Bos Nvidia jadi Orang Asia-Amerika Pertama yang Jadi 10 Orang Terkaya di Dunia Versi Real-time Forbes
KOMPAS.com – Jensen Huang, CEO sekaligus pendiri Nvidia, telah menorehkan sejarah baru di dunia teknologi dan bisnis.
Dikutip dari Forbes, Selasa (22/10/2024), Huang menjadi orang Asia-Amerika pertama yang berhasil masuk daftar 10 orang terkaya di dunia versi real-time Forbes.
Hal ini karena total kekayaan bersih Huang melonjak hingga 125,4 miliar Dollar AS atau sekitar 1.945 triliun Rupiah.
Baca juga: Daftar LHKPN Menteri Kabinet Merah Putih Prabowo, Siapa Terkaya?
Pencapaian ini tidak hanya menandakan kekuatan ekonomi dan pengaruh Nvidia sebagai perusahaan teknologi, tetapi juga menyoroti perjalanan pribadi Huang yang penuh perjuangan dari masa kecilnya hingga menguasai panggung global.
Latar belakang Jensen Huang
Lahir di Taiwan pada tahun 1963, Huang pindah ke Amerika Serikat pada usia sembilan tahun.
Dikutip dari BBC, setelah menyelesaikan pendidikan teknik elektro di Oregon State University, Huang melanjutkan pendidikan master di bidang yang sama di Stanford University.
Huang sempat bekerja di perusahaan semikonduktor AMD sebelum mendirikan Nvidia pada 1993.
Nvidia awalnya dikenal sebagai perusahaan yang mengembangkan chip grafis untuk game.
Namun di bawah kepemimpinan Huang, perusahaan tersebut memperluas cakupannya ke teknologi kecerdasan buatan (AI).
Transformasi Nvidia, dari gaming ke AI, mengubah kekayaan Huang
Kepemimpinan Huang di Nvidia telah membentuk evolusi industri teknologi secara global.
Pada 2024, Nvidia telah menjadi salah satu perusahaan dengan nilai tertinggi di dunia, melewati kapitalisasi pasar 3 triliun Dollar AS atau setara dengan 49.149 triliun Rupiah dalam kurs hari ini.
Pada awalnya, Nvidia fokus pada pengembangan GPU untuk game.
Baca juga: Riset Celios: Kekayaan 50 Orang Terkaya Indonesia Setara dengan Kekayaan 50 Juta Warga Biasa
Tapi pada dekade terakhir, peran Nvidia dalam dunia kecerdasan buatan menjadi semakin sentral.
Chip Nvidia digunakan di banyak aplikasi AI terkemuka, termasuk pengembangan chatbots seperti ChatGPT yang memanfaatkan kekuatan GPU untuk melatih model besar.
Keberhasilan Nvidia dalam menguasai teknologi AI turut berperan dalam geopolitik global.
Cip canggih buatan Nvidia diproduksi oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), mitra produksi yang berbasis di Taiwan.
Ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China pun semakin menyoroti pentingnya peran Nvidia dalam memajukan teknologi canggih, serta pengaruh Taiwan sebagai pusat manufaktur cip mutakhir dunia.
Lonjakan kekayaan Huang yang drastis
Kekayaan bersih Jensen Huang mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, terutama berkat kenaikan pesat saham Nvidia.
Dikutip dari Fortune, Kamis (13/6/2024), dalam setahun terakhir, saham perusahaan ini naik lebih dari 200 persen.
Ini menjadikan Nvidia sebagai salah satu perusahaan teknologi paling bernilai di dunia.
Baca juga: Daftar Orang Terkaya di Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Per Juli 2024, Siapa Juaranya?
Dampaknya, pada Oktober 2024, nilai kekayaan bersih Huang mencapai 125,4 miliar Dollar AS, berkat kenaikan sebesar 3,6 miliar Dollar AS dalam waktu singkat.
Yang menarik, perjalanan hidup Huang penuh dengan tantangan dan kesederhanaan.
Sebelum memulai kariernya di bidang teknologi, Huang bekerja sebagai pelayan dan busboy di Denny’s, sebuah restoran kasual di Amerika Serikat.
Hal ini menunjukkan betapa jauhnya langkah yang ditempuhnya, dari pekerjaan sederhana hingga menjadi salah satu individu paling berpengaruh di dunia teknologi dan bisnis.
Kesuksesan Jensen Huang tak hanya menjadi pencapaian pribadi, tetapi juga sebuah kebanggaan bagi komunitas Asia-Amerika.
Huang menjadi simbol keberhasilan bagi banyak imigran Asia di Amerika yang bermimpi mencapai hal yang besar di dunia bisnis dan teknologi.
Kenaikan Huang ke puncak daftar Forbes juga membawa kebanggaan bagi Taiwan, negara kelahirannya, yang saat ini menjadi pusat manufaktur cip global.
Meskipun tinggal di Amerika Serikat, Huang tetap terhubung dengan akar budayanya di Taiwan dan berkomitmen untuk terus berinvestasi di negara tersebut.
Huang bahkan kerap disebut sebagai “Taylor Swift-nya teknologi” karena karismanya di kalangan penggemar dan pekerja teknologi.
Baca juga: Kisah Mansa Musa, Orang Terkaya Sepanjang Sejarah, Hartanya Kalahkan Elon Musk
Seperti Swift yang memiliki pengaruh besar dalam industri musik, Huang memimpin dengan visinya yang revolusioner di bidang teknologi dan AI, serta menciptakan dampak besar dalam berbagai sektor industri.