Cuaca Ekstrem, Bulog Jamin Stok Pangan Aman
BANYUWANGI, KOMPAS.com – Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menjamin ketersediaan pangan khususnya beras aman walaupun cuaca ektrem terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Direktur Bisnis Bulog Febby Novita saat berkunjung di Kabupaten Banyuwangi, Rabu (16/10/2024).
“Cadangan pangan kita alhamdulilah cukup sampai akhir tahun dan rasanya cukup kuat untuk cadangan pangan sesuai yang diperintahkan oleh regulator,” kata dia.
Baca juga: Erick Thohir Angkat Iryanto Hutagaol Jadi Direktur Keuangan Bulog
“Sampai akhir tahun ini cukup kuat hingga stok minimal yang ditetapkan. Secara perhitungan cukup kuat. Maret (2025) kan kita sudah panen,” tambah dia.
Ia mengatakan Bulog memiliki Program Mitra Tani sebagai iniisiatif hulu yang dirancang untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan dengan mendukung petani secara langsung, khususnya di Banyuwangi.
“Kita fokus pada program kemitraan dan kolaborasi. Kita punya sentral penggilingan padi di 10 daerah produsen. Untuk di Jawa Timur kita punya empat, termasuk di Banyuwangi. Untuk ketersedian barang baku, kita tidak hanya menunggu di gudang, atau menunggu di pabrik. Tapi kita melakukann kolaborasi seperti ini,” kata dia
Febby menjelaskan, berdasarkan data Badan Pangan Nasional, pemintaan beras di Indonesia mencapai 31.2 juta ton, namun produksinya turun dibandingkan tahun 2023.
“Dengan bekerja sama langsung dengan petani, kami ingin meningkatkan produktivitas di area produksi padi utama serta memastikan penyerapan beras produksi lokal dengan harga yang kompetitif, baik menurut HPP maupun harga pasar,” kata dia.
Ia mengatakan hingga Oktober 2024, separuh lahan proyek telah dipanen dan sisanya akan dipanen pada November 2024. “Hingga saat ini Bulog telah menyerap hampir 70 ton beras dari pilot project tersebut,” kata dia.
Selain itu target jangkauan program Mitra Tani mencapai 700.000 hektar di seluruh negeri. “Kami yakin kolaborasi ini akan secara signifikan berkontribusi dalam memperkuat ketahahan pangan nasional.”
Hal senada juga disampaikan Direktur Human Capital, Sudarsono Hardjosoekarto. Ia mengatakan agar cadangan pangan baik, Bulog bersahabat dengan petani dan melakukan kolaborasi.
“Bulog juga berkolaborasi dengan wilayah yang kita sebut lahan marjinal yang masih luas seperti di Sulawesi, Kalimantan dan berbagai provinsi yang lain. Bulog mengoptimalkan lahan marjinal yang ada,” kata dia.
Selain itu pihaknya mendorong produksi dalam negeri salah satunya program pemuda tani sehingga kebutuhan impor beras akan minimal. “Selain itu pangan lokal juga akan kita optimalkan,” kata dia.
Baca juga: Bapanas Sebut Daerah Rawan Pangan Turun Jadi 62 Kabupaten/Kota