Informasi Terpercaya Masa Kini

Bukan Tawuran,7 Mayat Mengambang di Kali Bekasi Disebut Rayakan Ulang Tahun

0 3

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Bukan hendak tawuran, 7 mayat laki-laki yang ditemukan meninggal mengambang di Kali Bekasi disebut merayakan ulang tahun.

Warga digegerkan 7 mayat laki-laki mengambang di aliran Kali Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (22/9/2024) sekitar pukul 05.30 WIB.

Kompol Audy Joize Oroh, selaku Kasatreskrim Polres Bekasi, mengungkapkan penemuan 7 mayat di Kali Bekasi awalnya dilaporkan warga Jatiasih yang sedang mencari kucingnya di tepi sungai.

Polisi menerima laporan sekitar pukul 07.00 WIB.

“Informasi awal dari warga, ada warga (hendak) memberi makan kucing peliharaannya. Setelah tidak ditemukan, dia mencari di sekitar sungai. Pada saat itu, saksi melihat ada jenazah mengambang di sungai,” ujarnya, diberitakan Kompas.com, Minggu.

Audy menuturkan bahwa warga awalnya melihat lima jenazah di sisi kiri dan kanan sungai.

Warga lalu mengabarkan temuan itu ke warga lain dan meminta bantuan evakuasi.

Baca: Sosok 7 Mayat Mengambang di Kali Bekasi, Diduga Remaja Tawuran, Identitas Terungkap

Polisi, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) lantas datang melakukan evakuasi.

Beberapa jam kemudian, ditemukan lagi satu mayat hanyut. 

Sekitar 20 meter dari lokasi mayat itu, ada satu mayat lain yang terdampar di tepi sungai.

Fajar, petugas SAR Kota Bekasi yang ikut mengevakuasi korban di Kali Bekasi menuturkan, ketujuh mayat yang ditemukan diperkirakan sebagai remaja berusia belasan tahun.

“Korban semuanya laki-laki. Perkiraan umur mungkin masih usia belasan tahun, diperkirakan masih remaja,” ujar Fajar, dikutip dari Kompas.com, Minggu.

Ketujuh mayat korban lalu dibawa ke RS Polri Kramatjati di Jakarta Timur untuk dilakukan autopsi.

Fajar menambahkan, ketujuh korban ditemukan memakan pakaian yang sama yakni jaket hitam.

Baca: Video Detik-detik 4 Orang Tewas Tertabrak Kereta di Karawang Viral di Twitter, 1 Terseret 20 Km

Namun, dia belum memastikan apa ada logo khusus di jaket tersebut.

“Saat dievakuasi hampir sama bajunya, pakai jaket hitam,” lanjut Fajar.

Saat mengevakuasi mayat-mayat tersebut, petugas gabungan dari Basarnas, BPBD, dan sukarelawan juga menemukan dompet serta ponsel yang diduga milik korban.

Fajar melanjutkan, saat mengevakuasi korban pihaknya tidak menemukan luka-luka fisik dari tubuh tujuh mayat di Kali Bekasi.

“Luka tidak ada, hanya lebam di kepala karena sudah mulai pembengkakan dan pembuluh darah mulai pecah,” ujar Fajar, dilansir dari Kompas.com, Minggu.

Berdasarkan temuan kondisi ketujuh korban tersebut, Fajar memperkirakan mayat yang ditemukan sesungguhnya sudah mengambang di Kali Bekasi sekitar dua hari.

Saat ini, petugas gabungan terus menyisir Kali Bekasi untuk memastikan tidak ada korban jiwa lagi.

Baca: Detik-detik Tersangka Emak-emak Bunuh Bocah Dilakban di Cilegon, Korban Disiksa hingga Gigi Rontok

Garis kuning juga dipasang di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Dani Hamdani mengungkapkan, penemuan 7 mayat di Kali Bekasi terkait dengan penggerebekan polisi pada Sabtu (21/9/2024), sesaat sebelum korban menceburkan diri ke sungai.

“Kami mendapatkan keterangan itu tadi pagi. Pada saat awal penemuan, kami tidak mendapat laporan. Baru tadi pagi kita disampaikan pihak saksi,” katanya, diberitakan Kompas.com, Minggu.

Menurut Dani, Polres Metro Bekasi tengah melakukan patroli pencegahan tawuran di wilayah hukumnya pada pukul 03.00 WIB, di sekitar tempat para remaja itu menongkrong.

Namun, petugas patroli mengaku tidak menyadari ketujuh remaja itu menceburkan diri ke Kali Bekasi usai tempat menongkrongnya digerebek.

Keluarga sebut korban merayakan ulang tahun

Dwi Septiani selaku sepupu salah satu korban berinisial MR (19) menyampaikan keterangan yang berbeda dari polisi.

Menurutnya, sekelompok remaja itu menongkrong di dekat Kali Bekasi usai merayakan ulang tahun salah satu teman mereka.

“Ada temannya ulang tahun dan ngumpul di Cikunir. Nah, dari sana pindah ke depan rumah, terus pindah lagi ke pabrik semen dekat kali itu. Tiba-tiba langsung dikejar polisi,” kata Dwi dikutip dari Kompas.com, Minggu.

Baca: Alasan Indra Septiarman Pembunuh Nia Kurnia Sari Dijuluki Dragon, Selalu Lolos dari Penangkapan

Menurut Dwi, informasi tersebut didapatkan dari kawan MR yang lolos dari kejaran polisi.

Kawan MR itu juga mengaku mendapat tekanan dari polisi.

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto membenarkan ada kabar tujuh korban merayakan ulang tahun bersama sekelompok remaja lain di warung kecil di jembatan Cipendawa, bantaran Kali Bekasi sebelum menceburkan diri ke sungai.

“Yang mesti dipertanyakan adalah kenapa (pukul) 03.00 WIB adik-adik kita ini ada berada di sini? Dan tadi informasinya katanya ulang tahun, ulang tahun mana kuenya? Mana tempatnya? Kan tidak mungkin ulang tahun di sini,” ucap Karyoto.

Karena itu, pihaknya masih akan mendalami informasi terkait perayaan ulang tahun yang dilakukan ketujuh korban.

Karyoto menyatakan, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri akan dilibatkan untuk mendalami dugaan kesalahan prosedur patroli polisi yang membuat tujuh remaja itu menceburkan diri di Kali Bekasi.

“Untuk langkah ke depan, kami libatkan nanti dari Propam Mabes,” ucapnya, dilansir dari Kompas.com, Minggu.

Menurutnya, polisi akan bertanggung jawab apabila ada anggotanya yang melakukan kelalaian saat menggerebek para remaja itu.

Baca: Sosok Pacar Nia Kurnia Sari, Sempat Dituding Bawa Kabur Gadis Penjual Gorengan Meninggal di Pariaman

Namun, Karyoto tidak menyalahkan kegiatan patroli polisi untuk mencegah tawuran di wilayah tersebut.

“Saya katakan patroli tidak salah. Kenapa patroli lewat sini karena memang patroli datangnya 03.00 WIB, tapi orang normal dalam keadaan jam-jam segitu tentunya istirahat,” tegas dia.

Karyoto memastikan ketujuh korban merupakan pelaku aksi tawuran.

Korban menceburkan diri karena takut polisi menegur mereka saat berpatroli.

Polisi membantah korban merayakan ulang tahun karena tidak menemukan kue ulang tahun.

Polisi justru mendapati adanya senjata tajam yang kemungkinan akan digunakan untuk tawuran.

Dua keluarga telah identifikasi korban

Kepala Bidang Pelayanan Doktor Kepolisian RS Bhayangkara Kombes (Pol) Hery Wijatmoko mengungkapkan ada dua keluarga yang melapor sebagai keluarga remaja yang ditemukan di Kali Bekasi.

“Ada informasi identitas dua jenazah tapi akan kami cocokkan untuk pengambilan sidik jari pada jenazah yang terendam air,” ujarnya, dilansir dari Kompas.com, Minggu.

Menurut Hery, keluarga itu menyerahkan informasi terkait anggota keluarga yang hilang berupa ciri-ciri fisik termasuk tanda lahir, tahi lalat atau bekas luka, bukti properti yang sering dikenakan, atau rekam medis gigi geligi.

Di sisi lain, tim dokter telah mengumpulkan data antemortem dari ketujuh jenazah berupa DNA, sidik jari, dan properti yang dikenakan korban seperti baju, kalung, dan sebagainya.

Namun, Hery menyebut, proses pencocokkan data tersebut membutuhkan waktu.

Sebab, kondisi jenazah kurang baik usai terendam di kali setelah lewat 24 jam.

Hery menambahkan, pihaknya menyiapkan tim gabungan yang terdiri dari dokter forensik, gigi forensik, DNA, Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) dari Mabes Polri, dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia untuk membantu identifikasi korban.

“Kami juga berharap keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera melakukan laporan kepada kami,” ujarnya dikutip dari siaran Kompas.com, Minggu.

Keluarga yang merasa anggota keluarganya hilang diharapkan membuat laporan dengan membawa identitas diri serta identitas terduga korban dalam bentuk sikat gigi, sisir, pakaian yang belum dicuci, atau rekam medis lainnya.

Keluarga atau teman korban dapat membuat laporan dengan menghubungi nomor 021-8093288 dengan ekstensi 241 Gedung Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri.

15 tersangka diamankan

Sementara itu, polisi menetapkan sebanyak 15 orang menjadi tersangka dalam kasus penemuan tujuh mayat di Kali Bekasi.

“Sebanyak 15 orang ditetapkan sebagai tersangka. Tiga orang di antaranya karena membawa sajam (senjata tajam),” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto, diberitakan Antara, Minggu.

Karyoto menuturkan, polisi awalnya mengamankan 18 orang dalam kejadian tersebut.

Pihaknya lalu meminta keterangan saksi dan orang yang terlibat.

Terkait keberadaan senjata tajam, polisi masih mendalami apakah barang itu benar-benar ditemukan di lokasi kejadian.

Jika ditemukan, kasus ini bisa berlanjut ke tahapan perkara.

“Kalau dia siap tawuran, kan pasti bawa alat,” tegas Karyoto.

Itulah beberapa rangkuman fakta awal penemuan 7 mayat di Kali Bekasi pada Minggu pagi.

(tribunnewswiki.com/kompas.com)

Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini

Leave a comment