergoda dengan makanan
Tidak hanya perubahan pola makan yang membuatnya kaget dan stres, Ravi juga tergoda dengan makanan kurang sehat yang disantap oleh teman-teman dan keluarganya.
Awalnya, ia hampir tergoda sebelum akhirnya menyicipinya. Diet yang tadinya mulai kembali ke jalurnya pun akhirnya berantakan.
Di tengah fase Ravi merasa stres akibat makanan, ia akhirnya menemukan cara agar tetap bisa makan enak di luar kategori makanan sehat, tetapi berat badannya tetap terjaga.
- Baca juga: Kisah Diet Sean, Turun Bobot 29 Kg dalam 6 Bulan
- Baca juga: Cerita Diet Seorang Cosplayer, Berhasil Menurunkan Bobot 15 Kg dalam 3 Bulan
“Aku menemukan, dalam seminggu sekali bisa cheat day. Tapi, aku harus bertanggung jawab. Artinya, aku bikin Senin sampai Sabtu high (olahraga), hari Minggunya low (cheat day),” ungkap dia.
Akhirnya Ravi menerapkan cheat day, tapi tetap menjaga porsi makanan yang disantap.
3. Berat badan tetap
Hal lainnya yang membuat Ravi stres adalah ketika berat badannya tetap, alias tidak kunjung turun. Ia tidak mengingat pasti angkanya.
Namun, ini terjadi ketika berat badannya meningkat tiga sampai lima kilogram karena dietnya berantakan.
“Berat badan tetap di situ-situ saja angkanya, enggak turun, jadinya ada pikiran stres. Tapi akhirnya tercapai turun ke 60 kilogram setelah diet dua tahun,” Ravi berujar.
4. Pekerjaan
Saat masih dalam program diet pada tahun 2016-2018, Ravi masih berstatus pekerja kantoran dalam bidang pemasaran apartemen.
- Baca juga: Bolehkah Diet Tanpa Makan Karbo Sama Sekali? Ini Penjelasan Ahli Gizi
- Baca juga: Cerita Diet Puteri, Berhasil Turunkan Berat Badan 21 Kg Pasca-Kehamilan
Kala itu, tuntutan pekerjaan yang berat juga menyumbang stres yang sempat menghambat program dietnya.
Pekerjaan Ravi saat itu membuatnya kekurangan waktu istirahat, yang berujung pada kebiasaan makan.
Beruntung, Ravi tetap menjalani program dietnya dan berhasil menurunkan berat badan sebanyak 42 kilogram pada akhir tahun 2018.
Pada saat yang bersamaan di tahun tersebut, Ravi juga memulai program pembentukan badan, agar lebih berotot dan terdefinisi.
Sampai saat ini, Ravi masih berolahraga di gym. Selain karena pekerjaannya sebagai personal trainer, olahraga dan menjaga pola makan sudah menjadi bagian dari gaya hidupnya.
- Baca juga: 3 Kunci Sukses Menurunkan Berat Badan, Termasuk Harus Cukup Tidur
- Baca juga: Apakah Pound Fit Efektif Menurunkan Berat Badan?
Apalagi, tubuh Ravi termasuk yang mudah gemuk jika makanannya mulai tidak teratur. Daripada mengambil risiko, ia memutuskan untuk mengadakan cheat day setiap seminggu sekali.
Meski dalam sehari bisa menyantap makanan apa pun, Ravi tetap menjaga porsi dan asupan nutrisinya.
“Kalau enggak jaga makanan, pasti obesitas lagi. Dan kalau enggak olahraga, kaya ada yang kurang karena sekarang memang enjoy olahraga,” ucap dia.