Tanda Perkembangan Bayi di Bawah Satu Tahun Terlambat
Melihat perkembangan bayi memang menyenangkan. Mama bisa melihat setiap hari mereka memiliki kemampuan baru yang mungkin belum pernah si Kecil lakukan sebelumnya.
Namun, penting untuk Mama ketahui bahwa tidak semua bayi mengalami perkembangan yang sama. Beberapa bayi di luar sana, ada yang berkembang lebih cepat dari usianya atau bahkan terlamat.
Keterlambatan perkembangan ini biasanya ditandai dengan ketidakmampuan si Kecil untuk melakukan sesuatu. Padahal, anak-anak seusianya mungkin sudah hampir semuanya bisa melakukan hal tersebut.
Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk mengenali tanda-tanda kerterlambatan berkembang pada si Kecil sejak sedini mungkin.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum tanda perkembangan bayi di bawah satu tahun terlambat. Apa saja?
Terlambat Berkembang pada Bayi
Bisa disebut sebagai keterlambatan perkembangan ketika seorang anak tidak mencapai patokan perkembangan dari apa yang dianggap normal pada umumnya.
Keterlambatan itu bisa dilihat dari beberapa aspek, seperti misalnya perkembangan motorik kasar dan halus pada si Kecil.
Perbedaan motorik kasar dan halus terletak pada beberapa hal. Motorik kasar berkaitan dengan gerakan otot besar, seperti duduk, berjalan, atau berlari. Sedangkan, motorik halus mengacu pada gerakan otot yang lebih kecil, misalnya menggenggam, menulis, atau menggambar.
Jika bayi mama mengalami keterlambatan pada aspek motorik, biasanya akan ditandai dengan lambannya si Kecil untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang melibatkan motorik kasar dan motorik halusnya.
Selain itu, keterlambatan dalam aspek lain juga bisa terjadi. Seperti misalnya terlambat dalam keterampilan komunikasi dan bicara, keterampilan membantu diri sendiri seperti berpakaian, dan keterampilan sosial seperti melakukan kontak mata dan bermain dengan orang lain.
Keterlambatan dalam aspek tersebut juga bisa menjadi patokan bagaimana seorang anak bisa dikatakan mengalami keterlambatan perkembangan.
Tanda Perkembangan Bayi di Bawah Satu Tahun Terlambat
Jika ada sesuatu yang aneh atau salah yang Mama rasakan terkait perkembangan si Kecil, percayalah pada insting mama dan tanyakan segera tentang hal itu kepada dokter.
Semakin dini keterlambatan perkembangan terdeteksi, maka akan semakin cepat pula si Kecil mendapatkan penanganan yang tepat. Berikut ini beberapa tanda bayi mama terlambat berkembang berdasarkan usianya:
1. Usia 2 bulan
- Tidak menanggapi suara keras
- Tidak melihat sesuatu saat bergerak
- Tidak bisa mengangkat kepala saat tengkurap
- Tidak tersenyum pada orang
- Tidak menaruh tangan ke mulut
2. Usia 4 bulan
- Tidak melihat sesuatu saat bergerak
- Tidak tersenyum pada orang
- Tidak bisa menahan kepala dengan stabil
- Tidak mengeluarkan suara
- Tidak menaruh tangan ke mulut
- Tidak menekan kaki saat kaki diletakkan di permukaan yang keras
- Mengalami kesulitan menggerakkan satu atau kedua mata ke segala arah
3. Usia 6 bulan
- Tidak menunjukkan rasa kasih sayang kepada Mama
- Tidak menanggapi suara di sekitar mereka
- Kesulitan membawa sesuatu ke mulut
- Tidak mengeluarkan suara vocal
- Tidak berguling di kedua arah (belakang ke depan atau depan ke belakang)
- Tidak tertawa
- Terlihat sangat kaku, dengan otot yang kencang
4. Usia 9 bulan
- Tidak mampu menahan beban pada kaki saat ditopang
- Tidak bisa duduk tanpa bantuan
- Tidak mengoceh
- Tidak merespons nama sendiri ketika dipanggil
- Tidak mengenali orang disekitarnya
- Tidak bisa memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lainnya
5. Usia 12 bulan
- Tidak bisa merangkak
- Tidak bisa berdiri meskipun dengan bantuan
- Tidak mengucapkan satu kata pun seperti “Mama”
- Tidak menggunakan gerakan seperti melambaikan tangan atau menggelengkan kepala
- Tidak menunjuk benda-benda
- Tidak mencari hal-hal yang mereka lihat disembunyikan oleh Mama
- Kehilangan keterampilan yang pernah mereka miliki sebelumnya
Apa Penyebab si Kecil Mengalami Keterlambatan Perkembangan?
Terkadang perkembangan yang terlambat itu memiliki penyebab medisnya, seperti komplikasi kelahiran prematur atau kondisi genetik seperti down syndrome. Atau bisa jadi penyebabnya karena penyakit serius atau kecelakaan.
Keterlambatan bicara dan bahasa mungkin berasal dari gangguan pendengaran atau masalah dengan laring, tenggorokan, atau rongga hidung dan mulut. Kesulitan dengan komunikasi mungkin terkait dengan masalah dengan sistem saraf pusat.
Namun, seringnya, tidak ada penyebab medis spesifik yang dapat ditemukan untuk menjelaskan keterlambatan perkembangan.
Hal itu disebabkan banyaknya kasus yang terjadi oleh beberapa anak. Selain itu, sulitnya untuk mengidentifikasi karena biasanya orang tuanya sendiri pun tidak terlalu memusingkannya.
Seberapa Besar Kemungkinan si Kecil Mengalami Keterlambatan Perkembangan?
Dilansir dari baby center, berdasarkan penelitian, 10 hingga 15 persen anak di bawah usia 3 tahun mengalami keterlambatan perkembangan, seperti kesulitan belajar, berkomunikasi, bermain, atau melakukan aktivitas fisik atau keterampilan praktis.
Sekitar 14 persen anak di bawah usia 17 tahun memiliki masalah seperti gangguan bicara dan bahasa, cacat intelektual, ketidakmampuan belajar, atau masalah emosional dan perilaku.
Di antara anak-anak dengan keterlambatan perkembangan, sekitar 40 persen anak memiliki lebih dari satu masalah perkembangan, dan kurang dari 2 persen memiliki tiga atau lebih.
Oleh karena persentase yang cukup besar inilah penting bagi Mama untuk berkonsultasi pada dokter jika Mama mencurigai anak mama mengalami keterlambatan perkembangan.
Apakah Dokter Memeriksakan Keterlambatan Perkembangan Pada Si Kecil Tiap Kali Kontrol?
Bayi dan anak-anak idealnya melakukan screening kesehatan setiap kali kunjungan pemeriksaan untuk mengetahui kemungkinan keterlambatan perkembangan.
Anak-anak biasanya diberikan tes screening perkembangan saat mencapai usia 9, 18, dan 24 atau 30 bulan. Akan tetapi, pemeriksaan dapat dilakukan kapan pun jika orang tua atau dokter memiliki kekhawatiran tertentu terkait perkembang si Kecil. Dokter juga harus menanyakan kepada Mama segala kekhawatiran yang Mama miliki.
Jika dokter menemukan sesuatu yang mengkhawatirkan, mereka mungkin melakukan tes yang lebih rinci atau merujuk Mama ke spesialis yang menangani masalah perkembangan terkait. Bayi mama kemudian akan menjalani evaluasi perkembangan, yang merupakan penilaian terhadap keterampilan mereka yang lebih dalam.
Kalau Mama khawatir tentang perkembangan bayi mama di antara kunjungan rutin pemeriksaan, jangan menunggu sampai kunjungan berikutnya. Mama bisa langsung menghubungi dokter dan berkonsultasi padanya.
Nah, itulah tanda perkembangan bayi di bawah satu tahun terlambat. Semakin cepat Mama mengetahui keterlambatan perkembangan pada si Kecil, maka akan semakin cepat pula bayi mama mendapatkan penanganan yang tepat. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- 5 Perilaku Aneh Bayi yang Merupakan Bagian dari Perkembangannya
- Benarkah Perkembangan Bayi Laki-laki Lebih Lambat dari Perempuan?
- Tahap Perkembangan Sensorimotor Bayi dan Tips untuk Menstimulasinya