Informasi Terpercaya Masa Kini

Viral Warga di Pinrang Sulsel Suguhi Ballo Pendakwah Asal Pakistan,Camat: Iseng

0 12

TRIBUN-TIMUR.COM, PINRANG – Viral video dua pendakwah asal Pakistan disuguhi minuman keras jenis Ballo di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dalam video beredar, Tahir dan beberapa warga Pinrang lainnya sedang berpesta miras di rumahnya wilayah Kampung Pisang, Kelurahan Tiroang, Kecamatan Tiroang Kabupaten Pinrang.

Tahir terlihat menyuguhi dua orang pendakwah asal Pakistan yang memakai pakaian gamis dengan Ballo. 

“Manis itu. Obat itu,” kata seorang pria di dalam video.

Dikonfirmasi terkait video itu, Camat Tiroang, Ansaruddin Maramat membenarkan video tersebut.

Hanya saja, yang beredar merupakan video lama yang baru viral di media sosial.

Saat itu memang ada dua pendakwah asal Pakistan mendatangi rumah-rumah warga yang lokasinya dekat dari masjid di Kelurahan Tiroang.

Baca juga: Viral Emak-emak di Makassar Korban Jambret di Siang Bolong, Pelaku Pakai Metik Tanpa Plat

“Video lama itu. Lama sekali mi cuman baru dikasih viral,” kata Ansaruddin Maramat, Selasa (3/9/2024).

“Memang ada 10 orang dari Pakistan yang tinggal di masjid di Kelurahan Tiroang. Itu kebetulan dekat dengan rumahnya ini Pak Tahir (lokasi kejadian),” tuturnya.

Menurutnya, warga yang memberikan miras kepada pendakwah asal Pakistan itu karena iseng.

“Mungkin warga ini iseng, mungkin begitu diberikan minuman Ballo. Karena ini orang Pakistan tidak tahu kalau yang diminum itu Ballo,” ungkapnya. 

Usai video itu viral, pihak Polsek Tiroang telah memanggil warga tersebut untuk meminta maaf dan klarifikasi atas tindakannya memberikan miras kepada pendakwah.

“Sudah ada klarifikasinya dan permintaan maaf. Pihak Polsek Tiroang panggil warga dan kawan-kawannya untuk membuat video permintaan maaf,” ujarnya.

Ibu-ibu di Jeneponto Sulsel Pesta Miras Jadi Tontonan

Video sekelompok ibu-ibu di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) pesta minuman keras (miras) viral di media sosial Facebook.

Video yang diunggah akun Indar Ayu pada Kamis (25/7/2024) itu memperlihatkan sejumlah ibu-ibu asyik berjoget di atas panggung diiringi alunan musik DJ.

Beberapa diantaranya tampak memakai baju seragam berwarna merah bertuliskan INDONESIA.

Sebagian lainnya menggunakan kaos hijau dan ada pula mengenakan pakaian adat Makassar baju bodo.

Di Tangan mereka, terlihat sejumlah botol miras jenis Anker yang telah terbuka.

Bahkan satu diantaranya sedang meminta bantuan kepada seseorang untuk membuka botol miras yang dipegangnya untuk diminum.

Aksi tak patut dicontoh ini menjadi tontonan anak-anak yang ikut berjoget serta warga yang menyaksikan dari bawah panggung.

Sementara ibu-ibu yang tengah asik bersulang malah acuh dan terus menenggak miras meskipun hanya menggunakan gelas plastik bekas air mineral kemasan.

Mirisnya, diantara meraka bahkan mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponselnya sambil tertawa.

Informasi yang dihimpun, kejadian ini diketahui terjadi di Wilayah Kecamatan Bontoramba, Jeneponto.

“Saya turut prihatin atas kejadian di Dusun Tabbuntulu, Desa Bulusibatang, dengan apa yang terlihat di dalam video di atas sangat memalukan,” tulis akun Kamasea Ji Kodong dalam kolom komentar postingan Indar Ayu.

Kepala Desa Bulusibatang Faisal Wahidin menyebut, enam ibu-ibu itu sempat dijemput polisi.

“Datang dijemput, tapi saya bilang ke polisi jalan duluan saja. Nanti saya yang bawa karena saya mau edukasi masyarakat,” kata Faisal melalui via telepon, Sabtu (27/7/2024).

Ibu-ibu tersebut diantar oleh Faisal ke Mapolres Jeneponto usai ibadah salat Jumat, (26/7/2024).

Di sana, keenam pemeran video tersebut kemudian diinterogasi oleh penyidik.

“Alhamdulillah sudah aman, kemarin sampai maghrib di interogasi, imbauan juga sudah kami lakukan di setiap masjid sehabis Jumatan,” ucapnya.

Tak hanya itu, enam ibu-ibu itu kemudian menyampaikan permohonan maaf kepada publik.

Permintaan maaf disampaikan melalui video berdurasi 39 detik.

“Saya bernama Wana berteman lima orang yang ada di dalam video yang tersebar di akun Facebook Indar Ayu sedang berjoget sambil menuangkan minuman keras dan diiringi dengan musik maka kami berteman memohon maaf atas kejadian tersebut terkhusus masyarakat Desa Bulusibatang dan Kabupaten Jeneponto pada umumnya,” ujar Wana mewakili rekan-rekannya.(*)

Leave a comment