Informasi Terpercaya Masa Kini

Jamaah Islamiyah Tak Minta Pertimbangan Abu Bakar Ba’asyir untuk Bubarkan Diri

0 10

JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu pendiri organisasi teror Jamaah Islamiyah (JI) Abu Rusydan menegaskan, JI tidak meminta pertimbangan apa pun kepada Abu Bakar Ba’asyir saat membubarkan diri.

Abu Rusydan menyebut Abu Bakar Ba’asyir sudah tidak di JI lagi.

“Ustaz Abu Bakar Ba’asyir sudah tidak di JI lagi. Dia di JAD. Kami sebenarnya tidak berbicara tentang Ustaz Abu Bakar Ba’asyir ketika kami membuat keputusan apa pun di dalam JI. Termasuk ketika Ustaz Bambang Sukirno dan kawan-kawan melakukan sosialisasi, sama sekali kami tidak melibatkan Ustaz Abu Bakar Ba’asyir,” ujar Abu Rusydan dalam wawancara eksklusif bersama Kompas di Jakarta, Senin (16/9/2024).

Baca juga: Pendiri Jamaah Islamiyah Minta Maaf Atas Bom Bali hingga JW Marriott

Abu Rusydan mengatakan, JI memang menghormati sosok Abu Bakar Ba’asyir.

Hanya saja, dirinya kembali menekankan, Abu Bakar Ba’asyir sudah berada di luar JI, sehingga segala kebijakan administrasi JI tidak melibatkan Abu Bakar Ba’asyir.

Kalaupun ada orang JI yang meminta fatwa kepada Abu Bakar Ba’asyir, kata dia, itu merupakan bentuk kehormatan saja.

“Sejak beliau memutuskan diri untuk tidak bergabung dengan JI lagi. Artinya sejak beliau bergabung dengan ISIS itu tadi, atau kemudian menjadi JAD di Indonesia. JAD kan di Indonesia? Kami sudah memutuskan hubungan dengan beliau dalam urusan administrasi,” jelasnya.

“Tapi dalam urusan nasihat-nasihat, kami menghormati beliau sebagai tetua kami. Itu yang perlu dicatat. Kami disiplin dalam masalah itu sebenarnya, termasuk ketika kita membuat keputusan pembubaran diri dan kembali ke pangkuan NKRI, kami sama sekali tidak minta pertimbangan beliau, walaupun beliau dianggap tokoh. Sejarah begitu,” sambung Abu Rusydan.

Baca juga: BNPT Perlu Monitor Kurikulum Sekolah Terafiliasi Jamaah Islamiyah

Lalu, Abu Rusydan menyampaikan bahwa Abu Bakar Ba’asyir bukanlah pendiri Jamaah Islamiyah.

Namun, lagi-lagi dia mengingatkan, jika Abu Bakar Ba’asyir hadir dalam pembubaran JI pada Juni 2024 lalu, JI pasti akan menerima dan menghormatinya.

“Ketika kita deklarasi pembubaran JI dan kembali ke pangkuan NKRI, beliau bukan lagi pengurus JI, tetapi beliau sudah berada di lembaga di luar Al Jamaah Islamiyah. Jadi kita tidak minta pertimbangan beliau sama sekali. Itu yang perlu dicatat. Orang kadang-kadang salah menafsirkan dalam masalah ini,” katanya.

Sebelumnya, Jamaah Islamiyah atau yang dikenal dengan sebutan “JI” menyatakan secara resmi telah membubarkan organisasi mereka.

JI mengumumkan pembubaran organisasi dan menyatakan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Bogor pada Minggu 30 Juni 2024.

Baca juga: Eks Amir Jamaah Islamiyah Minta Maaf ke Pemerintah Indonesia

Staf Khusus Menteri Agama (Menag) bidang radikalisme dan intoleransi Nuruzzaman menyambut baik pengumuman terbuka atas pembubaran JI.

Nuruzzaman pun mengapresiasi pendekatan deradikalisasi yang dilakukan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri atas pembubaran organisasi tersebut.

“Kami mengapresiasi Densus 88 AT Polri atas capaiannya, deradikalisasi dan soft approach yang berhasil hingga Jamaah Islamiyah membubarkan diri dan kembali ke pangkuan NKRI,” kata Nuruzzaman dalam siaran pers yang dikutip, Minggu (7/7/2024).

Nuruzzaman berharap, Densus 88 dapat terus mengawal proses deradikalisasi ini hingga sampai akar rumput simpatisan JI.

Pria yang karib disapa Bib Zaman ini meminta mereka untuk dikawal untuk kembali ke NKRI jangan sampai seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

“Para petinggi JI sudah menyatakan bahwa selama ini mereka khilaf dan paham mereka salah. Saya kira sikap tegas JI untuk kembali ke NKRI patut diapresiasi, tidak ngambang seperti HTI,” kata Zaman.

Leave a comment