Pilih Keluar Setelah 15 Menit Menonton Joker: Folie a Deux, Paul Schrader: Sudah Cukup
KOMPAS.com– Paul Schrader, penulis Taxi Driver pilih keluar dari bioskop hanya dalam waktu sekitar 15 menit setelah menonton Joker: Folie a Deux.
Penulis terkenal berusia 78 tahun itu mengatakan tak sanggup untuk menonton lebih lama lagi.
“Saya melihatnya sekitar 10 atau 15 menit,” kata Schrader.
“Saya pergi, membeli sesuatu, kembali, dan menonton 10 menit lagi. Itu sudah cukup,” imbuhnya.
Schrader menggambarkan sekuel tersebut sebagai “musikal yang sangat buruk.”
Baca juga: 5 Lagu Klasik dalam Film Joker: Folie à Deux
Ketika diminta menjelaskan lebih lanjut, Schrader mengabaikan bintang Joaquin Phoenix dan Lady Gaga.
“Saya tidak menyukai kedua orang itu,” katanya.
“Saya tidak menyukai mereka sebagai aktor. Saya tidak menyukai mereka sebagai karakter. Saya tidak menyukai semuanya,” ucapnya lagi.
Kemudian memberikan penjelasan atas maksud dari perkataannya.
Baca juga: Cerita Awal Munculnya Sekuel Joker Ternyata dari Mimpi Joaquin Phoenix
“Maksudku, mereka adalah orang-orang yang, jika mereka datang ke rumahmu, kau akan menyelinap lewat pintu belakang,” kata Schrader.
Schrader memiliki nama besar di perfilman Hollywood. Selain sebagai sutradara dan kritikus film, dia dikenal atas penulisan naskah untuk film Taxi Driver yang menjadi inspirasi utama untuk film Joker pertama pada tahun 2019.
Kritikus dan penonton tampaknya sebagian besar sepakat dengan pandangan Schrader tentang film tersebut.
Saat ini film tersebut mendapat rating Rotten Tomatoes sebesar 33 persen dari kritikus dan skor penonton yang sangat rendah, yaitu 32 persen, berdasarkan lebih dari 5.000 tayangan terverifikasi.
Joker tahun 2019 menjadi film terlaris di box office, meraup lebih dari 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 15,5 triliun.
Film ini juga memenangkan dua Academy Awards, termasuk Aktor Terbaik untuk Phoenix.
Namun sekuelnya, Folie a Deux telah menjadi kegagalan total sejak dirilis pada tanggal 4 Oktober 2024.
Sekuel ini kabarnya menghabiskan biaya produksi sebesar 200 juta dollar AS (sekitar Rp 3,1 triliun) dan biaya pemasaran sebesar 100 juta dollar AS (sekitar Rp 1,5 triliun).
Menurut Variety, film ini meraup keuntungan sebesar 165 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,5 triliun secara global selama dua minggu, sehingga berpotensi merugi.