Profil Shopee, Anak Usaha Sea Group yang Diduga Fasilitasi Jet Pribadi untuk Kaesang-Erina
TEMPO.CO, Jakarta – Shopee, salah satu anak usaha Sea Limited atau dikenal juga dengan nama Sea Group, akhir-akhir ini menjadi sorotan warganet di Indonesia. Shopee dan Sea Group jadi pembicaraan karena perusahaan yang berbasis di Singapura itu diduga terafiliasi dengan kepemilikan jet pribadi Gulfstream yang digunakan Kaesang Pangarep dan istrinya, Erina Gudono, saat berkunjung ke Amerika Serikat sepanjang pekan lalu.
Berbagai penelusuran dan dokumen yang tersebar di media sosial menunjukkan jet pribadi tersebut dimiliki atas nama Garena. SEA Limited merupakan perusahaan asal Singapura yang menaungi raksasa e-commerce Shopee dan Garena, unit bisnis yang memproduksi game populer Free Fire.
Karyawan Shopee yang sempat dihubungi Tempo mengakui bahwa dalam tiga tahun belakang SEA Group cukup dekat dengan keluarga Solo. Terlebih Shopee kini memiliki dua kantor di Solo, yakni di Solo Paragon Mall dan Solo Technopark. Isu jet pribadi yang ditumpangi Kaesang dan Erina, kata narasumber ini, juga menjadi pembicaraan di antara karyawan. “Sepertinya mungkin saja jet pribadi itu miliki petinggi Shopee,” kata sumber tersebut.
Kiprah Shopee di Indonesia
Shopee merupakan platform belanja daring yang diluncurkan pada 2015 di Singapura dan mulai merambah konsumen Indonesia pada 1 Desember 2015. E-commerce ini merupakan anak usaha Sea Group terbaru, setelah Garena dan Sea Bank.
Secara global, mengutip businessofapss.com, Shopee digunakan oleh 295 juta pengguna di seluruh dunia. Sebagai rumah bagi 194,26 juta pemakai smartphone, Indonesia merupakan basis pasar Shopee yang terbesar di Asia Tenggara dan dunia. Pada tahun 2023, Shopee mencatat ada lebih kurang 103 juta pengguna asal Indonesia, disusul Brazil di posisi kedua dengan 63 juta pengguna.
Di kawasan Asia Tenggara, Shopee memimpin 45 persen pangsa pasar e-commerce, jauh terpaut dari Lazada (19 persen), Tokopedia (15 persen), dan Amazon (5 persen).
Pendapatan Shopee
Kepala Data E-Commerce Business of Apps, David Curry, mencatat pendapatan Shopee pada tahun 2023 sebesar US$ 9 miliar. Jumlah itu menyumbang 70 persen bagi pendapatan Sea Limited. Pendapatan itu naik 20 persen dibanding tahun sebelumnya.
Secara jumlah unduhan aplikasi, Shopee juga melihatkan tren peningkatan dari tahun ke tahun, dengan puncaknya mencapai 215 juta unduhan pada 2022.
David Curry menilai peningkatan pendapatan dan jumlah unduhan itu didorong karena biaya yang rendah bagi pembeli dan penjual. Selain itu, faktor lainnya yang menentukan keberhasilan Shopee adalah gamifikasi aplikasinya dengan diskon dan voucher sebagai hadiah.
Shopee telah berhasil melampaui Amazon dan pasar e-dagang lainnya di wilayah ini karena biaya yang rendah bagi pembeli dan penjual, di samping gamifikasi aplikasinya dengan diskon dan voucher lainnya sebagai hadiah. “Cara ini telah menjaring banyak pelanggan Shopee, terutama di kawasan Asia Tenggara, tempat platform e-commerce ini menjadi yang terpopuler. Shopee juga menawarkan layanan di Asia Timur dan Amerika Latin,” tulis David Curry di laman BusinessofApps, dikutip Kamis, 29 Agustus 2024.
Pilihan editor: BEI Suspensi Saham TMPO dan TNCA Hari Ini, Imbas Harga Naik Signifikan