Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
jpnn.com, JAKARTA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berencana melaporkan politikus Partai Gerindra Maruarar Sirait alias Ara ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Pemicunya ialah pernyataan Ara yang dinilai bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dalam mendukung kandidat di Pilkada Jakarta 2024.
“Kami akan segera melaporkan kepada Bawaslu karena statement (pernyataan, red) Saudara Ara ini,” ujar Ketua Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional DPP PDIP Ronny Talapessy kepada wartawan di Jakarta Pusat, Minggu (23/11/2024).
Mantan pengacara Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu dalam kasus Ferdy Sambo itu menyebut pernyataan Ara berpotensi membenturkan warga Jakarta.
Baca Juga: Tim Pram-Doel Kecam Pernyataan Bernuansa SARA Menteri Maruarar Sirait
Oleh karena itu, DPP PDIP memilih melakukan langkah hukum dengan melaporkan Ara ke Bawaslu.
“Sangat berbahaya (pernyataan Ara, red), dapat memecah belah warga Jakarta. Tentunya kami akan segera mengambil langkah hukum,” ucap Ronny.
Pernyataan Ara yang memicu polemik itu terlontar dalam diskusi bedah hasil survei elektabilitas kandidat Pilkada Jakarta 2024 yang diselenggarakan Indikator Politik Indonesia, Sabtu (22/11/2024).
Dalam diskusi itu, Ara yang menjadi salah satu pembicara menyebut tren dukungan untuk Pramono Anung-Rano Karno akan turun.
Baca Juga: Maruarar Sirait: Suara Jokowi-Prabowo Bersatu Dukung Ridwan Kamil
Ara menyebut langkah Anies Baswedan mendukung Pramono-Rano menjadi faktor penggerus tingkat dukungan bagi pasangan calon yang diusung PDIP tersebut.
“Sekarang Pramono didukung Anies Baswedan. Jadi, saya yakin (dukungan bagi Pramono-Rano, red) akan turun,” kata politikus yang menjadi pendukung duet Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta itu.
Ara menambahkan dirinya mengajak Ridwan Kamil masuk ke kawasan nonmuslim di Jakarta.
Baca Juga: Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
Langkah itu demi menguatkan dukungan dari kalangan nonmuslim bagi calon gubernur yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIMP Plus tersebut).
“Saat Ridwan Kamil dideklarasikan (berpasangan) dengan Suswono, basis-basis pemilih nonmuslim memilih Pramono,” imbuh Ara.
Namun, Ara meyakini kondisinya segera berbalik.
Baca Juga: Maruarar Sirait: Erick Thohir Pantas Mendapat Angka Kepuasaan 94% Sebagai Ketum PSSI
“Begitu Pramono Anung-Rano Karno mendapat dukungan dari Anies, ini pasti swing (pemilih berganti pilihan, red),” tuturnya. (ast/jpnn.com)
Video Terpopuler Hari ini: