Informasi Terpercaya Masa Kini

Seperti Ini Sosok Mohammed Deif, Komandan Militer Hamas di Gaza

0 35

GAZA, KOMPAS.com – Israel melakukan serangan besar-besaran di wilayah selatan hingga menewaskan 90 orang dan melukai 300 orang.

Tujuannya tak lain untuk menyasar Komandan Militer Hamas di Gaza, Mohammed Deif. Lantas, siapakah Mohammed Deif?

Menurut pejabat senior Hamas, Mohammed Deif lolos dari serangan Israel tersebut.

Baca juga: Berkunjung ke Israel dan Palestina, Menlu Inggris Desak Gencatan Senjata di Gaza

“Komandan Mohammed Deif mengawasi langsung operasi sayap militer Hamas,” kata pejabat itu, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (14/7/2024).

Israel mengatakan pemboman yang dilakukan pada Sabtu di kamp al-Mawasi, yang merupakan zona kemanusiaan di Gaza, ditujukan untuk membunuh Deif, yang telah lama menduduki daftar orang paling dicari Israel.

Menanggapi klaim Hamas, Kepala Staf Umum Israel Herzi Halevi mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi pada Minggu bahwa Hamas menyembunyikan hasil serangan udaranya terhadap sebuah kompleks tempat Deif diduga bersembunyi.

“Masih terlalu dini untuk menyimpulkan hasil serangan tersebut, yang coba disembunyikan oleh Hamas,” kata Halevi.

Deif adalah salah satu pendiri sayap militer Hamas, Brigade Qassam, pada tahun 1990-an dan telah memimpin pasukan tersebut selama lebih dari 20 tahun.

Ia juga disebut-sebut sebagai tokoh kunci yang merencanakan aksi bom bunuh diri yang menyebabkan kematian puluhan warga Israel.

Baca juga: 17 Warga Gaza Tewas, 50 Terluka akibat Serangan Terbaru Israel

Israel mengidentifikasi dia dan pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, sebagai perancang utama serangan 7 Oktober 2023 yang menewaskan sedikitnya 1.139 orang di Israel selatan dan memicu perang di Gaza.

Pada pagi hari 7 Oktober, Hamas mengeluarkan rekaman suara langka Deif yang mengumumkan operasi “Banjir Al-Aqsa”, yang menandakan serangan itu sebagai balasan atas serangan Israel di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, situs tersuci ketiga umat Islam.

Mohammed Deif (58), jarang berbicara atau tampil di depan umum. Jadi ketika saluran TV Hamas mengumumkan bahwa dia akan berbicara pada 7 Oktober, warga Palestina di Gaza tahu bahwa sesuatu yang besar sedang terjadi.

Berbicara dengan suara tenang dalam rekaman itu, Deif mengatakan Hamas telah berulang kali memperingatkan Israel untuk menghentikan kejahatannya terhadap warga Palestina, membebaskan para tahanan, dan menghentikan perampasan tanah Palestina.

“Hari ini kemarahan Al-Aqsa, kemarahan masyarakat dan bangsa kita sedang meledak. Pejuang kami hari ini adalah hari Anda untuk membuat penjahat ini mengerti bahwa masanya telah berakhir,” terang Deif.

Diketahui, Mohammed deif lahir pada 1965 di kamp pengungsi Khan Younis, yang didirikan setelah Perang Arab-Israel tahun 1948.

Mohammad Masri dikenal sebagai Mohammed Deif setelah bergabung dengan Hamas selama Intifada pertama, atau pemberontakan Palestina pada 1987.

Deif memiliki gelar di bidang sains dari Universitas Islam di Gaza, tempat ia belajar fisika, kimia, dan biologi. Dia mengepalai komite hiburan universitas dan sering tampil di atas panggung.

Pada 1989, saat puncak Intifada Palestina pertama, Deif ditangkap oleh Israel dan dibebaskan setelah 16 bulan ditahan. Dia menjadi kepala Brigade Qassam pada tahun 2002 setelah Israel membunuh pendahulunya dan pemimpin pendiri, Salah Shehadeh.

Beberapa upaya dalam hidupnya dimulai setelah dia menggantikan Shehadeh.

Baca juga: Hamas Menarik Diri dari Perundingan Gencatan Senjata di Gaza

Deif berarti “pengunjung” atau “tamu” dalam bahasa Arab, dan ada yang mengatakan hal itu karena komandan militer Hamas selalu bergerak diiringi pemburu Israel.

Menurut laporan, Deif kehilangan matanya dan menderita luka serius di salah satu kakinya dalam salah satu upaya pembunuhan Israel.

Kelangsungan hidupnya saat memimpin sayap bersenjata Hamas menjadikannya “pahlawan rakyat” di kalangan warga Palestina.

Leave a comment