Apakah Boleh Makan Terong Setiap Hari? Ini Penjelasannya…
KOMPAS.com – Buah terong kaya akan antioksidan, serat, potasium, dan vitamin yang baik untuk tubuh. Lalu, apakah boleh makan terong setiap hari?
Walaupun terong bermanfaat bagi tubuh, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi buah ini setiap hari atau secara berlebihan.
Makan terong berlebihan bisa menimbulkan efek samping berupa gangguan pencernaan atau masalah peradangan.
Untuk mengetahui lebih lanjut aman tidaknya makan terong setiap hari, simak ulasan berikut.
Baca juga: Apa Manfaat Terong bagi Tubuh? Berikut 8 Daftarnya…
Apakah boleh makan terong setiap hari?
Dilansir dari Healthline, ada beberapa manfaat terong bagi tubuh, seperti meningkatkan kekebalan, mengelola gula darah, memelihara kesehatan jantung, mencegah penuaan di kulit, dan mengontrol berat badan.
Beragam manfaat tersebut tak lepas dari kandungan nutrisi pada buah ini, misalnya serat, mangan. kalium atau potasium, serta senyawa antioksidan, seperti vitamin A dan C.
Antioksidan dalam terong membantu mengatur kadar lemak darah dan kolesterol lebih stabil.
Dengan beragam nutrisi dan manfaat potensial tersebut, terong bisa dijadikan pilihan menu sehat harian Anda.
Meski begitu, makan terong setiap hari tidak terlalu dianjurkan. Sebab pada prinsipnya setiap orang membutuhkan asupan gizi seimbang dari lauk, sayur, dan buah-buahan yang bervariasi.
Mengonsumsi terong berlebihan juga bisa menimbulkan efek samping berupa peradangan, terutama pada seseorang dengan penyakit autoimun, termasuk rheumatoid arthritis dan psoriasis arthritis.
Efek samping terong juga bisa berupa reaksi alergi akibat makan terong yang ditandai dengan gejala, seperti ruam kulit, angiodema atau pembengkakan pada mata, tenggorokan, dan bibir, serta bersin-bersin.
Baca juga: Apakah Terong Baik untuk Kolesterol? Berikut Penjelasannya…
Dikutip dari Kompas.com, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania juga menjelaskan, makan terong dalam jumlah berlebihan bisa memicu gangguan pencernaan, seperti sakit perut, kembung, mual, muntah, serta diare.
Keluhan muntah dan diare terjadi akibat adanya zat beracun pada terong bernama solanin.
Paparan solanin dalam jumlah banyak bisa menyebabkan gangguan irama jantung, meski kondisi tersebut sangat jarang terjadi.
Terong juga mengandung oksalat, senyawa organik yang dapat memicu masalah pada ginjal.
Menurut National Kidney Foundation, oksalat memicu pembentukan kristal dalam urine dan menempel pada kalsium sehingga mengakibatkan pembentukan batu ginjal.
Dengan mengetahui potensi efek samping dari terong, bisa disimpulkan sebaiknya tidak mengonsumsi buah ini secara berlebihan.
Akan tetapi, setiap orang memiliki kondisi yang berbeda-beda. Individu tanpa masalah inflamasi mungkin aman makan terong setiap hari. Jadi, untuk memastikannya, anda dapat berkonsultasi dengan ahli gizi maupun dokter.
Baca juga: Penyakit Apa yang Tidak Boleh Makan Terong? Berikut 4 Daftarnya