Informasi Terpercaya Masa Kini

Sosok Alm Caca di Mata Sahabat,Periang Ramah dan Punya Semangat Belajar yang Tinggi

0 69

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE – Kepergian Siti Tasya Rospiani Putri (17), finalis ajang Tomalolo Tomakappa yang tewas usai tertabrak ambulans, menyisakan duka mendalam untuk keluarga dan sahabatnya.

Tasya sebelumnya menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit, tak lama setelah tertabrak ambulans yang sedang mengangkut pasien Demam Berdarah (DBD) di Jl poros Polman – Majene pada Selasa (13/8/2024) malam.

Siti Tasya Rospiani Putri atau biasa disapa dengan nama panggilan Caca ini merupakan remaja asal Majene yang tinggal di lingkungan Lipu.

Ia merupakan seorang pelajar dari Kabupaten Majene, almarhumah juga diketahui sebagai salah satu finalis ajang pencarian bakat Tomalolo Tomakappa Majene 2024.

Caca di mata masyarakat Majene merupakan pribadi yang sangat baik, ia merupakan perempuan berprestasi dan sering membanggakan Kabupaten Majene.

“Caca itu kak anaknya ramah sekali, baik, tidak sombong, dan murah senyum,” ujar Cahya, sahabat Almarhum saat ditemui Tribun Sulbar.com di Majene.

Cahya menyebutkan kepribadian Caca tersebut, menjadikan Caca mendapat banyak prestasi, karena dalam menjalani keseariannya Caca tidak pernah mengeluh serta memiliki semangat belajar yang tinggi.

Ditambah pribadinya yang lembut, sopan dan mudah berbaur.

Baca juga: Kesaksian Sopir Ambulans Usai Tabrak Pemotor Hingga Tewas di Polman, Akui Buru-buru Bawa Pasien

Baca juga: Pemotor di Polman Tewas Usai Tabrakan dengan Ambulans, Diduga Hilang Kendali Saat Kecepatan Tinggi

Menurut Cahya sebagai teman dekatnya ia merasa sangat terpukul setelah mendengar kabar sahabatnya pergi meninggalkannya untuk selamanya.

Padahal kata Cahya Caca saat ini baru kelas 12 SMA, meskipun masih pelajar Caca menorehkan prestasi yang banyak semenjak ia sekolah.

Prestasi-prestasi itu merupakan pencapaian yang tinggi hingga ke kanca Nasional.

Diketahui Siti Tasya Rospiani Putri merupakan pemenang Mis Global Sulbar 2021, pemenang Nona Batik Nusantara 2021, Duta Tenun Sulbar, hingga saat ini terpilih menjadi Finalis Tomalolo Tomakappaa Majene 2024.

“Pencapaian-pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dari almarhumah Caca semasa ia sekolah,” ucap Cahya.

Cahya juga menambahkan Caca merupakan orang yang sangat dermawan, ia mudah berbagi kepada temanya, selain itu ia juga tidak pilih-pilih, dia berteman dengan siapapun selagi itu memberikan nilai positif.

Selain itu Caca juga dikenal dengan orang yang sangat sederhana, jarang mengeluh dan selalu gembira.

“Sebagai temannya tidak pernah ka berpisah dengan dia saya satu sekolah kurasakan sekali kebaikannya Caca ini,” lanjutnya.

Sementara itu ayah Siti Tasya Rospiani Putri, Aan mengatakan tugas Caca telah selesai dalam perlombaan tersebu, setelah dirinya mewakili penampilan terakhir putrinya pada malam puncak pemilihan tomalolo tomakappaa tersebut.

Menurutnya sebagai ayah ia sangat terpukul, meski kini putrinya telah tiada namun tugas terakhir dari putrinya telah ia selesaikan di ajang bergengsi ini.

Diketahui Ayah Caca mewakili anaknya untuk penentuan lomba tomalolo tomakappaa 2024 Majene, dengan membawa selempang bertuliskan Siti Tasya Rospiani Putri ke atas panggung, dirinya mengungkapkan telah kuat berdiri di atas pementasan anaknya.

Diketahui untuk menghormati almarhumah Siti Tasya Rospiani Putri, pemenang lomba tomalolo tomakappa telah diraih olehnya, meski diwakili ayahnya, pencapaian tersebut merupakan bentuk penghormatan terakhir kepada Siti Tasya Rospiani.

Kesaksian Sopir Ambulans

Sopir Ambulans bernama Agus Salim (51) kini menjalani pemeriksaan polisi usai menabrak remaja bernama Siti Tasya Rospiani Putri (17) di Jl Muh Yamin, Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Rabu (14/8/2024).

Remaja putri finalis Tomalolo Majene ini tewas usai sempat dilarikan ke rumah sakit daerah.

Agus Salim menjalani pemeriksaan di Unit Penegak Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Polman.

Mobil Ambulans dengan nomor polisi DC 1051 C, saat ini juga ditahan sebagai barang bukti.

“Motornya terlempar ke jalan jadi saya tidak bisa hindari, korban Jatuh duluan, cuman saya tidak bisa menghindari,” terang Agus Salim kepada wartawan.

Dia mengaku berangkat dari Puskesmas Campalagian menuju ke rumah sakit daerah di Polewali.

Membawa pasien anak kecil mengidap penyakit DBD yang harus dirujuk ke ruang sakit daerah.

Saat itu Ambulans yang dikendarainya melaju dengan kecepatan tinggi karena sedang buru-buru sehingga tidak dapat menghindar.

“Saya tadi malam itu memang sudah undur gas, karena padat kendaraan, tapi sudah tidak bisa dihindari,” lanjutnya.

Disebutkan saat sebelum kejadian ia sempat mengurangi kecepatan, namun tidak dapat menghindar.

Sehingga menabrak pemotor dari arah berlawanan yang sudah lebih dulu terjatuh.

Sementara itu Kanit Gakkum Satlantas Polres Polman, Ipda Sofian mengatakan akan melakukan olah tempat kejadian perkara.

Demi mengetahui kronologi pasti kecelakaan yang menewaskan remaja putri tersebut.

“Untuk barang bukti telah kami amankan, sopirnya juga telah kami amankan di kantor, tahap selanjutnya kami masih melakukan penyelidikan,” terang Sofian kepada wartawan.

Kronologi Kejadian

Kronologi tewasnya Siti Tasya Rospiani Putri (17), gadis remaja asal Majene yang juga finalis ajang pencarian bakat Tomalolo Tomakappa Majene.

Siti Tasya menghembuskan nafas terakhir tak lama setelah terlibat kecelakaan lalu lintas di Jalan Poros Polman – Majene, tepatnya di Kelurahan Pekkabata, Kecamatan Polewali mandar (Polman), Sulawesi Barat pada Selasa (13/8/2024) malam.

Kendaraan roda dua yang dikendarainya bertabrakan engan kendaaraan roda empat ambulans yang sedang membawa pasien.

Kasat Lantas Polres Polman Akp Arfian Restu Jaya mengatakan, kejadian lakalantas itu terjadi pada Selasa tanggal 13 Agustus 2024, sekitar pukul 19.30 WITA.

Sepeda Motor Yamaha Fazzio warna Biru yang di kendarai oleh Siti bergerak dari arah Timur menuju ke arah Barat.

Pada saat di perjalanan tepatnya di Jalan Poros Polman-Majene Kel. Pekkabata Kec. Polewali Kab. Polman (depan Pasar sentral Pekkabata), Siti hendak mendahului kendaraan di depannya dan melaju dengan kecepatan tinggi, namun kemudian hilang kendali sehingga terjatuh.

Kemudian dari arah sebaliknya yaitu dari arah Barat menuju Timur 1 unit Mobil Suzuki APV (Ambulance) warna Putih  Nopol DC 1051 C yang kemudikan Agus salim (51) dimana pada saat itu Ambulance sedang membawa pasien rujukan dari Puskesmas Campalagian menuju ke RSUD Polewali, tidak dapat menghindari kendaraan tersebut yang terjatuh sehingga mengakibatkan terjadinya laka lantas.

“Kondisi korban pada saat kecelakaan mengalami patah tulang dan sesak di dada,” terang Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Polman, Ipda Sofyan kepada wartawan, Rabu (14/8/2024).

Dia mengatakan korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan, beberapa jam kemudian meninggal dunia.

Sofyan mengatakan korban diduga hilang kendali lantaran melaju dalam kecepatan tinggi.

Akhirnya terjatuh, korban lalu ditabrak mobil ambulans yang juga melaju dalam kecepatan tinggi.

“Korban mengendarai motor dalam kecepatan lumayan tinggi, hendak menyalip sebuah kendaraan di depannya,” lanjutnya.

Dia menyebut korban tidak bisa mengendalikan kendaraan dan oleng, dia terjatuh karena kehilangan kendali.

Bersamaan dengan itu muncullah mobil ambulans dari arah berlawanan atau dari Campalagian.

Ambulans membawa pasien DBD hendak menuju rumah sakit daerah ini juga melaju dengan kecepatan tinggi.

Akhirnya kecelakaan ini pun tidak terhindarkan, korban ditolong warga menuju rumah sakit.

Sofyan menyebut korban merupakan seorang pelajar dari Kabupaten Majene.

Korban juga diketahui sebagai salah satu finalis ajang pencarian bakat Tomalolo Tomakappa Majene.

Menurut Sofyan, sopir ambulans bersama barang barang bukti dua kendaraan yang terlibat kecelakaan telah diamankan di Polres Polman. (*)

Leave a comment