Begini Suasana Pesawat yang Membawa Paus Fransiskus selama Perjalanan ke Indonesia
JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemimpin Katolik Dunia Paus Fransiskus telah tiba di Indonesia pada Selasa (3/9/2024) siang.
Pesawat A330-900 ITA Airways dengan nomor penerbangan AZ4000 yang ditumpangi Paus Fransiskus mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten sekira pukul 11.16 WIB.
Total Paus Fransiskus menempuh perjalanan sejauh 11.354 kilometer dari Bandara Internasional Leonardo da Vinci, Fiumicino, Roma, selama 13,15 jam dengan melintasi 11 negara sebelum tiba di Indonesia.
Lantas bagaimana suasana selama penerbangan yang membawa Paus Fransiskus itu?
Dilansir dari Kompas.id, pada awal penerbangan, Paus Fransiskus menyempatkan diri menyapa para wartawan yang ikut dalam pesawat.
”Selamat sore Yang Mulia. Kita mengawali perjalanan panjang ini yang akan mengantar Anda ke Asia dan Oseania. Di sini ada sekitar 80 wartawan yang akan menemani Anda, yang sepuluh di antaranya berasal dari negara-negara yang hendak kita kunjungi. Mungkin, Anda berkenan menyampaikan sesuatu?” kata Juru bicara Takhta Suci, Matteo Bruni.
”Salam untuk kalian semua,” ucap Paus Fransiskus dengan raut wajah gembira menyambut tawaran tersebut.
“Saya sungguh berterima kasih, kalian hadir dalam perjalanan ini, terima kasih untuk menemani. Terima kasih banyak dan saya akan bertemu Anda lagi dalam perjalanan panjang ini. Menurut saya, ini adalah perjalanan yang terpanjang dari yang sebelumnya,” tutur Paus Fransiskus.
Usai memberi salam pembuka, Paus Fransiskus kemudian berjalan di lorong pesawat dengan ditopang tongkat stainless sederhana miliknya.
Baca Juga: Media Asing Beritakan Tibanya Paus Fransiskus di Indonesia, Soroti Agenda di Masjid Istiqlal
Paus Fransiskus lantas mendatangi satu per satu wartawan dan menyapa secara langsung. Ia menjabat tangan erat setiap wartawan yang didatanginya sambil mendengarkan setiap apa pun yang disampaikan.
Salah satu wartawan ada yang menyampaikan mengenai situasi para migran yang kemudian ditanggapi dengan serius oleh Paus Fransiskus.
”Para migran, pengungsi dan pencari suaka, selalu ada di dalam hati saya,” kata Paus.
Pada kesempatan berikutnya, ketika Bambang Triawan, seorang wartawan dari Rakyat Merdeka, meminta tanda tangan Paus Fransiskus, ia dengan senang hati menandatangani halaman pertama buku berjudul “Pope for The People”.
Buku tersebut adalah karya Duta Besar RI untuk Takhta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono, yang membahas tentang Paus Fransiskus.
Setelah menyapa seluruh wartawan, Paus Fransiskus kembali ke tempat duduknya di bagian depan dengan senyum yang tidak pernah pupus dari bibirnya.
Lebih dari itu, selama penerbangan, Paus Fransiskus juga mengirimkan telegram kepada setiap kepala negara yang wilayahnya ia lewati.
Isi pesan yang dikirimkan pun sangat personal dengan selalu menyebut nama kepala negara. Saat di Turki misalnya, Paus Fransiskus memberikan salam kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan dengan mengenang pertemuan mereka Konferensi Tingkat Tinggi G7 yang lalu.
”Saya menyampaikan salam hangat saya saat saya melintas di atas negara Anda dalam perjalanan apostolik ke Indonesia. Anda dan seluruh rakyat Turki ada dalam doa saya,” ucap Paus dalam telegram tersebut.
Baca Juga: Menag Yaqut Sampaikan Pesan Paus Fransiskus Soal Menjaga Dialog Antar-Umat Beragama