Informasi Terpercaya Masa Kini

Kisah Haru Pak Sugimin andamp Ibu Tini Pasutri 37 Tahun Jual Camilan Jadul,Kuliahkan Anak Hasil Tabungan

0 5

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

 

TRIBUNSUMSEL.COM – Inilah kisah haru dari Pak Sugimin dan Ibu Tini, pasutri yang sudah 37 tahun jualan camilan jadul.

Bahkan dari perjuangan itu, Pak Sugimin dan Ibu Tini sampai sukses bisa menguliahkan anak mereka dari yang menabung selama berjualan.

Baca juga: Viral Kisah Pak Supriyanto Pemungut Paku Jalan 10 Km Tiap Hari, Kerja Demi Biayai Anak di Pesantren

Selama ini, Pak Sugimin (54) dan Tini menjual cemilan bernama gatot dan kerupuk trowolo.

Warga Dusun Sunggingan, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen ini sudah menekuni usaha tersebut sejak 1987.

Hal tersebut berarti pasutri ini sudah berjualan selama 37 tahun.

“Kemungkinan bisa usaha turun temurun. Usaha gatot ini usahanya orang berat, beratnya karena dimulai metik singkong, mengupas, memarut, mulai sampai matang prosesnya bisa seharian,” ujarnya seperti dilansir dari Tribun Jatim, Jumat (13/9/2024).

Sementara istri Pak Sugimin, Tini (47) mengatakan, usaha ini dijalankan karena penghasilan yang didapatkan bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, dengan usaha ini, Tini dan suaminya tidak perlu merantau jauh keluar kota seperti yang biasa dilakukan warga desa pada umumnya.

“Awal menggeluti usaha ini, hasilnya lumayan buat keseharian, buat menyekolahkan anak sudah menjangkau,” ujar Tini.

“Kalau cari kerjaan di luar kota enggak bisa ketemu keluarga karena keluar kota.”

“Kalau bikin ini bisa sama keluarga,” sambungnya.

Dengan perjuangannya yang bekerja selama ini, Pak Sugimin dan Ibu Tini sukses menyekolahkan anak anaknya hingga kuliah.

“Saya punya anak 3, perempuan semua. Yang besar kuliah di Poltekes, anak kedua saat ini kelas 3 SMK di Gondang, kemarin habis PKL.

Anak yang ketiga baru masuk tahun ini di SMK Negeri 2 Sragen,” terangnya.

Baca juga: VIDEO — Aksi Pria Palak Dua Potong Ayam ke Outlet Cepat Saji, Berdalih Ambil Uang Lalu Kabur

 Baca juga: Viral Makanan Atlet PON Aceh Sumut 2024 Tak Sesuai, Disebut Rp 50 Ribu Perkotak Tapi Tak Bergizi

Menurutnya, kedua putrinya itu sudah memiliki rencana ingin melanjutkan kuliah setelah lulus SMK.

“Mintanya lanjut kuliah, bismillah mudah-mudahan bisa,” singkatnya.

“Karena sekarang biaya kuliah tidak begitu mahal, dulu sekira Rp6 juta, sekarang mungkin bisa lebih dari Rp6 juta. Selisihnya semoga tidak banyak.

Yang cukup berat mungkin biaya kos, dulu Rp300 ribu, sekarang menjadi Rp600 ribu, belum biaya makan,” ujarnya.

Meski begitu, sebagai orangtua, Tini dan Sugimin tidak pernah merasa lelah untuk mengantar anak-anaknya mengenyam pendidikan setinggi-tingginya.

Tini tidak pernah menabung dengan mengumpulkan uang barang sedikit.

Caranya menyimpan uang dengan merawat ternak, baik kambing atau sapi, dan menggarap sawah.

Jika ada kebutuhan mendesak, mereka bisa menjual kambing atau sapi atau dengan mengandalkan hasil panen. 

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News 

Leave a comment