Drakor dengan biaya produksi termahal berikut memiliki cerita menarik dan bagus. Untuk memproduksi karya yang ditonton oleh banyak orang memang dapat menghabiskan puluhan miliar. Drama Korea termahal ini bisa memiliki popularitas luar biasa karena kisahnya yang keren.
Drama Korea kerap mencuri perhatian publik dengan beragam unsur yang dimilikinya. Mulai dari para pemeran, plot cerita, OST, sinematografi dan masih banyak lainnya. Bahkan tidak sedikit drama Korea yang menampilkan para bintang papan atas, dan sinematografi luar biasa yang membutuhkan biaya produksi lebih untuk mewujudkannya.
7 Drakor dengan Biaya Produksi Termahal Drakor dengan biaya produksi termahal (Cinemags.org)
Berbicara soal biaya produksi, ada beberapa drama Korea termahal sepanjang masa. Berikut drakor dengan biaya produksi termahal melansir dari imdb.com:
Baca juga:
- 5 Drakor Tayang di Netflix Oktober 2024, Jangan Sampai Ketinggalan
- 7 Drakor Rilis Oktober 2024 Wajib Masuk Wachlist
1. Gyeongseong Creature
Gyeongseong Creature merupakan salah satu drama Korea terbaru yang tayang di Netflix pada Jumat, 22 Desember 2023. Drama ini dibintangi oleh Han So Hee, Wi Ha Joon, Claudia Kim, Park Seo Joon, Jo Han Chul, berhasil menduduki posisi top 1 di Netflix Korea.
Drama Gyeongseong Creature menceritakan tentang dua insan muda yang bertahan hidup pada musim semi tahun 1945, saat era kegelapan ada di titik paling dalam. Keduanya harus menghadapi monster yang tercipta oleh keserakahan. Berikut biaya produksinya:
Per Episode: 7 miliar won
Total Budget: 70 miliar won
2. The Accidental Narco
The Accidental Narco merupakan, drama Korea yang mengangkat genre aksi, biografi dan kejahatan. Menceritakan tentang seorang raja narkoba bernama Jeon Yo Hwan. Ia cukup lama melancarkan bisnis di Suriname, Amerika. Berikut biaya produksi drama Korea The Accidental Narco:
Per Episode: 5.83 miliar won
Total Budget: 35 miliar won
3. Black Knight
Black Knight merupakan salah satu drakor dengan biaya produksi termahal. Ini adalah drama Korea terbaru Kim Woo-bin yang menceritakan tentang keadaan dunia di tahun 2071 yang penuh dengan polusi udara, sehingga manusia harus memakai masker respirator untuk bernapas. Berikut biaya produksi drama Korea Black Knight:
Per Episode: 4.16 miliar won
Total Budget: 25 miliar won
4. Queen of Tears
Queen of Tears merupakan salah satu drama Korea yang masih hangat dibicarakan dan memiliki biaya produksi yang tidak murah. Drama Korea Queen of Tears menceritakan tentang pernikahan Baek Hyun-woo (Kim Soo-hyun) dengan Hong Hae-in (Kim Ji-won) yang diwarnai dengan krisis dan kesempatan kedua. Total biaya produksi Queen of Tears yaitu 56 miliar won.
Per Episode: 3.5 miliar won
Total Budget: 56 miliar won
5. Drakor Money Heist: Korea – Joint Economic Area
Money Heist: Korea – Joint Economic Area menampilkan aksi perampokan dan intrik politik yang cukup menegangkan. Drama Korea satu ini, menggabungkan cerita dramatis dengan elemen keuangan yang menarik. Dibalut dengan visual yang memukau dan akting memikat. Drama Korea Money Heist: Korea-Joint Economic Area menawarkan pengalaman luar biasa bagi para penggemar.
Per Episode: 3.34 miliar won
Total Budget: 40 miliar won
6. Moving
Moving mupakan salah satu drama Korea dengan biaya produksi termahal. Moving menampilkan cerita menarik dan seru. Kisahnya merupakan adaptasi dari Webtoon yang terkenal. Menceritakan tentang siswa SMA bernama Kim Bong Seok yang mempunyai kemampuan melayang di udara. Berikut biaya produksi drama Korea Moving:
Per Episode: 3.25 miliar won
Total Budget: 65 miliar won
7. Arthdal Chronicles
Drama Korea Arthdal Chronicles dirilis pada tahun 2019 yang secara garis besar menceritakan tentang kehidupan, dan konflik di negeri fiktif bernama Arthdal. Dunia mitologi ini berlangsung pada zaman kuno, di mana hidup berbagai suku dengan aturan, keahlian, kepercayaan dan karakteristik yang berbeda-beda. Berikut biaya produksi drama Korea Arthdal Chronicles.
Per Episode: 3 miliar won
Total Budget: 54 miliar won
Demikian 7 drakor dengan biaya produksi termahal. Drama di atas dapat dipertimbangkan untuk mengisi waktu libur akhir pekan, setelah melwati hari-hari yang melelahkan.