Informasi Terpercaya Masa Kini

Piala Antemas Kembali Muncul di FFI 2024, Penghargaan untuk Film Terlaris

0 2

Festival Film Indonesia (FFI) tahun ini digelar pada 20 November mendatang di ICE BSD, Tangerang. Penyelenggaraan FFI didukung oleh Kementerian Kebudayaan.

Mengambil tema ‘Merandai Cakrawala Sinema Indonesia’, gelaran tahun ini akan sedikit berbeda, salah satunya dengan kembalinya penganugerahan Piala Antemas.

Piala Antemas merupakan penghargaan yang diberikan pada film terlaris dalam Festival Film Indonesia. Ketua Bidang Penjurian, Budi Irawanto, mengatakan penganugerahan dikembalikan atas dasar bentuk apresiasi kepada para sineas film, khususnya yang terlaris di pasaran.

“Jadi ini bentuk apresiasi kita bagi industri film kita yang terus bertumbuh, yang total produksinya dalam satu tahun dari hitungan kita, ya, dari 1 September 2023 sampai 31 Agustus 2024 itu ada 141 film. Dan itu ada di bioskop dan kebetulan juga ada di platform online,” kata Budi di Gedung Kementerian Kebudayaan, Jakarta Pusat, Kamis (14/11).

Alasan Piala Antemas Kembali Diberikan di Festival Film Indonesia 2024

Budi mengatakan tahun ini merupakan waktu yang tepat untuk memunculkan kembali Piala Antemas. Sebab, capaian perfilman Indonesia terus menunjukkan tren positif.

“Tadi disampaikan, penonton film kita mencapai 69 juta dan dibandingkan film impor kita juga sudah lebih unggul persentasenya. Kalau kita lihat dari tahun ke tahun, film-film yang ditonton di atas satu juta itu semakin banyak,” tutur Budi.

“Saya kira di sini kita juga melihat bahwa film Indonesia sudah menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ungkapnya.

Piala Antemas diberikan kepada film terlaris sejak FFI 1974 sampai 1992. Film terakhir yang memperoleh Piala Antemas adalah Cinta dalam Sepotong Roti (1991). Film yang disutradarai oleh Garin Nugroho ini memperoleh Piala Antemas di FFI 1992.

Meski sempat terhenti, Piala Antemas kembali diberikan kepada film terlaris pada masanya di awal era 2000an. Namun, pemberian penghargaan itu terpisah dari gelaran FFI.

Antemas diambil dari nama seorang produser dan distributor film yang aktif di dunia perfilman sejak tahun 1957an. Antemas meninggal dunia pada 21 Desember 1970 saat menghadiri rapat Gabungan Perusahaan Bioskop Seluruh Indonesia di Jakarta.

Leave a comment