Informasi Terpercaya Masa Kini

Sosok Alvi Noviardi Guru Honorer yang Memulung Usai Mengajar,Kini Punya Toko dan Mau Umroh

0 3

BANGKAPOS.COM–Alvi Noviardi (57), seorang guru honorer asal Kampung Bantar Muncang, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kembali menjadi perbincangan di media sosial.

Video yang menampilkan dirinya sedang memulung setelah mengajar tersebar luas dan viral.

Meski dikenal sebagai seorang guru, Alvi harus bekerja sebagai pemulung untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

Alvi telah mengabdi sebagai guru honorer selama 38 tahun, mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Madrasah Tsanawiyah (MTS) di Mangkalaya, Cisaat, Kabupaten Sukabumi.

Meski dedikasinya dalam dunia pendidikan sangat tinggi, penghasilan yang didapat dari profesi guru honorer tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Oleh karena itu, sepulang mengajar, Alvi memulung barang-barang bekas seperti botol plastik, kardus, besi, dan tembaga.

Pekerjaan ini sudah Alvi jalani sejak masa kuliahnya.

Namun, sejak video dirinya sedang memulung viral pada awal 2024, Alvi mendapat banyak bantuan dari para dermawan.

Salah satu bantuan yang diberikan adalah sebuah warung kecil di dekat rumahnya yang dibangun oleh yayasan pada Juli 2024.

Sejak memiliki warung tersebut, Alvi tidak lagi memulung dan lebih fokus menjaga warung selepas mengajar.

“Video viral itu sebenarnya video lama. Saya tidak tahu siapa yang menyebarkannya lagi,” ujar Alvi saat ditemui di rumahnya, Kamis (10/10/2024).

Hadiah Umrah dan Bantuan dari Kapolres

Berkat video yang kembali viral, Alvi baru-baru ini mendapat perhatian dari Kapolres Cimahi.

Pada Senin (7/10/2024), Alvi bertemu dengan Kapolres yang memberinya hadiah umrah yang akan dilaksanakan pada awal November 2024.

Selain itu, Kapolres juga menambah modal untuk warung yang Alvi kelola.

“Kapolres menambah modal untuk warung saya, dan saya juga dikasih hadiah umrah. Berangkatnya awal November,” ungkap Alvi dengan penuh syukur.

Alvi mengaku merasa campur aduk antara sedih dan bahagia karena akhirnya bisa melaksanakan ibadah umrah, salah satu rukun Islam yang sangat ia idam-idamkan.

Pesan untuk Guru Honorer Lain

Di tengah perjuangannya sebagai guru honorer, Alvi memberikan pesan kepada rekan-rekannya untuk selalu memberikan yang terbaik dalam mengajar.

Ia percaya bahwa segala usaha akan diperhatikan oleh Allah.

“Jalani tugas mengajar dengan baik. Terima apa adanya dan kerjakan apa pun yang positif,” pesan Alvi.

Kisah Viral dan Kehidupan Sebagai Pemulung

Alvi Noviardi telah dikenal sebagai guru honorer di bawah Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi.

Ia mengajar di MTs Hidayatul Islamiyah dan mengakui bahwa penghasilannya sebagai guru honorer tidak mencukupi.

 Oleh karena itu, Alvi memutuskan untuk memulung setelah pulang mengajar, dari sekitar pukul 13.00 hingga 17.00.

Kisahnya viral setelah diunggah oleh akun TikTok @ceritasaudaraku pada Kamis (26/9/2024), memperlihatkan Alvi memulung di pinggir jalan sambil mengenakan batik dan membawa karung.

Meski bekerja sebagai pemulung, murid-murid Alvi tetap menghormatinya dengan menyapa dan mencium tangannya saat bertemu di luar sekolah.

Alvi mengungkapkan bahwa dalam seminggu ia hanya bisa mendapatkan sekitar Rp50 ribu dari memulung.

Meski demikian, ia tidak merasa malu. Menurutnya, pekerjaan memulung adalah pekerjaan yang halal dan mulia.

“Saya enggak malu, malu itu maling. Mulung itu pekerjaan mulia,” tegas Alvi.

Kini, Alvi mendapatkan bantuan sertifikasi dari Kemenag yang memberinya penghasilan sebesar Rp2,8 juta per bulan.

Meskipun sempat mendapat pro dan kontra dari rekan-rekannya, Alvi tetap merasa bangga dengan pekerjaan yang dilakukannya, baik sebagai guru maupun sebagai pemulung.

Perjuangan dan Penghargaan

Kisah Alvi Noviardi merupakan contoh nyata tentang perjuangan hidup dan pengabdian.

Meski berstatus sebagai guru honorer selama 38 tahun, Alvi tidak menyerah pada keadaan.

Ia terus bekerja keras untuk mencerdaskan anak-anak bangsa, sembari berusaha mencukupi kebutuhan hidupnya dengan cara yang halal dan terhormat.

Kisah inspiratif ini telah menyentuh hati banyak orang dan menjadi pengingat bahwa setiap usaha yang baik, sekecil apa pun, akan mendapat penghargaan pada waktunya.

(Kompas.com/Tribunjabar.id/bangkapos.com)

Leave a comment