Pembelian BBM Subsidi Mau Dibatasi, Warga Minta Pemerintah Turunkan Harga Pertamax
JAKARTA, KOMPAS.com – Pengendara mobil bernama Eki (24), menyarankan pemerintah agar menurunkan harga Pertamax di tengah wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
Menurut dia, hal tersebut perlu dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Saran saya sih kalau memang Pertalite mau dibatasi atau nanti suatu saat Pertalite dihilangkan, Pertamax-nya juga harus bisa turun harga per liternya semaksimal mungkin lah,” kata Eki (24) seorang pekerja kantoran, saat diwawancarai Kompas.com di SPBU Pramuka, Jakarta Timur, Kamis (11/7/2024).
Baca juga: Alasan Pengendara Mobil Masih Pakai Pertalite: Harganya Lebih Terjangkau Dibanding BBM Lain
Pegawai swasta itu mengatakan, seharusnya perbandingan harga Pertalite dengan Pertamax tidak terlalu jauh. Misalnya, selisih harga antara dua jenis BBM tersebut hanya terpaut Rp 1.000 per liternya.
Pasalnya, saat ini harga Pertalite Rp 10.000 per liter, sementara Pertamax Rp 13.200 per liter.
Menurutnya, selisih harga sekitar Rp 3.200 itu menjadi salah satu pertimbangan dirinya masih menggunakan Pertalite.
“Tapi, saya juga masih awam lah faktor-faktor yang menyebabkan Pertamax itu perbandingan harganya dengan Pertalite lumayan juga, mungkin karna faktor ekonomi, minyak dunia, dan lainnya,” ujar Eki.
Sementara itu, pengendara mobil lainnya bernama Rieke (47) yang berprofesi sebagai kurir berharap, agar pemerintah lebih bijak dalam mengatur masalah BBM ke depannya.
“Harapannya, pemerintah harus bijak untuk mengatur masalah BBM, kasihan rakyat menengah ke bawah dampaknya ke semua-muanya akan naik, seperti sembako dan lainnya,” kata Rieke saat ditemui di Pom Bensin Pramuka, Jakarta Utara, Kamis.
Baca juga: “Buat Apa Pembatasan BBM Bersubsidi kalau Pemerintah Belum Bisa Memilah Orang Kaya dan Miskin?”
Rieke juga meminta pemerintah lebih tegas jika nantinya pembelian BBM bersubsidi benar-benar dibatasi. Hal ini perlu dilakukan agar penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah akan membatasi pembelian BBM bersubsidi mulai Agustus 2024. Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan belum lama ini.
Pembatasan itu dilakukan agar penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran dan menghemat anggaran negara.
Pembatasan pembelian BBM bersubsidi itu berlaku untuk mobil pribadi di atas 1.300 cc, dan motor di atas 250 cc.
Namun, syarat kendaraan yang akan dibatasi pembelian BBM bersubsidi masih akan dibahas ulang oleh kementerian terkait.
Baca juga: Pemerintah Akan Batasi BBM Subsidi, Pengemudi Taksi Online Khawatir Pengeluaran Boros untuk Bensin