Informasi Terpercaya Masa Kini

Daftar Presiden Amerika Serikat yang Pernah Ditembak,Abraham Lincoln Hingga John F Kennedy Tewas

0 97

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM – Sepanjang sejarah di Amerika Serikat, penembakan yang dialami oleh presidennya sering kali terjadi.

Diketahui jika beberapa Presiden dan bahkan calon Presiden sempat mengalami teror penembakan oleh penembak jitu hingga ada yang tewas merenang nyawa.

Baca juga: Siapa Penembak Donald Trump Saat Kampanye? Merangkak ke Atas Gedung Berakhir Tewas Ditembak

Lantas siapa saja Presiden Amerika Serikat yang pernah ditembak?

1. Abraham Lincoln

Presiden Amerika Serikat ke-16, yang menjabat sejak 4 Maret 1861 sampai terjadi pembunuhan terhadap dirinya.

Dia memimpin bangsanya keluar dari Perang Saudara Amerika, mempertahankan persatuan bangsa, dan menghapuskan perbudakan.

Namun, saat perang telah mendekati akhir, dia menjadi presiden AS pertama yang dibunuh.

Ia ditembak di belakang telinga kirinya oleh John Wilkes Booth pada 14 April 1865.

2. James A. Garfield

Enam belas tahun kemudian, pada 2 Juli 1881, Presiden ke 20, James A. Garfield dibunuh oleh Charles J. Guiteau.

Empat bulan setelah ia dilantik menjadi presiden, Presiden James Garfield ditembak sekitar pukul 9.30 di stasiun kereta api di Washington D.C.oleh penderita gangguan jiwa bernama Charles J. Guiteau yang ingin menjadi pegawai pemerintahan.

Saat itu Presiden Garfield datang ke Sixth Street Station pada perjalanannya menuju alma maternya, Williams College, dimana ia dijadwalkan memberikan sebuah pidato. Garfield ditemani oleh dua putranya, James dan Harry, dan Sekretaris Negara Blaine. Sekretaris Perang Robert Todd Lincoln menunggu di stasiun tersebut untuk menyaksikan Presiden keluar.

Garfield tak memiliki penjaga keamanan atau detail keamanan; dengan pengecualian Abraham Lincoln saat Perang Saudara, presiden-presiden AS awal tak pernah menggunakan penjagaan apapun.

Saat Presiden Garfield masuk ruang tunggu stasiun tersebut, Guiteau melangkah maju dan menembak dari belakang. “Allahku, apa itu?” kata Garfield sambil menangis dan memegang lengannya.

Guiteau menembak lagi dan Garfield pingsan.

Satu peluru mengenai pundak Garfield; yang lainnya mengenai punggungnya, mengenai tulang punggung namun menghilang di sumsum tulang belakang sebelum menyerang bagian lainnya di belakang pankreasnya.

Garfield, yang masih sadar namun panik, dilarikan ke lantai atas stasiun kereta tersebut.

Satu peluru masih bersarang di badannya, tetapi para dokter tidak menemukannya.

Presiden James Garfield sebenarnya merencanakan program pembangunan secara besar-besaran, namun rencana tersebut ikut mati bersamanya.

Selama tiga bulan sakit parah akibat luka tembakan tersebut, ia tidak pernah pulih lagi.

Presiden James Garfield menghembuskan napas terakhir pada 19 September 1881.

Posisinya sebagai presiden lalu digantikan oleh wakilnya, C.A. Arthur.

3. William McKinley

Tak berhenti disana, hampir dua puluh tahun setelahnya, Presiden William McKinley meninggal karena komplikasi setelah ditembak dua kali.

William McKinley dibunuh pada 6 September 1901, di dalam Temple of Music, halaman Pan-American Exposition, Buffalo, New York. McKinley menyalami masyarakat saat ia ditembak oleh Leon Czolgosz, seorang anarkis.

Czolgosz menembak McKinley sebanyak dua kali saat Presiden bersalaman dengannya dalam sebuah barisan resepsi di tempat tersebut. Satu peluru mengenai McKinley; yang lainnya mengenai abdomen-nya dan tak pernah ditemukan.

Padahal McKinley telah terpilih untuk masa jabatan kedua pada 1900.

McKinley awalnya terlihat pulih, tetapi kembali memburuk pada 13 September karena luka-lukanya menjadi gangren, dan meninggal pada pagi berikutnya; Wakil Presiden Theodore Roosevelt menggantikannya, Roosevelt sedang mendaki di dekat puncak Gunung Marcy, kawasan Adirondack, negara bagian New York, saat seseorang mengabarkannya kabar buruk tersebut.

Setelah pembunuhan McKinley, dimana Czolgosz dihukum mati di kursi listrik, Kongres Amerika Serikat mengesahkan legislasi yang meresmikan dibentuknya Secret Service dengan tugas melindungi presiden.

4. John F. Kennedy.

Terakhir, presiden paling terkini yang meninggal saat menjabat adalah John F. Kennedy, yang dibunuh dengan dua tembakan senapan oleh Lee Harvey Oswald pada 22 November 1963, di Dallas, Texas.

Kennedy ditembak saat berjalan-jalan dengan istrinya Jacqueline, Gubernur Texas John Connally, dan istri Connally Nellie, dalam sebuah mobil bak terbuka Presidensial.

Sang pembunuh, Lee Harvey Oswald mengaku dirinya bertindak sendirian sepenuhnya.

Baca juga: Momen Donald Trump Ditembak Saat Kampanye, Telinga Berdarah, Pelaku &Penonton Dikabarkan Tewas

Baca juga: Kondisi Donald Trump Pasca Tertembak saat Kampanye Hingga Telinga Terluka, Jubir: Baik-baik Saja

5. Donald Trump 

Terkini, mantan presiden yang akan kembali merebut posisinya, Donald Trump ikut menjadi korban penembakan hingga terluka.

Diketahui jika akibat penembakan tersebut, telinga Donald Trump sampai berdarah serta sang pelaku dan satu orang penonto dikabarkan tewas.

Dalam video yang beredar, awalnya calon presiden Amerika itu tengah melakukan pidato ditengah banyaknya masyakat yang hadir.

Namun tiba tiba terdengar serangkaian dentuman keras menyerupai tembakan dan membuat Trump tampak memegang telinganya dan menunduk ke bawah.

Selang beberapa saat, ia coba dievakuasi dari panggung oleh agen Secret Service.

Saat itulah diketahui bahwa telinga kanan Trump terlihat berdarah dalam insiden itu.

“Mantan Presiden Trump aman,” kata Secret Service setelah Trump dimasukkan ke dalam mobil SUV dan dibawa pergi.

“Ini adalah tempat kejadian perkara yang aktif,” tambah mereka yang kemudian memerintahkan awak media untuk meninggalkan area tersebut, sebagaimana dilansir Kantor berita AFP dilansir dari Kompas.com.

Menurut Reuters, kabar tewasnya terduga pelaku penembakan Trump pertama kali dilaporkan oleh wartawan Washington Post dalam sebuah cuitan di X, mengutip keterangan dari jaksa wilayah Butler County.

Dilaporkan Sky News bahwa seseorang yang diyakini sebagai penembak dalam rapat umum Donald Trump di Pennsylvania telah tewas, begitu juga dengan seorang penonton yang hadir.

Sky News melaporkan kabar tersebut juga mengutip keterangan dari Jaksa Wilayah Butler County.

Selain dua korban tewas, satu orang lainnya diyakini dalam kondisi kritis.

Biden Bersyukur Trump Selamat

Presiden AS Joe Biden mengaku bersyukur mantan Presiden Donald Trump selamat usai penembakan pada rapat umum di Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024) waktu setempat.

“Tidak ada tempat di Amerika untuk kekerasan semacam ini. Ini sakit,” kata Biden saat berbicara dari Pantai Rehoboth sekitar dua jam setelah penembakan dikutip dari CNN.

Biden berharap segera dapat berbicara dengan Trump.

Mengingat penembakan tersebut mengancam akan semakin mengobarkan retorika politik pada bulan-bulan menjelang November, Biden mengambil kesempatan ini untuk menyerukan agar negara tersebut bersatu.

“Kita tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Kita tidak bisa seperti ini,” katanya.

Akibat penembakan tersebut membuat telinga Trump mengeluarkan darah.

Menurut pejabat penegak hukum, peristiwa ini sedang diselidiki sebagai percobaan pembunuhan.

Sosok Pelaku Penembakan Donald Trump

Sosok penembak jitu tersebut diketahui melakukan percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump.

Sang penembak jitu diketahui mengendap ke tempat tinggi disebuah gedung untuk melakukan penembakan terhadap sang mantan presiden AS.

Dilansir BBC, Minggu (14/7/2024), tersangka dalam insiden pada rapat umum Trump telah tewas, bersama dengan seorang penonton, kata jaksa wilayah setempat Richard Goldinger kepada Associated Press dan media lokal.

Pria bernama Greg yang merupakan saksi mengatakan kepada BBC bahwa dia berada di luar rapat umum dan hanya bisa mendengar mantan presiden tersebut berbicara.

Saat itulah ia melihat seorang pria berada di atas atap yang merangkak membawa senapan.

“Kami melihat pria itu merangkak ke atap gedung di samping kami, 50 kaki dari kami.

Dia punya senapan, kami bisa melihatnya dengan jelas membawa senapan,” kata Greg.

Greg mengatakan mereka mengarahkan pria itu ke polisi.

“Tahukah Anda berikutnya, saya berpikir mengapa Trump masih berbicara? Mengapa mereka tidak menariknya dari panggung?” dia berkata.

Saya berdiri di sana sambil menunjuk ke arahnya… hal berikutnya yang Anda tahu, lima tembakan terdengar,” sambungnya.

Baca juga: Fuji Laporkan Rekan Kerja Bawa Kabur Uangnya, Bakal Susul Mantan Manajer Ditangkap Penggelapan

Dilansir CNN, Minggu (14/7/2024), kasus penembakan di tengah kampanye mantan Presiden Donald Trump di Butler, Pennsylvania, tengah diselidiki sebagai kemungkinan upaya pembunuhan, menurut pejabat penegak hukum.

Berdasarkan keterangan berbagai sumber, penembak berada di luar lokasi kampanye Trump.

Dua dari sumber tersebut mengatakan penembak berada di atap, di luar lokasi.

Berbagai sumber penegak hukum menyebut individu ini sebagai penembak jitu, meskipun rincian tambahan mengenai hal itu tidak jelas.

Jaksa Wilayah Butler County Richard Goldinger mengatakan dia diberitahu oleh kepala detektifnya bahwa penembak berada di sebuah gedung yang berdekatan dengan properti tersebut dan tidak memiliki rincian tambahan tentang orang tersebut.

“Untuk itu diperlukan senapan. Jaraknya beberapa ratus meter,” katanya.

Hingga akhirnya Secret Service atau Badan Rahasia melepaskan beberapa tembakan balasan menetralisir penembak tersebut.

Akibatnya, sang penembak jitu dikabarkan tewas.

Namun hingga saat ini belum diketahui jelas sosok pelaku penembakan.

Aparat belum menyatakan apa apa soal identitasnya. Bahkan, dia laki-laki atau perempuan pun tidak jelas.

Akan tetapi sebuah video pendek diunggah di X oleh akun @hoje_no beberapa saat setelah kabar penembakan itu viral.

Dalam video berdurasi 14 detik itu diperlihatkan sesosok manusia yang terbaring telentang di atap sebuah Gudang.

Ketika gambar didekatkan, samar-samar terlihat orang itu mengenakan sepatu bot dan baju camo (kamuflase). Tubuh itu terlihat tidak bergerak. Diduga si penembak adalah sniper.

Dalam video itu terdengar orang yang kemungkinan si perekam berbicara, “Sepertinya mereka (aparat) menembaknya. Saya bisa lihat dia roboh. Dia tewas.”

Selain video singkat, akun itu juga mengunggah tangkapan layer foto satelit Butler Farm Show Grounds tempat Trump berkampanye di depan pengunjungnya.

Ia menandai satu titik tempat mayat yang diduga penembak itu kemudian dari situ menggambar garis lurus untuk menghubungkan dengan titik di mana Trump berdiri. Jarak kedua titik itu kemungkinan hanya sekitar 100 meter.

Saat ini Trump sedang berkompetisi melawan presiden petahana Joe Biden untuk merebut kursi tertinggi di Gedung Putih.

Dalam pemilu 2020, Trump kehilangan tahtanya setelah dikalahkan oleh Biden dalam pemilu yang sangat panas.

Kini Trump Kembali bertarung untuk merebut kembali kursinya.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Leave a comment