Sosok Sunardi Lansia Buat Jembatan Rp 250 Juta usai Akses Ditutup Tetangga,Profesi Keluarga Disorot
TRIBUNJABAR.ID – Sosok Sunardi pria lanjut usia (lansia) yang membangun jembatan di belakang rumah dengan dana ratusan juta, viral di media sosial.
Diketahui, Sunardi dan keluarga tinggal di bantaran sungai di Kelurahan Demaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Pria berusia 70 tahun itu terpaksa membangun jembatan sendiri setelah akses jalan satu-satunya ke rumah mereka ditutup oleh tetanggah yang merupakan pemilik tanah.
Kabar soal pembangunan jembatan itu pun mencuat di media sosial, salah satunya diunggah akun Instagram @jepara***.
Penjelasan polisi
Bhabinkamtibmas Kelurahan Demaan, Polsek Jepara, Bripka Suyoko menerangkan bahwa selama kurang lebih 27 tahun, keluarga Sunardi diberi keleluasaan untuk menggunakan sisa tanah di samping rumah tetangganya yang berinisial SP sebagai akses jalan.
Akan tetapi, sejak Agustus lalu, jalur selebar 1 meter itu ditutup oleh SP dengan alasan kurang nyaman, dan ia berencana menutup tanahnya dengan tembok.
Baca juga: Viral Pengendara Pelat Merah Tempeleng Operator SPBU usai Dilarang Isi Pertalite, Ini Kata Pertamina
Keluarga Sunardi yang terdiri dari lima kepala keluarga, tinggal di dua bangunan rumah di bantaran Sunai Kanai, tepat di belakang rumah SP.
“Berhubung sudah tidak ada kecocokan, akhirnya mulai Agustus 2024, SP memberikan waktu 2 tahun untuk bisa melewati jalan itu. Namun, karena keluarga Sunardi sudah tidak berkenan lewat, mereka memutuskan untuk membangun jembatan,” kata Suyoko saat dihubungi melalui telepon, Selasa (19/11/2024) malam, dikutip dari Kompas.com.
Buat jembatan senilai Rp 250 juta
Sejak akses jalan ditutup, keluarga Sunardi tidak mempunyai pilihan lain untuk keluar masuk rumah selain menyeberangi sungai menggunakan rakit.
Pihaknya mengaku sudah mengupayakan mediasi, namun kedua belah pihak sama-sama tidak berkenan.
“Jalan pertolongan bersertifikat tanah milik SP itu mau ditutup dan keluarga Sunardi dikasih waktu 2 tahun. Saya mau mediasikan pertemukan tidak mau. Karena kedua belah pihak sama-sama punya prinsip,” sambung Suyoko.
Tidak mau berlarut-larut, keluarga Sunardi kemudian merealisasikan pembangunan jembatan di belakang rumahnya senilai Rp 250 juta dengan kocek pribadi.
Diketahui, jembatan berangka besi itu digarap pada 23 Agustus lalu melalui perusahaan jasa konstruksi setelah sebelumnya mengajukan perizinan ke BBWS Pemali-Juana.
“Menyadari karena selama ini menggunakan akses jalan tanah milik orang lain, maka dibangunlah jembatan karena tak ada akses lain. Keluarga Sunardi juga tak keberatan jika jalan pertolongan itu ditutup,” kata dia.
“Progres jembatan 90 persen tinggal buat lantai dan pagar samping,” lanjutnya.
Sosok keluarga Sunardi dikenal saling membantu
Suyoko mengatakan, uang sebesar Rp 250 juta untuk membangun jembatan disokong keluarga besar Sunardi yang di antaranya berstatus mapan secara finansial.
“Keluarga Sunardi saling membantu, ada yang pedagang bakso, pengusaha rosok, PLTU Jepara dan PNS. Anak-anaknya yang mapan tidak tinggal di situ,” kata dia.
“Kenapa tidak pindah saja? Karena rumah itu menyimpan kenangan sejak kecil dan orangtuanya masih nyaman tinggal di situ,” imbuhnya.
Suyoko pun berharap masyarakat bisa menyikapi dengan bijak urusan internal antara dua keluarga ini lantaran mereka juga tak mempermasalahkannya.
“Karena beberapa kali saya tembusi, mereka tidak mau masalah ini berkepanjangan, apalagi masuk medsos. Tapi berhubung sudah viral akhirnya kedua belah pihak merasa terganggu,” pungkas Suyoko.
Penjelasan keluarga Sunardi
Ketika dikonfirmasi Tribun Jateng, Sunardi enggan memberikan keterangan secara jelas terkait pembangunan jembatan tersebut.
Pria berusia 70 tahun itu mengatakan permasalahan tersebut sudah selesai.
Sementara itu, adik Sunardi, Kemadi menerangkan bahwa pembangunan jembatan ini lantaran tidak ada akses dari rumah kakaknya menuju jalan raya.
Kemadi menyebut bahwa pembangunan ini dilakukan secara mandiri oleh Sunardi.
“Ya intinya kami tidak ada akses jalan sehingga kami buat jembatan itu,” kata Kemadi, Selasa (19/11/2024), dikutip dari Tribun Jateng.
Ia menjelaskan bahwa jembatan ini sudah dibuat sejak 20 Agustus 2024 lalu.
“Pembuatan jembatan ini secara pribadi,” ucapnya.
Pengakuan SP
Tetangga Sunardi yang enggan disebut namanya menjelaskan bahwa penutupan jalan akses menuju ke rumah Sunardi pada 19 Agustus 2024 lalu.
Penutupan itu dilakukan sekitar 2 hari saja, setelahnya dibuka kembali.
Ia mengatakan bahwa penutupan jalan itu lantaran tetangganya ketika menaiki sepeda motor kencang hingga tengah malam.
Padahal dirinya memiliki cucu yang masih kecil.
“Berulang kali saya buka pintu tidak ditutup. Terus keluar masuk naik motor kencang. Naik motor itu kencang,” ungkapnya.
Bagi dia, permasalahan ini jika dibiarkan akan berlarut-larut hingga akhirnya pihak keluarga, memberikan waktu selama 2 tahun membuka jalan, setelah itu akan ditutup.
“Kami akan buat perjanjian tertulis 2 tahun jalan ini digunakan silakan. Jadi 2 tahun dibuka. Terserah itu nanti monggo atau pindah. Mereka bangun jembatan kami tidak tahu,” tuturnya.
Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.