Informasi Terpercaya Masa Kini

AS Beri Israel Waktu 30 Hari untuk Perbaiki Situasi Gaza, jika Tidak…

0 3

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Amerika Serikat menuntut agar Israel memperbaiki situasi kemanusiaan di gaza dalam waktu 30 hari atau sekitar satu minggu setelah penyelenggaraan Pilpres AS 2024.

AS meminta Israel dapat memastikan peningkatan pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina yang dilanda perang tersebut.

Jika tidak menepatinya, AS mengancam akan menahan pengiriman sebagian bantuan militer ke negara sekutunya tersebut. 

Baca juga: Jika Harris Menang Pilpres AS 2024, Biden: Saya Akan Biarkan Dia Ambil Jalannya Sendiri

Peringatan ini muncul setahun setelah perang Israel-Hamas pecah pada Oktober 2023.

Presiden AS Joe Biden  telah berulang kali memohon kepada Israel untuk menyelamatkan warga sipil Palestina, meski ia hanya sekali menepati janjinya untuk menghentikan pengiriman senjata.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Miller mengatakan, dalam sebuah surat yang dikirim pada Minggu (14/10/2024), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah menegaskan kepada Pemerintah Israel bahwa ada perubahan yang perlu mereka lakukan lagi untuk memastikan tingkat bantuan yang masuk ke Gaza kembali naik dari tingkat yang sangat rendah seperti saat ini.

Surat tersebut merujuk pada hukum AS yang mensyaratkan bahwa penerima bantuan militer AS tidak boleh secara sewenang-wenang menolak atau menghalangi pemberian bantuan kemanusiaan AS”

“Harapan kami adalah bahwa Israel akan melakukan perubahan yang telah kami gariskan dan kami rekomendasikan, dan sebagai hasil dari perubahan itu akan ada peningkatan dramatis dalam bantuan kemanusiaan,” jelas Miller kepada awak media, sebagaimana dilansir AFP.

Surat yang ditujukan kepada Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pertama kali dilaporkan oleh Axios, dan Departemen Luar Negeri AS mengatakan surat itu dimaksudkan untuk tetap bersifat privat.

Baca juga: Boeing Berencana PHK 17.000 Pekerja, Pejabat Tinggi AS Coba Redakan Situasi

Dalam surat tersebut, Blinken dan Austin mendesak Israel untuk mengizinkan setidaknya 350 truk bantuan masuk per hari, membuka perlintasan kelima ke Gaza, dan membatalkan perintah evakuasi bagi warga Palestina jika tidak ada kebutuhan operasional.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan, tekanan AS sebelumnya telah memungkinkan masuknya 300 hingga 400 truk per hari, namun secara keseluruhan bantuan telah turun lebih dari 50 persen dari puncaknya.

Biden telah menjadi salah satu pendukung internasional terkuat Israel sejak Hamas melakukan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober 2023.

Surat itu meminta tindakan dalam waktu 30 hari, yang berarti evaluasi apa pun akan dilakukan setelah Pilpres AS pada 5 November mendatang.

Partai Demokrat di AS telah menghadapi tuduhan dari sayap kirinya bahwa mereka tidak melakukan cukup banyak hal untuk mengendalikan Israel.

Wakil Presiden Kamala Harris, dalam persaingan ketat untuk menggantikan Biden, juga menyuarakan keprihatinannya pada akhir pekan lalu atas penilaian PBB bahwa tidak ada makanan yang masuk ke Gaza utara selama hampir dua minggu.

“Israel harus segera berbuat lebih banyak untuk memfasilitasi aliran bantuan kepada mereka yang membutuhkan,” tulis Harris di X.

Baca juga: Mengapa AS Memberi Sistem Anti-Rudal THAAD ke Israel?

Miller membantah adanya kaitan dengan Pilpres dalam pemilihan batas waktu untuk Israel tersebut.

“Kami tidak merasa pantas untuk mengirim surat dan mengatakan bahwa ini harus terjadi dalam semalam,” ujarnya.

Menunjukkan bahwa tekanan AS membuahkan hasil, Miller menunjuk pada Israel yang mengizinkan bantuan melalui penyeberangan Erez ke Gaza pada Senin (15/10/2024), satu hari setelah Blinken dan Austin mengirimkan surat tersebut.

Departemen Luar Negeri AS juga mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya telah menyuarakan keprihatinannya kepada Israel atas serangan udara di ibuk ota Lebanon, Beirut, meskipun tidak menyerukan gencatan senjata dan mendukung hak Israel untuk menyerang Hizbullah.

“Kami telah menjelaskan bahwa kami menentang kampanye seperti yang telah kami lihat selama beberapa minggu terakhir di Beirut,” kata Miller.

Dia juga mengatakan, Blinken telah melihat video yang viral di media sosial sosial, yang menunjukkan setidaknya satu orang Palestina terbakar hidup-hidup setelah serangan Israel membakar tenda-tenda di luar RS Al-Aqsa di pusat Gaza.

“Kita semua melihat video itu, dan kita semua tahu bahwa sangat mengerikan melihat orang terbakar sampai mati. Kami telah menyampaikan keprihatinan serius kami tentang masalah ini secara langsung kepada pemerintah Israel,” jelasnya.

Baca juga: Israel Jatuhkan Bom ke Tenda-tenda Penuh Pengungsi di Area RS Al-Aqsa Gaza, 4 Orang Tewas, 70 Lainnya Terluka

Leave a comment