7 Macam Obat Herbal Bantu Atasi Penyakit Diabetes,Ada Lidah Buaya Hingga Jahe
TRIBUNHEALTH.COM – Kadar gula darah yang terlalu tinggi di dalam tubuh bisa menjadi salah satu penyebab penyakit diabetes.
Pada penderita diabetes tipe 2, tubuh tidak bisa menggunakan insulin dengan efektif.
Jika kondisi ini dibiarkan saja tanpa ditangani, maka bisa meningkatkan risiko serius pada mata, jantung hingga saraf.
Dilansir dari PosBelitung, diabetes melitus ialah kondisi yang dialami seumur hidup, sehingga bisa mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
Diabetesi (sebutan penderita diabetes) harus minum obat, mengubah pola makan dan melakukan pemeriksaan rutin untuk mengelola penyakit.
Penyakit diabetes kerap dikaitkan dengan berat badan berlebih, gaya hidup tidak sehat atau riwayat keluarga dengan kondisi yang sama.
Baca juga: Dok, Apa Penuaan Dini Itu? Begini Penjelasan dr. Fiarry Fikaris
Gejala Diabetes Tipe 2
– Peningkatan frekuensi buang air kecil, terutama di malam hari.
– Merasa haus sepanjang waktu.
– Merasa sangat lelah.
– Sering merasa lapar.
– Penurunan berat badan secara tiba-tiba.
– Gatal di sekitar kelamin.
– Sariawan berulang kali.
– Luka yang sulit sembuh.
– Penglihatan kabur.
– Mudah terserang infeksi.
– Nyeri atau mati rasa pada kaki dan tangan.
– Kesemutan.
Baca juga: 9 Penyebab Kolesterol Tinggi, Coba Kurangi Konsumsi Makanan dan Minuman Ini
Diabetes berisiko menyebabkan beberapa komplikasi, seperti kerusakan saraf, stroke, termasuk serangan jantung.
Untuk mencegah konsekuensi kesehatan yang ditimbulkan oleh diabetes, pengidap penyakit ini bisa mengonsumsi obat herbal.
Obat herbal untuk mengatasi diabetes tipe 2
Ada beberapa obat herbal yang dapat dipiliih penderita diabetes untuk meredakan gejala penyakitnya dan mengurangi risiko komplikasi.
1. Kayu manis
Kayu manis adalah rempah-rempah kaya antioksidan dan senyawa lainnya yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Dilansir dari Healthline, kayu manis dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, peradangan, termasuk mengontrol gula darah.
Sebuah tinjauan 2016 menemukan bukti dari penelitian pada manusia bahwa kayu manis dapat meningkatkan kadar glukosa plasma puasa atau hemoglobin A1c (HbA1c).
Baca juga: Apakah Gangguan Seksual Disebabkan Masalah Tubuh Sepenuhnya? Ini Kata dr. Binsar Martin
Namun, sebagian besar responden melanjutkan pengobatan hipoglikemik (kadar gula darah lebih rendah dari batas normal) mereka selama penelitian.
Sementara HbA1c adalah salah satu penanda yang dilihat dokter saat memantau diabetes, indikator lain seperti kadar lipid, kolesterol, dan sensitivitas insulin juga penting.
Tinjauan tahun 2019 dari 16 studi juga menemukan bukti bahwa kayu manis membantu mengurangi glukosa darah puasa dan resistensi insulin.
Manfaat tersebut dapat dirasakan oleh mereka yang berisiko mengidap pradiabetes dan diabetes.
Dalam hal ini, kayu manis bisa dikonsumsi dengan cara ditambahkan ke dalam makanan sebagai bumbu, teh, atau suplemen.
2. Milk Thistle
Milk thistle mengandung silymarin, senyawa dengan sifat antioksidan dan antiinflamasi yang bermanfaat untuk penderita diabetes.
Manfaat milk thistle untuk diabetes sempat ditelisik peneliti yang hasilnya dipublikasikan ke National Library of Medicine tahun 2018.
Studi menemukan bukti bahwa milk thistle dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.
Namun, konsumsi obat herbal ini perlu dikonsultasikan dengan dokter karena berisiko menyebabkan mual, diare, dan kembung.
3. Gymnema Sylvestre
Gymnema sylvestre adalah ramuan asal India yang mendapat julukan “penghancur gula” dan digunakan dalam Ayurveda -pengobatan tradisional India.
Baca juga: Perawatan Payudara Selama Kehamilan dan Setelah Melahirkan, Begini Penjelasan Bidan
Studi Frontiers in Pharmacology tahun 2019 mendapati temuan bahwa obat herbal ini bermanfaat untuk mengurangi kadar gula darah.
Di samping itu, gymnema sylvestre memiliki manfaat lain, yakni:
– Meningkatkan antioksidan
– Menurunkan stres
– Menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida (lemak dalam darah)
– Menurunkan berat badan dan menghambat akumulasi lemak
– Meningkatkan produksi insulin -hormon yang diproduksi pankreas untuk membantu tubuh menggunakan gula sebagai energi
– Menurunkan peradangan.
Studi Nutrients tahun 2020 mendapati temuan bahwa responden yang mengonsumsi mint mengandung gymnema sylvestre merasakan penurunan keinginan makan makanan manis.
Manfaat tersebut tentunya dapat membantu penderita diabetes untuk mengurangi asupan gula mereka.
Baca juga: Hindari Kebiasaan Ini jika Tidak Ingin Gigi Sensitif, Begini Kata Dokter
4. Lidah Buaya
Lidah buaya yang selama ini dikenal bermanfaat untuk kulit, ternyata memiliki kegunaan lain untuk mengurangi kadar gula darah pada penderita diabetes.
Manfaat lidah buaya untuk mengobati gejala diabetes sempat dibuktikan peneliti dalam studi yang dipublikasikan ke Science Direct tahun 2013.
Sudi yang dilakukan terhadap tikus mendapati temuan bahwa lidah buaya dapat membantu melindungi dan memperbaiki sel beta di pankreas yang memproduksi insulin.
Peneliti juga percaya bahwa manfaat tersebut berasal dari kandungan antioksidan dalam lidah buaya.
Studi The Journal of Alternative and Complementary Medicine tahun 2016 juga mendapati manfaat lain dari lidah buaya.
Disebutkan bahwa lidah buaya dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah puasa dan hemoglobin A1C.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele Ciri-ciri Ini, Bisa jadi Tanda Diabetes Usia Muda?
Dari banyak studi yang meneliti manfata lidah buaya, bisa disimpulkan jika tanaman ini berguna untuk:
- Meningkatkan kadar insulin
- Meningkatkan kesehatan dan jumlah sel terkait di pankreas yang dikenal sebagai Pulau Langerhans
- Melindungi tubuh dari diabetic kidney disease, depresi, dan kecemasan dengan cara mengurangi stres oksidatif
- Meningkatkan kesehatan mata.
Untuk merasakan manfaat dari lidah buaya, orang dapat menambahkannya ke dalam jus, smoothie, atau suplemen.
5. Pare
Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi pare bermanfaat untuk mengelola diabetes.
Salah satunya terungkap dalam studi Complementary Therapies in Medicine yang diterbitkan tahun 2020.
Studi menemukan fakta bahwa responden yang mengonsumsi ekstrak pare memiliki kadar glukosa darah puasa yang lebih rendah setelah 12 minggu, tetapi tidak ada perbedaan kadar HbA1c.
Baca juga: 8 Manfaat Makan Cabai untuk Kesehatan, Bantu Menurunkan Berat Badan dan Jaga Gula Darah
Selain itu, studi Medicine tahun 2021 mencatat bahwa banyak bagian dari pare yang bisa dimanfaatkan untuk membantu mengobati diabetes.
Dalam hal ini, pare dapat dikonsumsi bijinya, ditambahkan ke dalam makanan, jus, atau suplemen.
Namun, orang yang ingin mengonsumsi pare untuk mengatasi diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu.
6. Kelabat
Kelabat yang disebut juga fenugreek atau klabet ternyata dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
Manfaat tersebut bisa dirasakan karena tanaman herbal ini mengandung serat dan senyawa tertentu yang memperlambat pencernaan karbohidrat dan gula.
Ada juga beberapa bukti bahwa kelabat dapat membantu menunda atau mencegah timbulnya diabetes.
Salah satunya terungkap dalam studi Journal of Diabetes & Metabolic Disorders yang dipublikasikan tahun 2015.
Baca juga: 4 Manfaat Vitamin C Bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Bantu Cegah Penuaan Kulit
Studi mengatakan bahwa orang dengan pradiabetes dapat mengurangi risiko diagnosis diabetes ketika mengonsumsi bubuk kelabat.
Studi melibatkan 66 penderita diabetes yang mengonsumsi lima gram kelabat dengan 200 mililiter air dua kali sehari sebelum makan.
Peneliti menyimpulkan bahwa mengonsumsi kelabat membantu menurunkan gula darah karena peningkatan kadar insulin.
Kelabat dapat dikonsumsi dengan cara ditambahkan ke dalam masakan, dimasukkan ke air hangat untuk diminum, atau suplemen.
7. Jahe
Jahe adalah obat herbal yang telah digunakan orang selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional.
Orang sering menggunakan jahe untuk membantu mengobati masalah pencernaan dan peradangan.
Pada 2015, studi Journal of Ethnic Foods menemukan bahwa jahe juga dapat membantu mengobati diabetes.
Peneliti menyimpulkan bahwa jahe menurunkan kadar gula darah tetapi tidak menurunkan kadar insulin darah.
Hasilnya, mereka menyarankan bahwa jahe dapat mengurangi resistensi insulin pada orang dengan diabetes.
Di sisi lain, studi International Journal of Endocrinology and Metabolism tahun 2017 mendapati temuan bahwa jahe dapat mengurangi kadar glukosa darah puasa dan HbA1c.
Orang bisa mengonsumsi jahe dengan cara dimasak ke dalam makanan atau minuman, diseduh, atau suplemen.
(Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di PosBelitung.co dengan judul 7 Bahan Alami untuk Mengobati Diabetes Melitus, Ada Kayu Manis Hingga Pare