Informasi Terpercaya Masa Kini

5 Korban Meninggal Kecelakan Rombongan SD Darul Falah Surabaya Satu Keluarga

0 46

jatim.jpnn.com, SURABAYA – Firda Usatu Ni’mah (31) bersama ibunya Luluk Maslihah (66) tak berhenti mengusap air mata seusai mengetahui rombongan keluarganya mengalami kecelakaan di Tol Solo-Ngawi, Sabtu (13/7).

Mobil Isuzu bernopol AG 7710 V membawa 22 rombongan guru SD Darul Falah Surabaya hendak berwisata ke Jogja itu menabrak truk bermuatan baja ringan.

Tabrakan tersebut membuat enam orang meninggal dunia. Adapun lima orang di antaranya merupakan satu keluarga.

Pertama, Ketua Yayasan SD Darul Falah Abdul Manan, guru olahraga yang juga anak ke-6 Achmad Rofiuzein, guru bahasa Arab yang juga menantunya Rifatul Fatati, serta dua cucunya berusia empat tahun bernama Adiba Mulazima, dan Abdurohim yang berusia sembilan bulan.

Firda tak menyangka niat keluarga ingin mencari kebahagiaan justru diselimuti rasa duka. Dia mengaku tak pernah mendapat firasat apapun sejak rombongan tersebut berangkat pada Jumat (12/7) malam.

“Enggak ada firasat. Cuman memang ada pesan dari mbah bahwa ibu dan ayah tidak boleh pergi dalam satu mobil yang sama,” kata Firda ditemui di kediamannya Jalan Kalilom Lor Surabaya.

Firda mengaku mendapatkan kabar terjadinya kecelakaan dari tetangganya. Saat itu tetangga menanyakan terkait rencana wisata ke Jogja.

Mendengar pernyataan itu, Firda lantas membenarkan. Setelah itu, dirinya diberitahu bahwasanya rombongan tersebut mengalami kecelakaan.

“Akhirnya saya mau telepon kakak pertama saya yang ikut rombongan. Belum sempat telepon, kakak sudah telepon dan mau kasih kabar bahwa mobilnya mengalami kecelakaan,” jelasnya.

Saat itu, Firda juga langsung diberitahu ada enam orang yang tidak selamat. Namun, baru tiga yang diketahui oleh kakaknya.

“Tidak selamat itu yang tidak tahu 3 orang. Anak usia empat tahun. Ibu dan anak usia sembilan bulan,” ujar dia.

Saat itu kakak pertamanya belum mengetahui keberadaan ketua yayasan dan adik terakhirnya.

Kakak pertamanya juga sempat bercerita bahwa sebelum terjadi kecelakaan sempat mampir di rest area, setelah kembali melanjutkan perjalanan tiba-tiba terjadi kecelakaan.

Singkat cerita, sekitar pukul 10.00 WIB, rumahnya didatangi oleh pihak Jasa Raharja untuk mengidentifikasi korban yang belum diketahui identitasnya.

Setelah ditunjukkan foto barulah diketahui bahwa ayahnya dan adiknya meninggal dunia saat kejadian.

“Total ada enam yang meninggal dunia, lima anggota keluarga saya dan satu orang pemandu wisata,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan rombongan tersebut hendak melakukan perjalanan ke Jogja. Niat awalnya melakukan rapat kerja di sekolah.

“Tujuannya mau ke jogja. Sebenarnya ada rapat kerja SD di sini enggak ke mana-mana selama dua hari. Akhirnya yayasan ingin mengajak refreshing guru-guru ke Jogja,” kata Firda. (mcr23/jpnn)

Leave a comment