Bobby Nasution Didukung 7 Partai di Pilkada Sumut, Begini Respons PDIP
JAKARTA, KOMPAS.TV – Wali Kota Medan Bobby Nasution telah mengantongi dukungan dari tujuh partai politik (parpol) untuk maju di Pilkada Sumatera Utara (Sumut) 2024.
Tujuh parpol yang mendukung Bobby maju sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Sumut 2024 yakni Gerindra, PAN, Golkar, NasDem, PKB, Demokrat, dan PPP.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat mengaku tak mempermasalahkan dukungan tujuh partai tersebut untuk Bobby.
Ia meyakini PDIP bisa mengusung calon sendiri di Sumut, meski tetap membutuhkan dukungan parpol lain.
Saat ini, sambung Djarot, PDIP terus membuka komunikasi dengan parpol yang belum menentukan pilihan untuk mendukung sosok tertentu di Pilkada Sumut.
Baca Juga: Bobby Kantongi Dukungan 7 Parpol di Pilkada Sumatra Utara, PDIP: Faktor Pengaruh Mertuanya?
“Artinya apa, di Sumatera Utara, PDI Perjuangan ini relatif aman ya, artinya bisa mencalonkan sendiri. Tetapi kita tetap membuka komunikasi dengan partai-partai yang belum bergabung ke sono (7 parpol yang dukung Bobby),” ujarnya saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (9/7/2024).
Namun Djarot merasa heran dengan banyaknya partai politik yang mendukung Bobby.
Dia pun mempertanyakan apakah dukungan tersebut diberikan karena melihat kinerja Bobby dalam memimpin Kota Medan atau mertuanya yaitu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Pilkada Sumut ya, untuk Mas Bobby sudah dapat (dukungan sebanyak itu), itu karena Mas Bobby-nya atau karena mertuanya? Itu pertanyaannya. Jadi pertanyaannya itu,” ujar Djarot.
Terlepas dari itu, dia menilai banyaknya partai yang mendukung, tidak menjadi jaminan Bobby akan menang di Pilgub Sumut. Sebab, kata dia, yang menentukan adalah suara warga Sumut, bukan partai politik.
Baca Juga: Ralat Pernyataan Usung Bobby di Pilgub Sumut, Presiden PKS: Belum Ada Keputusan
“Belum tentu juga, pendukung partai yang banyak gitu, raksasa, gemuk gitu ya, itu pasti menang. Super koalisi kek, atau super apa ya, gemuk banget, ya itu belum tentu juga karena yang menentukan kan rakyat juga,” ujarnya.