Bantu Kemajuan Pertanian, Telkom University Luncurkan Aplikasi Smart Farm
jatim.jpnn.com, BLITAR – Telkom University Surabaya meluncurkan aplikasi smart farm berbasis Android dan IoT hasil penelitian dari dosen.
Penelitian yang dipimpin Achmad Muzakki, S.Kom., M.Kom., bersama timnya Muhammad Ilham Alhari, S.Kom., M.Kom., dan Arni Muarifah Amri, S.T., M.T., itu memfokuskan pada peningkatan efisiensi di sektor pertanian.
Muzakki menjelaskan penelitian itu bekerja sama dengan peternakan Joko Imam Suyono yang bertujuan mengembangkan sistem otomatisasi, seperti pemberian pakan, desinfeksi, serta pelaporan otomatis.
Teknologi tersebut, kata dia, berguna untuk memajukan dunia pertanian, terutama di wilayah pedesaan yang seringkali memiliki tantangan tersendiri dalam hal efisiensi.
“Kami berharap aplikasi smart farm ini dapat menjadi solusi yang memudahkan petani dalam mengelola lahan dan ternak mereka, bahkan tanpa perlu pengawasan intensif,” ujar Muzakki, Selasa (5/11).
Menurutnya, dengan sistem otomatisasi yang dirancang timnya akan membuat petani lebih fokus pada aspek lain dalam budidaya dan bisnis, sehingga produktivitas bisa terus meningkat secara berkelanjutan.
“Para petani lokal menyambut positif penerapan teknologi ini dan berharap bahwa inovasi yang dihasilkan bisa menginspirasi pengembangan sektor pertanian lain di sekitar Blitar,” kata dia.
Fitur pemberian pakan dan desinfeksi otomatis tidak hanya menjaga efisiensi. Namun, lingkungan yang bersih dan sehat bagi hewan ternak juga harus diperhatikan agar kualitas hasil peternakan meningkat.
Joko selaku pengelola Plasa Jatinom mengatakan dengan fitur pelaporan otomatis, para petani bisa mendapatkan data real-time yang memberikan wawasan berharga untuk keputusan yang lebih cermat.
“Laporan otomatis ini memungkinkan pengelola smart farm memantau seluruh aktivitas dan mengatasi berbagai kendala secara cepat dan tepat,” ungkapnya.
Para petani berharap bahwa penelitian ini menjadi tonggak dalam mempercepat transformasi sektor pertanian menuju era digital yang lebih maju. Dengan menggabungkan teknologi canggih dan keahlian lokal, Plasa Jatinom menjadi model yang bisa diadopsi oleh petani lain di wilayah Blitar dan sekitarnya. (mcr12/jpnn)