Tom Lembong Ditahan Kejagung : SOSOK TTL Pernah Disindir Keras Luhut karena Singgung Jokowi
TRIBUNPEKANBARU.COM – Thomas Trikasih Lembong atau yang akrab disapa Tom Lembong ramai ditahan Kejaksaan Agung ( Kejagung ) setelah sempat ditetapkan tersangka dugaan tindak pidana korupsi impor gula di Kementerian Perdagangan .
Tom Lembong mengenakan rompi warna merah muda yang menasbihkan tersangka. Selanjutnya Tom Lembong ditahan 20 hari kedepan .
Ia dititipkan di Rutan Salemba cabang Kejari Jakarta Selatan. Satu lagi bersama Tom Lembong adalah CS yang merupakan Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
CS ditahan terpisah dengan Tom Lembong. CS dititipkan di Rutan Salemba cabang Kejagung.
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Abdul Qohar menyebutkan, Tom Lembong dan CS bakal ditahan terpisah.
“Untuk tersangka TTL (Thomas Trikasih Lembong) di Rutan Salemba cabang Kejari Jakarta Selatan dan untuk tersangka CS di Rutan Salemba cabang Kejagung,” sebut dia.
Dalam perkara ini, Tom Lembong disebut mengizinkan impor gula murni di tahun 2015.
Padahal, saat itu Indonesia tengah mengalami surplus gula.
Tak hanya itu, Tom Lembong juga diduga mengambil keputusan sepihak tanpa berkoordinasi dengan kementerian atau lembaga lain.
Keputusannya pun tidak disertai dengan rekomendasi dari Kementerian Perindustrian soal status stok gula dalam negeri.
Tom Lembong Pasrah
Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong menyerahkan pada Tuhan soal kelanjutan kasusnya.
Ia ditetapkan sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi impor gula di Kementerian Perdagangan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
“Semua saya serahkan pada Tuhan yang Maha Esa,” ucap Tom Lembong singkat di Kantor Kejagung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2024) malam.
Pantauan Kompas.com, Tom Lembong meninggalkan Kantor Kejagung pukul 21.00 WIB bersama tersangka lain berinisial CS yang merupakan Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
Ia kemudian menggunakan rompi tersangka berwarna merah muda dan bakal ditahan selama 20 hari ke depan.
Dikritik Pedas Luhut Panjaitan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves)
Luhut Binsar Pandjaitan pernah menyindir Tom Lembong di Pilpres 2024. Tom Lembong yang membawa nama Jokowi langsung dikritisi oleh Luhut.
Kala itu Tom Lembong merupakan Co-captain 2 Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN).
Thomas Lembong mebeberkqn terkait pemberian catatan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Thomas Lembong adalah mantan Menteri Perdagangan dan Kepala BKPM di periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Setiap kepala negara yang pernah saya lihat, tidak ada pembantunya di belakang itu yang tidak kasih catatan-catatan. Kau ini dibayar untuk itu kok,” kata Luhut di kantor Kemenko Marves, Jakarta, Jumat (26/1/2024).
Luhut mengatakan sudah menjadi tugas bagi pembantu presiden memberikan catatan lantaran tidak semua bidang kerja dapat dikuasai kepala negara.
“Karena ada bidang yang presiden atau saya pun tidak tahu, kurang tahu, supaya lebih jelas ya deputi saya yang ngasih, ‘Ini bapak harus ingat’ atau dia takut saya tidak ingat. Jadi jangan merasa geer kalau kau kasih catatan,” ujarnya.
Untuk diketahui saja, pernyataan Thomas Lembong yang memberikan catatan untuk Presiden Jokowi sendiri merupakan tanggapannya setelah namanya disebut-sebut oleh Gibran Rakabuming dalam Debat Cawapres 2024.
Kala debat, Gibran berseloroh kalau Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sangat mengandalkan catatan dari Tom Lembong saat menjawab pertanyaan di sesi tanya jawab.
Dalam satu acara, Tom Lembong mengatakan selama 7 tahun ia membuat contekan dan menulis pidato dan materi bicara bagi ayah Gibran yakni Presiden Jokowi.
Profil Thomas Lembong
Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong saat ditemui di Sekretariat Timnas Anies-Muhaimin, Menteng Jakarta Pusat, Jumat (19/1/2024).
Sebelum masuk menjadi anggota kabinet di periode pertama Presiden Jokowi, karier Tom Lembong bisa dibilang sangat mentereng. Ia sudah makan asam garam sebagai analis dan bankir di berbagai institusi keuangan, baik di dalam maupun di luar negeri.
Lulus dari kuliah, Tom Lembong memulai kariernya pada tahun 1995 di Divis Ekuitas Morgan Stanley (Singapore) Pte.Ltd. Kemudian menjadi bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia dari tahun 1999 hingga 2000.
Pada tahun 2000 hingga 2002, Tom Lembong menjabat sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Lalu bekerja Farindo Investments dari tahun 2002-2005.
Diketahui, Tom Lembong adalah salah satu pendiri, Chief Executive Officer, dan Managing Partner di Quvat Management Pte. Ltd, sebuah dana ekuitas swasta yang didirikan pada tahun 2006.
Ia juga berasal dari keluarga yang cukup berpengaruh di Tanah Air. Tom Lembong diketahui adalah keponakan Eddie Lembong, pria Minahasa yang mendirikan PT Pharos Indonesia, salah satu perusahaan farmasi terbesar swasta.
Keluarga Thomas Lembong juga diketahui sebagai pemilik perusahaan jaringan bioskop PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex) dan Apotek Century.(*)
( Tribunpekanbaru.com )