Anindya Bakrie Duduki Menara Kadin,Arsjad Rasjid Dilarang Masuk
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) yang berlangsung Sabtu (14/9/2024) memilih Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin periode 2024-2029.
Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum Kadin Periode 2021-2026 menyatakan Munaslub yang diadakan tidak sah dan melanggar aturan organisasi.
Anindya membantah Munaslub tersebut menyalahi aturan. Kegiatan itu disebut sesuai dengan aturan yang berlaku Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Baca juga: Digoyang Dari Kursi Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid Surati Presiden Jokowi
“Kemarin sudah berjalan, bahkan ada di beberapa media live yang bisa dilihat sendiri. Tentu kami sampaikan bahwa yang telah dilakukan itu sesuai dengan AD/ART. Saya mendapat amanah menjadi ketua umum periode 2024-2029,” tutur Anindya dalam konferensi pers di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Minggu (15/9/2024).
Ia menjelaskan, Munaslub diselenggarakan atas inisiatif Kadin daerah dan asosiasi yang merupakan Anggota Luar Biasa (ALB) dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia.
“Munaslub ini adalah inisiatif dari Kadin daerah dan juga asosiasi atau yang juga disebut anggota luar biasa. Merekalah yang membuat panitia untuk menentukan forum jalannya persidangan dan hasilnya. Sesuai dengan AD/ART,” terangnya.
Anindya mengklaim tidak akan ada dua Kadin, sejak dulu maupun hingga saat ini. Dirinya akan menjabat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan sesuai undang-undang.
“Tidak ada dua Kadin dari dulu dan sekarang, serta tentunya kedepannya. Karena Kadin adalah satu-satunya wadah dunia usaha di dalam undang-undang. Terakhir inilah alasan Bapak Ketua MPR dan Pak Menkumham hadir, karena kita memikirkan ke depan,” imbuh Anin.
Sementara itu, di depan lokasi, sudah berjejer bunga-bunga ucapan selamat telah terpilihnya Anindya Bakrie sebagai Ketua Kadin Indonesia.
“Selamat atas terpilihnya Anindya Bakrie,” tulis salah satu karangan bunga dengan bertuliskan dari Kadin Aceh.
Baca juga: Menkumham Beri Respons Dualisme Kadin di Bawah Komando Anindya Bakrie vs Arsjad Rasjid
Arsjad Tak Bisa Masuk Menara Kadin
Sementara Ketua Kadin vers Munas Sultra 2021 Arsjad Rasjid kini dihalangi masuk ke ruangan di Menara Kadin.
Eks Ketua Tim Kampanye Capres-Cawapres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD tersebut sedianya akan menggelar koferensi pers pada minggu kemarin, dihalangi oleh orang-orang yang menurut dia adalah oknum yang tidak bertanggung jawab yang tidak punya kepentingan dengan agenda Kadin.
Konpers kubu Arsjad akhirnya digelar di salah satu hotel di Jakarta. “Saya yakin yakin bahwa teman-teman menunggu pertanyaan sikap dari kami atas dinamika yang terjadi,” tambah Arsjad.
“Dipindah tempatnya,” kata salah seorang pengurus kubu Arsjad saat dihubungi, Minggu (15/9/2024).
Arsjad mengaku sangat sedih dengan kejadian tersebut. Ia kini tak lagi bisa berkantor di Menara Kadin karena tempat itu telah diduduki oleh pengurus Kadin versi Munaslub 2024.
Menara Kadin kini diduduki oleh Anindya Bakrie selaku pengurus Kadin Indonesia hasilmunaslub yang diakui oleh Menkumham.
“Sekarang ini memang kami sayangkan sekali bahwa apa yang terjadi, dimana kami tidak boleh masuk sekalipun di lantai 3 ya tadi rencananya. Tidak boleh saya dilaporkan demikian. Jadi kami sangat sedih dan menyayangkan mengenai hal itu,” ujar Arsjad.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa Kadin akan bekerja dengan normal. Program-program yang dicanangkan juga tetap berjalan meski tidak lagi berkantor di Menara Kadin.
“Saya sering katakan agility adalah kunci jadi lihat hari Selasa sudah mulai kerja, jadi insya allah sudah ada tempat lagi,” terang Arsjad.
Agar Tak Pecah
Perpecahan telah terjadi di tubuh Kadin, dengan adanya Munaslub, maka kini Kadin menjadi dua.
Senior Kadin Annar Salahuddin Sampetoding meminta agar kedua pihak duduk bersama agar tak terjadi perpecahan.
Perpecahan justru akan merugikan kalangan pengusaha di Indonesia sendiri. “Jangan seakan diadu sekelompok orang,” ujar Ketua umum Dewan Ekonomi Indonesia Timur ini.
Ia menyebut bahwa dua kubu tersebut sebenarnya secara pribadi berteman baik, karenanya diharapkan agar mencari solusi terbaik.
“Saya ingatkan kepada teman-teman semua di Kadin jangan gampang dipecah belah oleh sekelompok orang,” imbuh eks Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Koordinator Wilayah Indonesi Timur tersebut.