Informasi Terpercaya Masa Kini

Gen Z Rela Habiskan Uang Puluhan Juta demi Tas Branded

0 7

JAKARTA, KOMPAS.com – Gen Z sangat memperhatikan setiap detail dari busana yang ia kenakan. Tak cuma itu, aksesoris fesyen pun dianggap tak kalah penting untuk menunjang tampilannya.

Bahkan sebagian Gen Z awal yang sudah memasuki dunia kerja, sudah mulai tergiur pada tas-tas branded.

Founder Irresistible Bazaar dan IRRESSAVENUE Marisa Tumbuan mengungkap, para Gen Z memiliki bujet belanja tas yang bervariasi, tergantung pada gaya busana dan kebutuhannya.

Baca juga: Shoulder Bag atau Sling Bag, Mana Favorit Gen Z?

“Menurut aku masing-masing orang punya bujet yang berbeda, karena gaya setiap orang dalam berbusana juga berbeda kan,” ungkap Marisa dalam Media Gathering Irresistible Bazaar, Rabu (30/10/2024).

Meski begitu, ia menilai, cukup banyak para Gen Z yang rela merogoh kocek puluhan juta demi membeli tas branded.

Sebab, para Gen Z cenderung memiliki pekerjaan yang lebih fleksibel dan mampu mendapatkan penghasilan yang maksimal.

“Di atas 10 juga banyak, karena Gen Z sekarang bisa mencari uang tanpa terikat ke satu perusahaan. Bahkan mereka lebih punya kesempatan untuk bekerja dengan pendapatan yang maksimal,” ujarnya.

Keinginan para Gen Z untuk tampil trendy dan stylish di berbagai kesempatan membuat mereka membutuhkan berbagai macam tas untuk berganti-ganti.

Maka tak heran, mengapa mereka rela menghabiskan kocek hingga puluhan juta untuk membeli tas branded.

“Ada juga orang yang hobi beli Longchamp, beli Chanel juga. Balik lagi, karena Gen Z ini OOTD-nya variatif setiap harinya, pasti tasnya juga ganti-ganti dan banyak,” tambah Marisa.

Namun, Marisa menyebutkan bahwa setiap orang memiliki seleranya masing-masing, sehingga tidak bisa disamaratakan.

Baca juga: 2 Sebab Gen Z Sering Gonta-ganti Pekerjaan

Sebagian Gen Z pun ada yang lebih menyukai koleksi tas dari brand-brand lokal, serta dari Asia.

“Meskipun banyak orang yang enggak harus pakai branded global, tapi pilih pakai lokal atau merek tas dari Asia, seperti Malaysia atau Korea,” pungkasnya.

Leave a comment