Viral Damkar Depok Protes Kartu Elektronik Kosong Sehingga Tak Bisa Beli Solar, Ternyata Salah Paham
DEPOK, KOMPAS.com – Video petugas pemadam kebakaran Kota Depok mengeluh karena saldo kartu elektronik kosong sehingga tidak bisa mengisi bahan bakar, viral di media sosial.
Video itu sendiri beredar di media sosial pada Kamis (11/7/2024). Perekam yang diduga petugas pemadam kebakaran tampak berada di salah satu SPBU Kota Depok.
Ia memprotes kartu elektronik untuk mengisi solar ternyata tidak memiliki saldo.
“Pak Jaksa semua nih ya, solar habis semua Pak Jaksa. Nih mobil unit pemadam di pom bensin enggak ngisi. Tolong dah periksa Pak Jaksa, periksa ini semua. Tolong dah nih. Masak Damkar libur?” kata sang perekam video.
Baca juga: Bentrok Warga Vs Aparat Saat Pembongkaran Bangunan di Deli Serdang, Mobil Damkar Dibakar
Sang perekam kemudian mengarahkan kamera ke beberapa kartu elektronik berwarna merah, yang bertuliskan identitas cabang Damkar, plat nomor truk, dan jenis BBM “Pertamina Dex”.
Saat kartu itu discan di mesin, saldo menunjukkan sisa Rp 75.000. Dan beberapa kartu lainnya bahkan Rp 0.
“Solar di bawah setengah, kalau ada kebakaran, hitung waktu hitung waktu. Nih bagaimana ini, Pak Jaksa yang terhormat tolong panggilin dong, memang kebiasaan nih. Memang kebakaran bisa nunggu solar apa? Pejabat diminta dulu solar baru diisi bukannya inisiatif anggarannya di dem aja, dua bulan,” ujar suara dibalik video itu.
Baca juga: Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi
Kepala Damkar UPT Cimanggis Dede Kurnia mengklarifikasi video itu. Ia menegaskan bahwa peristiwa itu dipicu kesalahpahaman antara petugas pemadam kebakaran, UPT, dan dinas terkait.
“Jadi sebenarnya pada saat mereka mau isi (solar), mereka bawa kartu. Kemudian kartunya itu ternyata masih kosong (saldonya). Tapi saya sudah cek ke pom bensin, saldo itu sebenarnya ada,” kata Dede saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/7/2024).
Dede mengeklaim saldo yang ada di empat kartu milik UPT Cimanggis masih banyak, karena setiap bulan selalu ditransfer atau top up ke SPBU.
“Kalau enggak salah saldonya masih di atas Rp 20 juta-an, masing-masing kartu ada Rp 5 juta lebih. Itu kan saldonya saldo berjalan ya,” ungkap Dede.
Baca juga: Damkar Bekasi Lakukan Pendinginan Kebakaran Gudang Perabot yang Tewaskan Satu Keluarga
Saat ditanya mengapa para anggotanya mengeluh hingga membuat video itu hingga viral, Dede mengaku belum bertanya lebih lanjut kepada anggota.
“Saya juga belum tahu karena di UPT baru masuk, karena kemarin BBM juga lancar-lancar saja. Setiap bulan kita top up terus, ternyata saldonya masih mencukupi, jadi enggak ada istilahnya enggak ada anggarannya,” ujar Dede.
Rencananya, Dede bersama dengan Kepala Dinas Damkar Adnan Mahyudin serta petugas pemadam kebakaran terkait akan menggelar pertemuan Jumat ini untuk meluruskan permasalahan.
“Kita (saya dan ketua anggota) kemarin bertemu Pak Kadis untuk klarifikasi biar sekalian kita selesaikan biar bisa dapat informasi lebih jelas lagi,” lanjut Dede.