Bayi Clairine Clay & Joshua Suherman Alami Growth Spurt, Ini 7 Cara Menghadapinya
Bayi Clairine Clay & Joshua Suherman, Elio B. Suherman, saat ini berada dalam fase growth spurt nih, Bunda. Ini memang suatu fase yang wajar, tapi sebenarnya bagaimana cara tepat menghadapinya?
Kondisi growth spurt ini disampaikan Joshua dalam akun Instagram pribadinya. “Malam panjang dengan judul “Berjibaku dengan growth spurt” Kelebihan dari memiliki perut buncit, lebih menopang si kecil,” tulis Joshua.
Pertumbuhan bayi selama tahun pertama kehidupannya sangat cepat dan pesat. Dikutip dari Mayo Clinic, rata-rata bayi dapat tumbuh hingga 2,5 cm setiap bulan dalam 6 bulan pertama. Selain itu, berat badan mereka juga akan dua kali lipat dari lahir pada usia 5 bulan.
Growth spurt menjadi periode waktu singkat ketika berat badan bayi dan panjang tubuhnya benar-benar bertambah. Dalam waktu ini, Bunda mungkin akan memperhatikan ada perubahan pada pola tidur dan respons bayi.
Maka dari itu, akan sangat membantu jika Bunda dapat mengenali kapan growth spurt pada bayi dan cara menghadapinya.
Baca Juga : 7 Jenis Reflek pada Bayi Baru Lahir, Bunda Perlu TahuApa itu growth spurt?
Growth spurt mengacu pada periode waktu ketika bayi mengalami peningkatan berat badan dan panjang badan. Selama waktu ini, yang biasanya hanya berlangsung beberapa hari, Si Kecil mungkin ingin menyusu lebih sering dan dalam waktu yang lebih lama untuk menyediakan kalori yang diperlukan agar tubuh mereka dapat tumbuh dengan cepat.
Bayi mungkin juga tampak lebih rewel dari biasanya dan bahkan mungkin menunjukkan perubahan pada pola tidurnya. Mereka secara bertahap tumbuh dan bertambah berat badan setiap hari, tetapi saat sedang di fase ini cenderung tiba-tiba dan cepat.
Kapan bayi mengalami growth spurt?
Menurut dokter anak sekaligus juru bicara dari American Academy of Pediatrics (AAP), Lisa M. Asta, MD, meskipun setiap bayi berbeda, ada garis waktu percepatan pertumbuhan yang cenderung diikuti oleh bayi baru lahir.
Growth spurt pertama terjadi sekitar 7 hingga 10 hari setelah kelahiran, tepat di sekitar waktu pasokan ASI ibu sedang terbentuk dan sebagian besar bayi akhirnya mulai bertambah berat badan.
Periode kedua biasanya terjadi antara usia 3 hingga 6 minggu. Setelah itu, bayi mungkin mengalami lebih banyak percepatan pada usia 3, 6, dan 9 bulan.
Tanda-tanda growth spurt
Growth spurt mungkin akan berakhir dalam sekejap mata, tetapi ada beberapa tanda yang dapat Bunda perhatikan. Misalnya seperti:
1. Rasa lapar yang meningkat
Bayi tiba-tiba tampak seperti tidak pernah kenyang, ingin menyusu sepanjang waktu. Entah mereka menyusu setiap ada kesempatan atau merasa belum puas bahkan setelah minum susu sebotol penuh.
2. Jadi lebih rewel
Di periode waktu ini, bayi biasanya jadi lebih mudah rewel di siang hari. Kemungkinan karena mereka tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup di malam hari.
Meskipun bayi mungkin lebih rewel dari biasanya, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa growth spurt menyebabkan rasa sakit. Ini hanyalah bagian alami dari fase perkembangan bayi.
3. Tidur yang tidak teratur
Meskipun bayi dulunya sangat suka tidur, kini ia mungkin terbangun sepanjang malam, gelisah, dan ingin terus menyusu. Di sisi lain, beberapa bayi mungkin justru akan tidur lebih lama. Ada pula yang jadi kesulitan tidur atau akan lebih sering terbangun.
Cara menghadapi growth spurt Ilustrasi bayi baru lahir/Foto: Getty Images/damircudic
Dikutip dari Healthline, ada beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua untuk menghadapi fase growth spurt pada Si Kecil, seperti:
1. Penuhi kebutuhan menyusu
Jika bayi dapat menunggu hingga 3 jam di antara waktu menyusu, tetapi tiba-tiba tampak lapar setelah hanya 2 jam (atau kurang), lanjutkan dan berikan ASI sesuai permintaan.
Ini biasanya hanya berlangsung beberapa hari dan pemberian makanan tambahan akan memastikan bahwa persediaan ASI Bunda dapat memenuhi kebutuhan mereka. Jika bayi menggunakan susu formula atau ASI perah, Bunda mungkin dapat menawarkan porsi tambahan jika mereka masih tampak lapar.
2. Atur pola tidurnya
Berusahalah sebaik mungkin untuk mengikuti tanda-tanda yang diberikan oleh Si Kecil saat mereka butuh istirahat tambahan. Jika Bunda tidak bisa membuat mereka tidur, upayakan untuk tetap tenang dan sabar menghadapi periode waktu ini.
Penting untuk mempertahankan rutinitas dan jadwal tidur yang biasa selama waktu ini. Nantinya diharapkan Bunda bisa lebih mudah kembali ke jadwal biasa setelah fase growth spurt usai.
3. Bersabarlah dan berikan kasih sayang
Berikan pelukan ekstra dan waktu untuk menenangkan Si Kecil. Saat bayi sedang rewel, Bunda dapat mencoba untuk perbanyak kontak skin-to-skin, memandikan, membacakan buku, bernyanyi, mengayun, berjalan-jalan di luar, atau apa pun yang disukai oleh bayi.
4. Penuhi kebutuhan diri sendiri
Bukan hanya bayi yang mengalami perubahan di waktu ini, tetapi juga kondisi Bunda. Untuk bisa menghadapi bayi, jangan lupa perhatikan juga kebutuhan diri sendiri akan nutrisi dan istirahat.
Makan makanan sehat, minum banyak air putih, beristirahatlah jika memungkinkan, dan mintalah bantuan jika memang merasa perlu.
5. Perhatikan kesehatan bayi secara keseluruhan
Karena bayi tidak dapat memberi tahu kita apa yang mereka rasakan pada tahun pertama usianya, sulit untuk mengetahui dengan pasti kapan ada yang tidak beres. Jika bayi tampaknya mengalami gejala lain selain yang dijelaskan di atas, pertimbangkan apakah itu mungkin disebabkan oleh sesuatu.
6. Pelukan dan sentuhan yang lebih banyak
Berikan pelukan ekstra dan kenyamanan kepada bayi selama masa ini. Sentuhan fisik dapat membantu mereka merasa aman dan dicintai.
7. Konsultasikan dengan dokter
Jika Bunda memiliki kekhawatiran tentang pertumbuhan atau perkembangan bayi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Misalnya, jika bayi menunjukkan tanda-tanda adanya penyakit seperti demam, ruam, dehidrasi (popok basah lebih sedikit), atau masalah lain, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter anak.
Berapa lama fase ini berlangsung?
Growth spurt biasanya tidak berlangsung dalam waktu yang lama, tepatnya tidak lebih dari tiga hari. Tapi terkadang dapat juga berlangsung hingga seminggu.
Bahkan mungkin Bunda tidak akan menyadari adanya fase ini sampai semuanya berakhir, dan tiba-tiba pakaian bayi sudah tidak muat lagi.
Demikian ulasan tentang growth spurt dan cara-cara menghadapinya. Semoga bermanfaat untuk Bunda dan juga Si Kecil, ya.
Pilihan Redaksi
- 5 Potret Clairine Clay & Joshua Suherman Dikaruniai Bayi Laki-laki, Diberi Nama Elio B. Suherman
- Olivia Istri Denny Sumargo Jemur Bayi Ramai Dikomentari, Ketahui 5 Tata Caranya Bun
- 7 Potret Gaya Joshua Suherman Asuh Anak Pertama, Bikin Salfok Banget Bun
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!