Informasi Terpercaya Masa Kini

Batu Bertuliskan Aksara Kuno Ditemukan Warga di Magetan

0 4

MAGETAN, KOMPAS.com – Warga Desa Taji, Kecamatan Karas, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menemukan batu bertuliskan aksara jawa kuno. Sampai saat ini, batu itu masih dibiarkan sambil menunggu tindak lanjut dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan.

Kepala Desa Taji Sigit Supriyadi mengatakan, batu yang diduga prasasti tersebut ditemukan warga saat membongkar pagar batas kebun pada Jumat (9/8/2024).

“Jadi warga merasa batunya aneh, berbentuk persegi dan halus tertata sebagai pagar pembatas kebun. Ketika dibongkar ternyata berbentuk bulat lonjong dengan lebar sekitar 1 meter, di tengah ada bentuk kotak persegi empat yang terdapat ukiran relief,” ujarnya saat ditemui di lokasi temuan batu itu pada Rabu (21/8/2024).

Baca juga: ASN Pemkab Magetan dan Karyawan Diler Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Mobil Siaga di Bojonegoro

Sigit menambahkan, di bagian atas batu berbentuk lonjong tersebut terdapat tulisan aksara jawa kuno.

“Karena ini bagian penting dari sejarah yang ada di desa kami, kami masih menunggu tindakan lanjut dari dinas terkait,” imbuhnya.

Baca juga: Cerita Sudarno Veteran Magetan yang Kini Tinggal dengan Sapi, Pernah Tertembak Saat Tugas di Timor Timur

Menulis sejarah desa

Saat ini, Pemerintah Desa Taji sedang menggali bukti sejarah tentang desa mereka untuk dituliskan menjadi buku sejarah desa.

“Awalnya kita mencari apakah ada artefak di sekitar desa untuk ditelusuri sebagai bahan menyusun sejarah desa. Ternyata kita temukan artefak ini ada di kebun warga. Ditemukan hari Jumat lalu, Dulunya tanah di situ dikeruk oleh warga untuk pembuatan batu bata, sebagian batu di situ dijadikan pagar pembatas kebun oleh warga,” katanya.

Pemerintah Desa Taji akan meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Magetan untuk menterjemahkan arti dari tulisan aksara jawa kuno yang terpahat di batu tersebut.

Namun, bagian atas dari batu hitam tersebut sudah pecah, tulisan aksara jawa kuno pada badan batu itu pun juga mulai rusak.

Relief pada bagian persegi yang berada di tengah batu juga mulai rusak.

“Kalau bisa kita minta untuk diterjemahkan tulisan yang ada di batu tersebut artinya apa, supaya masyarakat tahu arti dari tulisan yang ada di batu tersebut karena ini ada kaitannya dengan desa kami,” kata Sigit.

Tersimpan di Museum Nasional

Sigit mengatakan, ada satu artefak yang disimpan di Museum Nasional di Jakarta juga berasal dari Desa Taji. Artefak dengan inventaris nomor 31 itu merupakan batu berbentuk seperti gunungan.

Artefak itu ditemukan di Dukuh Tambi, Desa Taji, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan.

“Dalam terjemahanya disebutkan era Mpu Tumambi kalau wilayahnya Sumalumbi. Dari keterangan di museum bahwa ditemukan di Dukuh Tambi, itu salah satu dukuh di desa kami,” katanya.

Prasasti itu tertulis tahun 1126 Saka dan dimungkinkan di era Kerajaan Jenggala.

“Apakah artefak yang ini ada kaitannya dengan artefak yang tersimpan di Museum Nasional, kita juga tidak tahu. Semoga temuan prasasti ini nanti bisa mendukung prasasti yang sebelumnya ditemukan,” pungkas Sigit.

Leave a comment