Informasi Terpercaya Masa Kini

Respon MUI Sulsel Soal Video Viral Dugem Depan Masjid Agung Sengkang Wajo: Kegiatan Agustusan

0 51

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan (Sulsel) berikan tanggapan soal video viral dugem di depan Masjid Agung Sengkang, Kabupaten Wajo. 

Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan dengan video masyarakat di Kabupaten Sengkang asik dugem di depan Masjid.

Hal itu membuat banyak pihak resah dikarenakan tempat ibadah suci itu sebagai lokasi berjoget.

Sejumlah pria dan wanita memadati pekarangan masjid ternama di Kota Sengkang itu.

Tak sedikit dari wanita mengenakan baju ketat hingga lekukan tubuh nampak jelas.

Sekretaris MUI Sulsel, Prof Muammar Bakry mengatakan, sebelum mengambil kesimpulan dari video tersebut, MUI harus klarifikasi dan tabayyun 

“Agar respon yang kita berikan dapat objektif serta produktif bagi umat dan agama,” katanya, Sabtu (24/8/2024).

MUI Sulsel melakukan konfirmasi ke pihak terkait mengenai kejadian tersebut, kata Prof Muammar, lalu setelah konfirmasi ternyata kegiatan itu adalah rangkaian kegiatan Agustusan dilakukan dalam bentuk pawai. 

“Kegiatan utama adalah di lapangan yang memang berdekatan dengan Masjid Agung Kota Sengkang. Kemeriahan Agustusan yang biasa terjadi di berbagai tempat dengan iringan musik dan lagu,” ungkapnya.

Orang-orang tersebut adalah peserta lampion, bahkan dari jalur start hingga finish, kata Muammar, peserta itu telah berjoget.

“Mungkin karena sudah keasyikan dengan dentuman musik dan tambah semangat saat finish, mereka pun tambah ngegas jogetnya, mereka larut dan tak sadar bahwa mereka berada di area Masjid Agung,” ujarnya.

“Jadi sebenarnya bukan panitia yang membuat acara khusus depan atau halaman masjid. Hanya kebetulan lapangan utama berdekatan dengan masjid,” tambah dia.

Adapun kata Rektor UIM itu, Sengkang terkenal dengan Kota Santri, para masyarakat di Kabupaten itu identik dengan anak pengaji dan religius.

“Pusat Pendidikan agama Islam di Sulsel dengan ulama yang berkaliber dan melahirkan banyak ulama di Sulawesi bahkan Indonesia,” kata Muammar.

Meski begitu, Prof Muammar juga tetap menyayangkan jika pemandangan seperti itu terjadi dekat pusat tempat ibadah agama Islam.

“Jangankan Sengkang, di Makkah saja ada Abu Jahal, sebagaimana juga yang viral di Arab sudah ada diskotik dan lain-lain,” jelasnya.

“Tempat yang baik tidak mutlak penduduknya semua alim beragama. Ada Abu Bakar pasti juga ada Abu Jahal. Bahkan di tempat yang paling mulia, maka penggodanya juga dari tingkatan elitnya,” tambah dia.

Ia berharap, dakwah Islam dimanapun, apalagi dekat di pusat keislaman terus memainkan peran dakwahnya.

“Paling utama adalah pemerintah agar membina masyarakat menjadi masyarakat berakhlak dan berkarakter dengan nilai-nilai agama dan budaya ketimuran,” jelasnya. (*)

Leave a comment