Cerita Dekan FIB UI soal Monumen Tokoh Antariksa yang Didatangkan Langsung dari Rusia
TEMPO.CO, Jakarta -Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia (Kedubes Rusia) dan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) meresmikan monumen tiga tokoh antariksa, Konstantin Eduardovich Tsiolkovski, Sergei Korolev, dan Yuri Gagarin. Peresmian itu dilakukan sebagai bentuk kerja sama antara kedua negara.
Dekan FIB UI, Bondan Kanumoyoso, menuturkan bahwa monumen itu didatangkan langsung dari Rusia. Kedutaan Besar Republik Indonesia atau KBRI di Moskow, jelas Bondan, memiliki peran dalam pengiriman monumen itu.
“Ini sudah dalam bentuk jadi ketika dikirim ke Indonesia atas bantuan KBRI Moskow,” kata Bondan di FIB UI pada Rabu, 30 Oktober 2024.
Bondan menjelaskan bahwa pengemasan dilakukan dengan aman sehingga monumen itu dapat diterima dalam keadaan yang sangat baik. Pengiriman itu, sambung Bondan, dilakukan sekitar sebulan lalu.
“Jadi, tinggal kami pasang di sini, ditempatkan di lokasi yang kira-kira strategis dan bisa dilihat banyak mahasiswa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bondan menjelaskan bahwa fakultas yang dia pimpin telah menjalin kerja sama dengan berbagai negara, salah satunya Rusia. Dia juga menyebut program studi sastra Rusia di kampusnya menjadi yang tertua dan terbaik di Indonesia.
“Hampir semua program studi punya kerja sama dengan negara-negara terkait,” tuturnya.
Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Sergey Tolchenov, berharap agar monumen ketiga tokoh asal negerinya itu dapat menginspirasi para mahasiswa Indonesia. Tolchenov mendorong anak muda Indonesia memiliki mimpi yang sama agar bisa berjelajah ke luar angkasa.
“Ini bukan hanya sekadar simbol relasi, tetapi ini adalah sinyal bagi generasi muda untuk berani menghadapi masa depan,” ucap Tolchenov.
Salah seorang mahasiswi sekaligus panitia, Azmita Putri Sherlian, mengatakan bahwa dia bersama rekan-rekannya telah mempersiapkan peresmian monumen ini sejak sepekan belakangan. Dia bersama Ikatan Kekerabatan Sastra Slavia (Ikasslav) FIB UI turut mempersiapkan penampilan musik.
“Kami juga menampilkan Russian Culture. Ada yang membawa lagu Katyusha di samping Rayuan Pulau Kelapa,” tutur mahasiswi sastra Rusia angkatan 2022 itu.
Senada dengan itu, mahasiswi sastra Rusia lain, Ivana Chrisan Harati Baboe, menyebut sejumlah mata kuliah sengaja diliburkan untuk menyambut acara ini. Dia menyebut rekan-rekannya antusias untuk menghadiri peresmian monumen tersebut.
“Semoga setelah ini persahabatan Indonesia-Rusia semakin baik, bahkan membuat orang-orang di luar sana semakin semangat untuk belajar tentang Rusia,” ucap Ivana.
Konstantin Eduardovich Tsiolkovsky dikenal sebagai bapak astronotika dan penerbangan antariksa manusia. Hidup di era 1857 sampai 1935, ide-idenya dianggap visioner karena melihat tentang masa depan umat manusia di luar angkasa jauh melampaui zamannya.
Selanjutnya, Sergei Pavlovich Korolev merupakan kepala teknisi roket dan perancang pesawat luar angkasa Soviet dalam Perlombaan Antariksa antara Amerika Serikat dan Uni Soviet tahun 1950-an dan 1960-an. Hidup pada 1907-1966, dia dijuluki sebagai bapak astronotika terapan.
Sedangkan Yuri Gagarin merupakan manusia pertama yang terbang selama 108 menit ke luar angkasa dengan pesawat roket Vostok 1. Hidup di era 1934-1968, dia menerima banyak penghargaan dan medali kehormatan, termasuk medali “Hero of the Soviet Union”.
Pilihan Editor: Indonesia Ingin Bergabung dengan BRICS, Dubes Tolchenov: Tak Ada Lobi Rusia