Sejarahnya Sadis, Ini Alasan Masyarakat China Marah Pembalap MotoGP Pakai Ikat Kepala Ala Jepang
Sejarahnya Sadis, Ini Alasan Masyarakat China Marah Pembalap MotoGP Pakai Ikat Kepala Ala Jepang Sejarahnya Sadis, Ini Alasan Masyarakat China Marah Pembalap MotoGP Pakai Ikat Kepala Ala Jepang Ini alasan masyarakat China dan QJMotor marah besar saat Manuel Gonzalez dari Gresini Racing memakai ikat kepala hachimaki di MotoGP Jepang 2024. Gridoto / Sport Rezki Alif Pambudi October 12th, 6:00 PM October 12th, 6:00 PM
GridOto.com – Ada alasan sangat sensitif yang membuat masyarakat China dan QJMotor marah besar kepada Manuel Gonzalez, yang memakai ikat kepala hachimaki di MotoGP Jepang 2024 lalu.
Bahkan saking marahnya, QJMotor selaku sponsor utama sampai mendesak Gresini Racing untuk memecat Manuel Gonzalez yang memenangkan balapan Moto2 di MotoGP Jepang 2024 tersebut.
Sakit hatinya masyarakat China ini tak lain adalah karena sejarah kelam, sangat berkaitan dengan hachimaki yang dipakai Manuel Gonzalez.
Seperti Indonesia Tanah Air kita tercinta, China adalah salah negara yang sempat merasakan kejamnya penjajahan Jepang.
Bahkan nasib China lebih malang lagi, lantaran dijajah Jepang sejak 1931 hingga berakhirnya PD II pada 1945.
Selama periode panjajahan tersebut, banyak aksi kekejaman yang dilakukan tentara Negeri Sakura tersebut terhadap masyarakat China.
Belum lagi pada era sebelum Perang Dunia, tepatnya saat perang antara China dan Jepang pada akhir periode 1890-an.
Hachimaki sendiri adalah atribut tradisional di era samurai, yang menjadi simbol semangat, keberuntungan dan juga kejayaan Jepang.
Ada banyak tulisan dalam hachimaki, yang memiliki arti sesuai dengan tujuan dari tulisan yang dibuat, di mana tengah-tengahnya ada simbol matahari terbit (hinomaru).
Baca Juga: Disuruh Pecat Pembalap, Gresini Memilih Putus Kerja Sama QJMotor
Nah pada PD II, atribut tersebut juga diadopsi oleh tentara Jepang saat melakukan invasi ke seluruh negara di Benua Asia termasuk China.
Bahkan atribut tersebut juga dipakai dalam aksi Kamikaze, di mana pilot pesawat melakukan aksi bunuh diri demi kemenangan Jepang di dalam perang.
Dalam periode tersebut, masyarakat China yang tewas mencapai 20 juta orang akibat kekejaman tentara Jepang.
Sedangkan pada era modern, hachimaki masih digunakan sebagai penyemangat atlet Jepang saat event-event kompetisi berbagai level.
Selain itu juga digunakan oleh pelajar-pelajar Jepang saat bertekat melakukan sesuatu, termasuk saat mengikuti ujian dan hajat penting lainnya.
Maka sangat jelas meski dianggap sebagai simbol positif di Jepang, hachimaki memiliki arti yang sebaliknya bagi masyarakat China.
Copyright Gridoto 2024
Related Article