Informasi Terpercaya Masa Kini

Islam dan Upaya Strategis Melestarikan Alam

0 8

Oleh: Rifky Ramdhani, Mahasiswa SKSG Pasca Sarjana Universitas Indonesia Jurusan Kajian Islam

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Islam mengajarkan bahwa alam semesta adalah ciptaan Allah yang indah dan kompleks, di mana setiap elemen memiliki tujuan dan fungsi tertentu. Dalam konteks ini, hubungan antara manusia dan alam bukanlah hubungan yang sepele; melainkan sebuah ikatan yang penuh tanggung jawab. Sebagai makhluk yang diberi akal dan kemampuan untuk berpikir, manusia diamanahkan sebagai khalifah di bumi, yang berarti memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.

Di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, polusi, dan penurunan keanekaragaman hayati, penting untuk mengkaji kembali nilai-nilai yang diajarkan dalam Islam mengenai alam. Konsep-konsep seperti keseimbangan, keberlanjutan, dan penghormatan terhadap ciptaan Allah dapat menjadi panduan dalam upaya menjaga keharmonisan antara manusia dan lingkungan. Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi pandangan Islam tentang alam, tanggung jawab manusia sebagai khalifah, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan. Dengan memahami hubungan ini, diharapkan kita dapat berkontribusi dalam pelestarian alam dan mewujudkan masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang.

Makna Islam

Islam Secara etimologi, kata “Islam” berasal dari bahasa Arab yaitu “aslama” yang berarti “menyerah” atau “tunduk sepenuhnya”. dalam makna ini digunakan di salah satu ayat dalam Al Qur’an ketika Allah memuji Nabi Ibrahim AS:

اِذْ قَالَ لَهٗ رَبُّهٗۤ اَسْلِمْۙ-قَالَ اَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعٰلَمِیْنَ (131)

“Ketika tuhan pemelihara berfirman: ”Berserah dirilah!” Dia (Nabi Ibrahim AS) menjawab: Aku berserah diri kepada tuhan pemelihara seluruh alam.” (Q.S. Al Baqarah 131).

Dalam terminologi agama, Islam mengacu pada tindakan dan keyakinan seseorang untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah. Baik secara etimologi dan terminologi agama, Islam tidak ditujukkan kepada satu orang seperti Budha yang dinisbatkan kepada Budha (Nama lain dari Sidharta Ghauthama) atau kepada suatu bangsa seperti Yahudi kepada bangsa yahudi dan bukan hanya kepada satu wilayah atau negeri tertentu seperti Nasrani (Nasrani adalah negeri di mana Yesus itu dilahirkan).

Karenanya islam tidak usang ditelan oleh masa dan tetap relevan dalam kondisi apapun. (Abdul Halim Mahmud) Allah berfirman:

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ (107)

“Kami tidak mengutus engkau, (Wahai Muhammad), melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam” (QS. Al Anbiya: 107).

Islam adalah agama yang mencakup alam semesta; Lingkungan hidupnya, Manusianya, Binatangnya, tumbuh-tumbuhannya bahkan benda-benda tak hidupnya.

Arti Alam

Alam secara etimologi Menurut KBBI:

• Segala yang ada di langit dan di bumi (seperti bumi, bintang, kekuatan),

• Lingkungan kehidupan,

• Segala daya (gaya, kekuatan, dan sebagainya) yang menyebabkan terjadinya dan seakan-akan mengatur segala sesuatu yang ada di dunia ini.

Sedangkan alam menurut terminologi Islam adalah segala sesuatu selain Allah SWT (العالم هو ما سوى الله).

Adapun menurut UU No. 23 Tahun 2009, lingkungan hidup dilukiskan sebagai “kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan prilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahtraan manusia serta makhluk hidup lainnya”.

Islam Dalam Merespon Fenomena Alam

• Al-quran telah menjelaskan tentang kerusakan yang akan terjadi di muka bumi ini, akibat dari perbuatan manusia:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (41)

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, sehingga akibatnya Allah “menciptakan” kepada mereka sebahagian dari perbuatan mereka, agar mereka kembali”. (Q.S. Ar-Rum 41).

• Islam sudah menyerukan ke-stabilan dan keharmonisan dalam berkehidupan, sebagaimana dijelaskan di dalam Al-Qur’an surah Ar Rahman:

وَالسَّمَاۤءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيْزَانَۙ (7)

اَلَّا تَطْغَوْا فِى الْمِيْزَانِ (8)

“Dan dia telah meninggikan langit dan dia telah meletakkan neraca (keadilan dan keseimbangan. Supaya kamu jangan melampaui batas dalam neraca (keadilan dan keseimbangan.”(Q.S. Ar-Rahman 7-8).

Islam dan Pelestarian Lingkungan

1. Penggunaan Air

• Air adalah alat utama untuk bersuci, menjadi bagian penting dalam islam.

الطهور شطر الإيمان

“Kebersihan adalah sebagian dari iman.”

• Air termasuk common share.

الْمُسْلِمُونَ شُرَكَاءُ فِي ثَلَاثٍ فِي الْكَلَإِ وَالْمَاءِ وَالنَّارِ (رواه أبي داود)

“Orang-orang Muslim bersekutu dalam hal rumput, air dan api.” (H.R Abu Dawud)

• Rasulullah melarang membuang kotoran di saluran air, dan juga melarang orang untuk kencing di air yang tergenang.

اتَّقوا الملاعنَ الثلاثَ : البَرازُ في الموارِدِ ، و قارِعَةِ الطَّريقِ ، و الظِّلِّ (رواه أبي داود)

“Takutlah kalian terhadap tiga hal yang terlaknat; buang air besar di sumber air, tengah jalanan, dan tempat berteduh” (HR Abu Dawud)

2. Menanam Pohon

Rasulullah SAW memotivasi pengikutnya untuk senantiasa gemar menanam pohon.

إِنْ قامَتِ السَّاعَةُ وَفِي يَدِ أَحَدِكُمْ فَسِيلَةٌ، فَإِنِ اسْتَطَاعَ أَنْ لَا تَقُومَ حَتَّى يَغْرِسَهَا فَلْيَغْرِسْهَا (رواه البخاري)

“Jika terjadi hari kiamat sementara di tangan salah seorang dari kamu ada sebiji benih tanaman, maka jika dia mampu sebelum terjadi hari kiamat untuk menanamnya maka tanamlah.” (H.R Bukhori Al-Adab Al-Mufrod).

• Hadits tersebut mendorong umat manusia agar tetap melestarikan lingkungan dalam kondisi apapun.

• Biji palem dalam hadits tersebut adalah biji yang tidak hanya bisa di tanam kemudian dibiarkan saja. Biji tersebut bisa tumbuh dengan baik dengan cara dijaga dengan baik, diairi, dipupuk dan lain-lain. ini menunjukkan bahwa usaha keras untuk senantiasa melestarikan lingkungan adalah sangat utama dalam pandangan islam.

• hadits tersebut juga menunjukkan bahawa turut serta dalam merawat dan membangun bumi ini ibadah.

Rasulullah SAW juga menunjukkan kecintaanya kepada gunung tempat belia berpijak. ini isyarat bahwa Rasulullah menganggap gunung itu berkehidupan yang mesti diperlakukan selayaknya memperlakukan makhluk hidup. dengan merawat dan menjaganya dengan baik. tidak membuang sampah, menebang pohon-pohonnya serta membakarnya.

إِنَّ أُحُدًا جَبَلٌ يُحِبُّنَا وَنُحِبُّهُ ‏”‏‏. (رواه مسلم)‏

“Sesunguhnya Uhud adalah gunung yang mencintai kita, dan kita mencintainya”. (H.R Muslim).

3. Merawat Binatang

• Rasulullah SAW memperlakukan binatang beliau dengan sangat baik, sampai diberikan nama dan dirawat dengan baik.

كُنْتُ رِدْفَ رَسولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ علَى حِمارٍ، يُقالُ له: عُفَيْرٌ.

“Aku pernah membonceng Rasulullah SAW di atas keledai yang bernama ‘Ufair”.

• Islam sangat mengapresiasi orang yang baik kepada binatang.

Wanita malam yang diampuni dosanya karena memberi minum air anjing.

أنَّ امْرَأَةً بَغِيًّا رَأَتْ كَلْبًا في يَومٍ حارٍّ يُطِيفُ ببِئْرٍ، قدْ أدْلَعَ لِسانَهُ مِنَ العَطَشِ، فَنَزَعَتْ له بمُوقِها فَغُفِرَ لَها. (رواه مسلم).

““Ada seorang wanita pezina melihat seekor anjing di hari yang panasnya begitu terik. Anjing itu menngelilingi sumur tersebut sambil menjulurkan lidahnya karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya (lalu menimba air dengannya). Ia pun diampuni karena amalannya tersebut.” (HR. Muslim)

Islam mengajarkan bahwa alam semesta adalah ciptaan Allah yang memiliki makna dan tujuan yang mendalam. Sebagai khalifah, manusia memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Melalui nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadis, Islam menekankan pentingnya keseimbangan, keberlanjutan, dan penghormatan terhadap ciptaan Allah.

Dalam menghadapi tantangan lingkungan modern seperti perubahan iklim dan polusi, prinsip-prinsip Islam dapat menjadi panduan yang relevan. Contoh nyata dari ajaran Islam, seperti penggunaan air yang bijak, penanaman pohon, dan perlakuan baik terhadap hewan, menunjukkan bahwa setiap individu dapat berkontribusi dalam pelestarian lingkungan.

Oleh karena itu, sangat penting bagi umat Muslim untuk menginternalisasi ajaran ini dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan komitmen dan tindakan nyata, kita dapat menjaga keharmonisan antara manusia dan alam, serta mewariskan dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang.

Leave a comment