7 Hal yang Sebaiknya Mama Katakan saat Anak Berbohong, Patut Dicoba!
Ketika menghadapi situasi di mana anak kita terlibat dalam kebohongan, penting bagi kita sebagai orangtua untuk merespon dengan bijak dan membangun komunikasi yang terbuka.
Ini bukan hanya tentang menegur atau menghukum, tetapi lebih pada memberikan arahan yang membangun, membimbing, dan mengajarkan nilai-nilai yang penting dalam kehidupan mereka.
Merespon dengan bijak berarti tidak langsung memojokkan atau menghakimi anak atas tindakannya.
Sebaliknya, orangtua perlu menciptakan ruang yang aman dan terbuka di mana anak merasa nyaman untuk berbicara tentang apa yang sebenarnya terjadi. Lalu, bagaimana cara orangtua merespon ketika anak ketahuan berbohong?
Berikut ini Popmama.com akan menjelaskan mengenai beberapa hal yang sebaiknya Mama katakan saat anak berbohong yang patut dicoba, melansir dari berbagai sumber.
Penyebab Anak Bisa Berbohong, Mama Jangan Kecewa Dulu!
Ketika anak berbohong, terkadang orangtua dapat merasa bahwa mereka telah gagal mendidik si Anak menjadi pribadi yang jujur. Namun, penting bagi Mama dan Papa untuk menyadari bahwa sebelum merasa kecewa, anak tidaklah secara langsung menjadi pembohong, mereka hanya belum sepenuhnya memahami bahwa berbohong merupakan perilaku yang tidak baik.
Pada usia dini, mereka dapat berbohong karena berbagai alasan. Sebaiknya orangtua mencoba memahami terlebih dahulu apa yang mendorong mereka melakukan kebohongan sebelum perilaku ini menjadi kebiasaan:
- Daya imajinasi yang tinggi: Anak mungkin sulit membedakan antara imajinasi dan kenyataan, seperti mengatakan ada monster di kamarnya.
- Takut dihukum: Mereka bisa berbohong untuk menghindari kemarahan atau hukuman dari orang tua.
- Menghindari tanggung jawab: Anak mungkin berbohong untuk menghindari pekerjaan rumah atau kewajiban lainnya.
- Mencari perhatian: Berbohong bisa menjadi cara anak untuk mendapatkan perhatian atau pujian dari orang lain
- Mendapatkan sesuatu yang diinginkan: Anak mungkin berbohong untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, seperti bermain lebih lama.
- Takut mengecewakan orangtua: Mereka bisa berbohong tentang prestasi atau perilaku mereka agar tidak mengecewakan orangtua.
- Masalah emosional: Terkadang, anak berbohong karena mengalami masalah emosional, seperti depresi atau bullying.
Pentingnya Komunikasi Terbuka pada Anak
Sering kali orangtua dianggap lebih tahu mengenai banyak hal daripada anak, sehingga dianggap berhak menempati posisi lebih tinggi saat berkomunikasi. Padahal untuk mewujudkan komunikasi yang sehat antara anak dan orangtua perlu adanya keterbukaan.
Dalam menghadapi situasi ini, penting untuk orangtua membangun komunikasi terbuka dengan anak. Buatlah lingkungan di mana mereka merasa nyaman berbicara tentang apapun, baik yang baik maupun buruk. Dorong mereka untuk berbicara dengan jujur dan dengarkan dengan penuh perhatian. Akan lebih baik jika Mama bisa memberikan arahan yang membangun dengan kata-kata positif.
Ini Hal yang Sebaiknya Mama Katakan saat Anak Berbohong
Saat anak berbohong, penting bagi seorang ibu untuk merespons dengan bijak dan memperlihatkan empati yang mendalam. Berikut adalah hal-hal yang sebaiknya diungkapkan kepada anak dalam momen tersebut:
1. ”Jujur itu sangat penting, lho. Kalau kamu jujur, kita bisa saling percaya satu sama lain”
Kejujuran merupakan kunci utama dalam membangun hubungan yang sehat dan saling percaya antara dua orang atau lebih. Daripada mengatakan ”dasar pembohong”, lebih baik orangtua memberikan pemahaman ke anak bahwa kejujuran itu sangat penting. Supaya bisa membangun kepercayaan antara orangtua dan anak.
2. ”Apa yang bisa Mama lakukan apa supaya kamu merasa lebih nyaman untuk jujur, Nak?”
Menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung anak merasa nyaman untuk mengatakan kebenaran adalah hal yang harus Mama lakukan.
Dengan bertanya seperti ini, Mama memberikan kesempatan kepada anak untuk merasa didengar, dipahami, dan didukung dalam menghadapi masalah yang mungkin muncul dalam kehidupan mereka. Pada akhirnya, anak tidak lagi takut atau cemas untuk terbuka ke orangtuanya.
3. “Mama tahu nggak mudah mengatakannya, tapi Mama selalu ada buat kamu”
Jangan paksa anak untuk langsung mengakui kebenaran. Akui bahwa mengatakan kebenaran bukanlah hal yang mudah. Dengan mengatakan bahwa “Mama tahu nggak mudah mengatakannya”, Mama mengakui bahwa berbicara jujur bisa menjadi hal yang sulit bagi anak.
Namun, dengan menyatakan bahwa “Mama selalu ada buat kamu”, ini memberikan dukungan kepada anak bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi tantangan. Ada orangtua yang selalu siap untuk mendengarkan, memahami, dan memberikan dukungan moral bagi anak dalam proses belajar menjadi lebih jujur dan terbuka.
4. ”Nak, setiap orang bisa melakukan kesalahan, tapi penting untuk kita mengakuinya”
Mama dapat merespon dengan bertanya secara empati dan tanpa menghakimi, sehingga membuka kesempatan bagi anak untuk berbicara jujur tentang perasaan atau pengalaman yang mereka alami.
Seperti, mengatakan bahwa setiap orang pernah melakukan kesalahan. Namun yang terpenting adalah kesediaan untuk mengakui kesalahan tersebut dan bertanggung jawab atas kebohongan itu.
5. “Kamu khawatir apa ketika memilih untuk berbohong?”
Jangan cepat marah, Mama bisa mengatur cara bicara dan bertanya dengan baik kepada anak. Mama bisa tanya apa yang ada di pikiran anak sebelum mereka memilih untuk bohong. Dengan begitu, Mama bisa lebih mengerti anak dan mengajari mereka tentang akibat bohong agar mereka jadi lebih jujur di masa depan.
6. ”Menyampaikan kebenaran itu sangat baik. Mama yakin kamu bisa melakukannya”
Jangan terburu-buru menilai anak tanpa memahami alasan mereka berbohong. Mama bisa memberikan dorongan positif agar anak merasa nyaman dan bersedia berbicara terbuka.
Setelah anak bersedia membuka diri, orangtua dapat menetapkan aturan dan batasan tentang perilaku yang diterima dan yang tidak.
Saat anak terjebak dalam kebohongan, penting untuk menjelaskan konsekuensinya agar mereka mengerti dampaknya dan tidak mengulangi kesalahan itu. Namun, penting untuk menghindari hukuman fisik dalam menyelesaikan masalah ini.
7. ”Mama sangat mencintaimu! Semoga dengan bersikap jujur ini, kita bisa saling memahami lebih baik, ya”
Mama bisa memberikan pujian dan ungkapan kasih sayang ketika anak berani jujur. Ini akan membantu memperkuat kepercayaan diri mereka dan mendorong mereka untuk terus bertindak dengan baik ke depannya.
Itulah tadi informasi mengenai beberapa hal yang sebaiknya Mama katakan saat anak berbohong yang patut dicoba. Semoga Mama bisa membangun hubungan yang lebih baik dan mendukung perkembangan positif anak, ya.
Baca juga:
- Tips Liburan Edukatif Bareng Anak, Semangat hingga Masuk Sekolah
- Penting, Bahaya Game Sakura Simulator yang Tidak Ramah Anak
- Mengajarkan Anak Berdamai dengan Penolakan