Informasi Terpercaya Masa Kini

Singapura Pastikan Anggur Shine Muscat Aman Dikonsumsi, Beri Saran Ini ke Warga

0 7

SINGAPURA, KOMPAS.com – Badan Pangan Singapura (SFA) pada Rabu (30/10/2024) memastikan, anggur Shine Muscat yang tersedia di Singapura aman untuk dikonsumsi.

SFA berkata demikian setelah dilakukan tes pestisida dan langkah-langkah pengendalian kualitas lainnya pada buah itu.

Kekhawatiran tentang buah Shine Muscat muncul dalam seminggu terakhir di tengah laporan dari Thailand yang mengatakan tingkat pestisida yang sangat tinggi ditemukan dalam berbagai sampel.

Baca juga: Peminat Anggur Shine Muscat di Thailand Turun Drastis, Pedagang Minta Kejelasan Pemerintah

Menanggapi pertanyaan dari Channel NewsAsia (CNA), SFA mengatakan, pengujian pestisida pada anggur Shine Muscat tidak mendeteksi adanya tingkat residu yang mengkhawatirkan keamanan pangan.

“Kami akan terus menguji dan memantau situasi ini untuk melindungi kesehatan masyarakat,” ungkap SFA.

SFA menambahkan, mereka memiliki peraturan untuk membatasi jumlah residu bahan kimia yang diizinkan, seperti pestisida, yang mungkin tersisa dalam makanan.

SFA juga secara rutin melakukan pengujian pestisida pada makanan, termasuk buah-buahan seperti anggur Shine Muscat.

Makanan tidak akan diizinkan untuk dijual di Singapura jika gagal dalam inspeksi dan uji keamanan makanan SFA.

Produk makanan, termasuk anggur Shine Muscat, juga harus diimpor oleh importir berlisensi SFA.

“Peritel harus memastikan bahwa makanan yang mereka jual diperoleh dari sumber yang diatur oleh SFA, disiapkan atau diproses dengan cara yang aman dan higienis, dan tidak membahayakan keamanan pangan,” ungkap SFA, sebagaimana dilansir CNA pada Rabu.

Baca juga: Thailand dan Malaysia Selidiki Anggur Muscat yang Mengandung Residu Kimia

Menurut Bangkok Post, Jaringan Peringatan Pestisida Thailand memperingatkan tentang kontaminasi pada anggur Shine Muscat minggu lalu setelah menemukan sebagian besar sampel yang mereka uji mengandung residu kimia berbahaya di atas tingkat maksimum yang diizinkan.

Dari 24 sampel yang dikumpulkan dari berbagai lokasi, termasuk toko online dan supermarket, sebanyak 23 sampel mengandung residu pestisida yang melebihi batas yang diizinkan.

Sembilan dari sampel-sampel tersebut diimpor dari China, sementara 15 sampel lainnya tidak dapat diidentifikasi.

SFA mengatakan dalam pernyataannya, bahwa anggur Shine Muscat di Singapura sebagian besar diimpor dari negara-negara seperti China, Korea Selatan, dan Jepang.

Menanggapi pertanyaan CNA, seorang juru bicara FairPrice Group mengatakan, pemeriksaan kualitas rutin dilakukan terhadap semua produknya, termasuk anggur Shine Muscat, untuk memastikan produk tersebut memenuhi “standar yang ketat” untuk kesegaran dan keamanan.

“Sehubungan dengan insiden baru-baru ini di Thailand, departemen keamanan pangan kami memantau situasi dengan seksama dan akan terus meninjau semua informasi yang relevan untuk memastikan keamanan produk kami yang berkelanjutan,” jelasnya.

Baca juga: Restoran Italia Tawarkan Sebotol Anggur Gratis pada Pelanggan yang Tak Main Ponsel

Jaringan supermarket ini menjual anggur Shine Muscat yang berasal dari Jepang, Korea Selatan, dan China.

Juru bicara DFI Retail Group, yang mengoperasikan Cold Storage dan Giant, menegaskan selama ini bekerja sama dengan pemasok tepercaya guna memastikan produk yang dijual, termasuk anggur Shine Muscat yang berasal dari Jepang, Korea Selatan, dan China, memenuhi persyaratan kualitas yang ketat dan standar keamanan lokal seperti yang ditetapkan oleh SFA.

CNA juga telah menghubungi Sheng Siong dan Don Don Donki untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Saran SFA untuk warga

Lebih lanjut, SFA mengatakan, konsumen dapat “memainkan peran” untuk memastikan buah-buahan yang mereka beli aman untuk dikonsumsi.

“Cucilah dengan baik sebelum dikonsumsi,” kata Badan Pangan Singapura tersebut.

SFA menambahkan, menggosok permukaan buah dengan lembut saat membilasnya dapat membantu menghilangkan residu pestisida.

“Mengupas kulit buah dapat membantu menghilangkan residu pestisida karena sebagian besar residu pestisida terdapat pada permukaan buah,” tambah mereka.

Leave a comment