Informasi Terpercaya Masa Kini

Mimbar Jumat: Menelusuri Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Pancasila

0 4

Menelusuri Nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Pancasila

Oleh: Dr. Fitri Oviyanti, M.Ag

Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

SRIPOKU.COM — Salah satu konsep dasar negara yang sangat penting dalam kehidupan bernegara Indonesia adalah Pancasila.

Pancasila sebagai ideologi dasar negara Indonesia telah menjadi pilar penting dalam pembentukan dan pengaturan kehidupan bernegara.

Hal ini secara tegas dapat ditunjukkan oleh kedudukannya yang diakui secara luas dan terlihat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.

Pancasila telah diakui secara eksplisit sebagai dasar negara dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945 dan telah memainkan peran besar dalam membangun sistem hukum, pemerintahan, dan nilai-nilai sosial yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Pancasila, nama ini terdiri dari dua kata dalam Bahasa Sansekerta. Panca berarti Lima, dan sila berarti prinsip atau asas, maka Pancasila berarti lima prinsip atau lima asas.

Pancasila merupakan rumusan dan  pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima ideologi utama penyusun Pancasila merupakan lima sila Pancasila.

Ideologi utama tersebut tercantum dalam alenia keempat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yaitu:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Kemanusiaan yang adil dan beradab
  • Persatuan Indonesia
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dideklarasikan pada tanggal 1 Juni tahun 1945 oleh bapak proklamator Indonesia, Ir. Soekarno.

Tanggal 1 Juni selanjutnya diperingati oleh bangsa Indonesia sebagai hari lahir Pancasila. Pancasila merupakan ideologi negara yang menyatukan berbagai kepentingan dan keyakinan yang ada di Indonesia.

Para pendiri bangsa ini sadar betul bahwa Pancasila sebagai dasar negara Indonesia harus mampu mengakomodir kemajemukan yang dimiliki oleh bangsa ini.

Namun, sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia, penting bagi umat Islam  untuk memahami relevansi Pancasila dengan Islam.

Untuk itulah tulisan ini hadir, agar kita dapat menelusuri nilai-nilai Pendidikan Islam dalam Pancasila, sehingga implementasi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dapat menjadi rahmatan lil ‘aalamin.

Deskripsi Sila-Sila Pancasila

Dalam buku Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara dijelaskan bahwa Pancasila sebagai pedoman bangsa Indonesia memiliki Sembilan fungsi, yaitu:

  • Pancasila sebagai ideologi negara
  • Pancasila sebagai dasar negara
  • Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia
  • Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
  • Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
  • Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber  tertib hukum  Republik Indonesia
  • Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia
  • Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
  • Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan bangsa.

Adapun makna lambang dalam sila-sila Pancasila adalah sebagai berikut:

Sila Pertama

Sila pertama memiliki lambang bintang (tunggal) berwarna kuning. Dikutip dari laman Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, sila yang pertama ini mengandung maksud bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berdasarkan kepercayaan yang dianut oleh masing-masing individu.

Sila Kedua

Simbol kedua ini diwakili lambang berupa rantai. Jumlah rantai ini mencapai 17 dan tidak terputus. Rantai yang tidak terputus ini memiliki makna generasi penerus yang turun-temurun dan selalu saling berkaitan serta membutuhkan satu sama lain.

Sila Ketiga

Simbol dari sila ketiga ini adalah pohon beringin yang menandai tempat berteduh ataupun berlindung. Artinya seluruh rakyat Indonesia bisa berlindung dan berteduh di bawah naungan Negara Indonesia.

Sila Keempat

Simbol sila keempat adalah kepala banteng, yang dikutip dari BPIP RI menandakan tenaga rakyat. Selain itu, kepala banteng juga mewakili hewan sosial yang sering berkumpul.

Dalam hal ini, sila keempat menjadi pedoman bagi rakyat indonesia untuk bahu-membahu dan berdiskusi dalam menyelesaikan berbagai persoalan.

Sila Kelima

Simbol terakhir yakni sila kelima Pancasila adalah padi dan kapas yang bermakna kemakmuran dan kesejahteraan. Melalui simbol ini, Negara Indonesia memiliki kewajiban untuk memakmurkan rakyatnya sebagai landasan.

Sementara lambang pada setiap tubuh garuda yang terdiri dari 17 jumlah bulu, 8 bulu di ekor, 19 bulu di pangkal ekor, dan 45 bulu di leher menggambarkan waktu kemerdekaan Indonesia diproklamasikan yakni 17-8-1945.

Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Sila-Sila Pancasila

Jika kita cermati, maka terdapat lima nilai Islam yang terkandung dalam sila-sila Pancasila, yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.

Pada sila pertama berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa”, dalam Al-Quran surat Al Ikhlas ayat 1 : Artinya : Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa”.

Seperti yang kita ketahui, para nabi pada zamannya mengajarkan hukum dan ibadah yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi keadaan pada saat itu, tetapi meskipun berbeda-beda, ajaran yang mereka bawa sama yakni tauhid tentang Mengesakan Allah sebagai Tuhan alam semesta.

Pada sila kedua berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”,

Kandungan sila kedua ini juga selaras dengan isi kandungan Al-Quran surat Al Maidah ayat 8 yang  artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan”

Hal ini menegaskan bahwa sebagai seorang muslim kita dituntut untuk berbuat adil kepada siapapun sekalipun kita tidak suka terhadap orang tersebut.

Ini juga mengindikasikan bahwa agama Islam yang benar mengajarkan penganutnya untuk saling menghormati, menghargai, dan tidak saling membenci antar sesama umat manusia.

Pada sila ketiga pancasila berbunyi “Persatuan Indonesia”.

Isi sila ketiga tersebut memiliki kandungan yang sama pada Al-Quran surat Ali Imran ayat 103 yang artinya : “Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.”

Pada ayat ini, kita diajarkan untuk jangan bercerai berai, dan bermusuhan. Ini artinya kita sebagai umat manusia memang harus saling bersatu, saling membantu dengan sesame, karena manusia juga merupakan makhluk sosial yang pasti memerlukan bantuan manusia lain.

Pada sila keempat berbunyi, “Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan”.

Seruan untuk bermusyawarah dalam sila keempat ini juga terkandung dalam AL-Quran surat As Syura ayat 38 yang artinya : “dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan salat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka,”

Sila kelima Pancasila yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” selaras dengan kandungan Al-Quran surat An Nahl ayat 90 yang artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”

Ayat tersebut berisi seruan agar kita saling membantu, berbuat kebaikan, dan berlaku adil terhadap sesama.

Demikianlah, jika kita telusuri lebih jauh, maka tampak dengan jelas nilai-nilai Pendidikan Islam dalam sila-sila Pancasila. Pancasila merupakan ideologi banga Indonesia yang selaras dengan nilai-nilai Pendidikan Islam. Wallahu a’lam bisshowab.

Leave a comment