Ciri-ciri Penyakit Jantung yang Dapat Terlihat pada Kaki
KOMPAS.com – Penyakit jantung mengacu pada beberapa jenis masalah jantung, seperti serangan jantung, arteri koroner, gagal jantung, atau aritmia.
Sering kali penyakit jantung tidak disadari dan tidak terdiagnosis sampai seseorang mengalami tanda atau gejala tertentu.
Gejala umumnya adalah nyeri atau rasa tidak nyaman di dada, sesak napas, hingga perasaan berdebar-debar di dada (palpitasi).
Selain nyeri dada, detak jantung tidak teratur, dan sesak napas, salah satu tanda yang dapat mengindikasikan seseorang menderita penyakit jantung adalah bengkak pada kaki.
Baca juga: Memelihara Kucing dapat Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Gejala penyakit jantung pada kaki
Dikutip dari laman British Heart Foundation, ketika pergelangan kaki Anda bengkak dan menjadi sangat besar, ini bisa menjadi salah satu penanda gagal jantung.
Namun, kondisi tersebut juga sangat umum terjadi dan memiliki banyak penyebab lainnya, seperti kehamilan, varises, atau kurang gerak.
Sehingga, jika Anda mengalami pembengkakan “misterius” pada pergelangan kaki, sebaiknya konsultasi atau periksakan ke dokter.
Baca juga: 8 Kebiasaan Sepele Tapi Buruk bagi Kesehatan Jantung
Pembengkakan kaki yang berhubungan dengan penyakit jantung biasanya disertai gejala lain seperti sesak napas dan/atau kelelahan.
Pembengkakan diakibatkan karena jantung Anda mungkin tidak memompa darah ke seluruh tubuh sebagaimana mestinya, dan cairan terkumpul di kaki bawah Anda.
Selain pembengkakan, jika Anda merasakan sensasi kram dan mencengkram di betis saat berjalan, sebaiknya periksakan ke dokter.
Baca juga: Tidur Siang Lebih Lama di Akhir Pekan Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Kondisi tersebut bisa menjadi penanda peripheral arterial disease (PAD) atau penyakit arteri perifer. Ini paling sering terjadi pada perokok dan penderita diabetes.
Biasanya ditandai dengan otot pinggul dan kaki Anda kram saat memanjat, berjalan, atau bergerak, namun kemudian terasa lebih baik saat beristirahat.
Itu terjadi karena kaki Anda yang tidak menerima cukup darah. Kondisi ini paling umum terjadi pada orang yang merokok dan mereka yang menderita diabetes.
Baca juga: 7 Manfaat Jalan Kaki, Turunkan Risiko Obesitas dan Penyakit Jantung
Tanda penyakit jantung lainnya
Dilansir dari Kompas.com (14/9/2023), berikut ini adalah sejumlah gejala yang perlu Anda waspadai karena bisa mengindikasikan potensi masalah penyakit jantung:
1. Nyeri dada
Ini adalah tanda klasik serangan jantung, namun banyak orang tidak menyadari bahwa ini bisa menjadi keadaan darurat medis.
Jika Anda mengalami nyeri dada dan merasa sangat tidak sehat, segera hubungi dokter atau layanan kesehatan.
Jika itu serangan jantung, biasanya digambarkan sebagai rasa berat, sesak atau tertekan di dada, serta seperti perasaan yang menyempit.
Baca juga: Bolehkah Orang dengan Sakit Jantung Naik Gunung? Ini Kata Dokter
2. Merasa panas dan berkeringat
Ketika Anda berkeringat saat pergi ke gym, berolahraga, atau karena cuaca sangat panas, ini tidak perlu dikhawatirkan.
Namun rasa panas dan lembap yang membuat Anda berkeringat, disertai nyeri dada merupakan salah satu tanda sakit jantung. Segera hubungi dokter atau layanan kesehatan.
3. Nyeri pada lengan
Meski terdengar tidak umum untuk mengasosiasikan nyeri lengan dengan jantung, tapi itu bisa menjadi tanda serangan jantung.
Jika rasa sakit Anda menjalar ke lengan, terutama lengan kiri atau ke leher, kemungkinan besar itu berhubungan dengan jantung.
Baca juga: 4 Jenis Buah yang Tak Dianjurkan bagi Penderita Penyakit Jantung
4. Detak jantung tidak teratur
Detak jantung yang melonjak biasanya tidak berbahaya dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
Namun, ketika jantung berdebar sangat cepat dan tidak menentu, maka saat itulah Anda harus menemui dokter atau layanan kesehatan.
5. Merasa sangat lelah
Salah satu tanda kemungkinan sakit jantung adalah kelelahan yang luar biasa. Ini bukan sekadar kelelahan karena kurang tidur.
Merasa lelah terus-menerus bisa menjadi gejala gagal jantung, namun juga bisa merupakan kondisi lainnya. Diperlukan pemeriksaan untuk dapat menyimpulkan kondisi ini.
Jika Anda mulai mengalami kelelahan yang ekstrem dan gaya hidup Anda tidak berubah, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter Anda.