Informasi Terpercaya Masa Kini

Per Porsi Rp 15 Ribu, Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Jateng Tanpa Nasi, Telur & Susu

0 3

jateng.jpnn.com, WONOSOBO – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) telah memulai uji coba makan bergizi gratis. Simulasi itu dimulai di Kabupaten Wonosobo dengan menyasar 1.911 siswa sekolah dasar (SD) pada Jumat (8/11).

Wonosobo merupakan tiga dari kabupaten yang dipilih sebagai titik uji coba makan bergizi gratis selain Kebumen, dan Brebes. Tiga kabupaten itu masuk daftar daerah miskin ekstrem di Jateng. Masing-masing daerah diberi kuota maksimal 2.000 anak.

Makan Bergizi Gratis bertempat di SD Negeri 10 Wonosobo dengan diikuti 629 siswa-siswi. Mereka cukup antusias mengikuti simulasi program Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Pantauan JPNN.com di SD Negeri 10 Wonosobo, dalam uji coba, hadir Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Jateng Yunita Dyah Suminar, dan Pelaksana tugas (Plt) Bupati Wonosobo Muhammad Albar.

Sejumlah siswa sedang mengambil kotakan makan bergizi gratis. Foto: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com

Tampak seorang dokter memaparkan materi makan bergizi gratis. Dia menjelaskan tentang isi piring kepada ratusan siswa-siswi yang duduk bersila di atas karpet digelar di lapangan sekolah.

Ratusan siswa-siswi cukup antusias menyambut sambil menyanyikan lagu Pelajar Pancasila. Mereka tampak antre untuk mendapatkan menu makanan yang dibagikan oleh guru.

Isi menu tersebut tanpa nasi, telur, dan susu. Dalam boks makanan hanya terisi spageti, ikan katsu, brokoli krispi, dan pisang. Nilai satu porsi tersebut sebesar Rp 15 ribu.

Mayoritas anak menyukai spageti, dan ikan katsu, tetapi tak sedikit dari mereka menyingkirkan brokoli krispi. “Asing, saya tidak suka sayur brokoli digoreng. Ini saya kasihkan ke teman saya yang doyan,” kata Grace Bianca, salah satu siswi kelas 6.

Bahkan, ada beberapa anak yang tak mau memakannya karena asing dengan menu khas Italia yang disusun oleh persatuan ahli gizi tersebut. Namun, setelah dibujuk oleh guru, dan dokter, mereka mau mencoba meski tak habis.

“Anak-anak kami senang sekali. Menu spageti menurut saya, supaya anak-anak bisa mengenal budaya asing, memang ada yang tidak suka, ada yang asing, dan akhirnya mereka makan,” kata Kepala SD Negeri 10 Wonosobo Gunawan.

Uji coba makan bergizi gratis akan digelar selama 25 hari. Program itu menelan anggaran bantuan keuangan Provinsi Jateng sebesar Rp 750 juta. Total tiga daerah menjadi Rp 2,25 miliar.

“Katanya ada spageti, apa itu makanan spageti?,” kata Plt Bupati Wonosobo Muhammad Albar, mengaku mendengarnya asing. Dia langsung mengincipi menu tersebut bersama ratusan siswa.

“Ternyata spageti pakai bahan-bahan lokal, menu ini juga tren anak-anak sekarang, ada juga ikan katsu dari pada opor. Yang penting dari bahan baku lokal untuk menumbuhkan perekonomian di wilayah,” kata Albar.

Dengan menjadi tempat uji coba, dia menyatakan Wonosobo telah siap menjalankan program makan bergizi gratis pada 2025 mendatang. Ini juga selaras dengan programnya untuk menekan angka stunting yang masih tinggi.

“Kecerdasan dan kesehatan ini adalah tujuan program makan bergizi gratis. Kami tidak ingin terjadi lagi anak-anak stunting di Kabupaten Wonosobo, ini akan memberikan dampak baik di persoalan stunting,” kata Albar.

Sementara itu, Kadinkes Jateng Yunita Dyah Suminar mengatakan evaluasi uji coba ini akan dilakukan secara bertahap. Mulai soal penyediaan, pendistribusian, hingga terkait kelayakan menu yang disajikan.

“Ini dibuat daftar menu, jadi tidak mungkin dibuat menu berulang di hari yang sama. Misalnya Senin lauknya A lalu Senin depan lauknya sama itu akan membuat bosan,” katanya.

Menu makan bergizi gratis. Foto: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional, termasuk Dinas Pendidikan, Dinas Pangan, Dinas Pertanian di masing-masing kabupaten/ kota untuk memantau jalannya uji coba.

“Ini memang hal baru, tetapi prinsipnya mereka (Pemda) support. Namun, di waktu perubahan ini kan sangat pendek, maka provinsi inisiatif memberikan bantuan kepada tiga kabupaten itu,” katanya.

Meski penyedia katering dalam uji coba ini didominasi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal, pihaknya memastikan jasa boga telah terverifikasi.

Nantinya, pedoman yang sedang dirumuskan oleh Badan Gizi Nasional akan menjadi acuan pelaksanaan makan bergizi gratis di daerah-daerah.

“Pasti Wapres Gibran akan memantau langsung, kemarin di Solo juga dipantau beliau,” kata Yunita. (mcr5/jpnn)

Leave a comment