Informasi Terpercaya Masa Kini

Ciri-ciri Penganut Gaya Hidup Minimalis

0 18

Menerapkan gaya hidup minimalis bukan hanya sekadar tren dan perkara yang mudah. Banyak beredar mitos dan persepsi yang salah di kalangan masyarakat tentang gaya hidup minimalis.

Misalnya saja sering muncul stigma bahwa menjadi minimalis berarti siap hidup sederhana, tidak boleh belanja terlalu sering atau ekstrimnya siap menderita. Salah persepsi dan disinformasi ini kerap membuat beberapa orang ragu dan urung untuk memulai gaya hidup yang kian populer beberapa tahun belakangan ini.

Dengan berfokus pada kesederhanaan hidup yang penuh makna, mengeliminasi barang-barang yang tidak perlu, para minimalis dapat menemukan kebahagiaan sejati pada apa yang dimiliki, bukan apa yang tidak dimiliki. Mereka tidak terbebani oleh hal-hal yang tidak penting dan fokus menikmati apa yang benar-benar penting dan berharga bagi mereka.

Jadi, bagaimana cara mengenali jika seseorang adalah penganut gaya hidup minimalis? Apakah tanda-tandanya untuk mengidentifikasinya? Bisa jadi, jangan-jangan tanpa disadari kamu ternyata sudah menjadi seorang minimalis. Yuk kita simak ciri-cirinya berikut ini.

1. Sebisa Mungkin Tidak Berutang

 

Utang dan cicilan membuat hidup jadi berat oleh karena itu kamu lebih suka untuk hidup bebas dari utang. Kalau ada barang yang ingin kamu beli tapi di luar kemampuanmu, akan dipikirkan baik-baik dulu sebelum membeli. 

Kira-kira benar-benar butuh barang ini atau tidak? Apakah uang yang ada saat ini cukup atau tidak? Kalaupun tidak cukup atau terpaksa harus berutang kamu akan berpikir dulu kira-kira cicilan perbulannya memberatkan atau tidak? Kalau memberatkan maka lebih baik memilih untuk tidak berutang, tapi dengan menabung hingga cukup untuk membelinya.

Kamu akan lebih bijaksana dalam mengelola keuangan dengan menghindari utang konsumtif dan lebih banyak menabung atau berinvestasi. Dengan pengeluaran yang lebih terkendali, kamu dapat mencapai kebebasan finansial lebih cepat dan hidup dengan lebih tenang.

2. Prioritas pada Kualitas dan Fungsional daripada Kuantitas

Penganut gaya hidup minimalis cenderung memilih barang-barang yang berkualitas tinggi dan tahan lama. Kamu lebih memilih memiliki sedikit barang yang bermanfaat dan berkualitas, daripada banyak barang yang murah dan cepat rusak.

Setiap barang yang dimiliki biasanya memiliki fungsi yang jelas dan sering digunakan. Tidak ada tempat untuk barang-barang yang hanya berfungsi sebagai hiasan atau yang jarang digunakan. 

3. Ruang yang Bersih dan Tertata

Lingkungan tempat tinggal dan bekerja orang yang menganut gaya hidup minimalis biasanya sangat rapi dan bakalan stres kalau lihat kondisi rumah atau kamar yang berantakan. Kamu akan memastikan setiap barang selalu rapi pada tempatnya dan menghindari akumulasi barang-barang yang tidak perlu.

Hal ini tidak hanya membuat lebih mudah untuk berbenah- benah agar rumah terlihat rapi dan bersih tetapi juga menciptakan atmosfer yang lebih tenang dan produktif sehingga waktu yang ada bisa digunakan untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai.

 

4. Tidak Merasa Perlu untuk Selalu  Mengikuti Tren

Penganut minimalisme tidak terpengaruh oleh tren konsumsi yang berubah-ubah. Misalnya kamu bukan tipe orang yang suka gonta-ganti handphone setiap kali ada keluaran handphone model baru, atau pengin ganti mobil baru setelah lihat teman atau tetangga beli mobil seri terbaru. Kamu akan puas dengan mobil yang sudah ada selama perawatannya mudah, nggak rewel dan bisa memenuhi apa yang jadi kebutuhanmu. Jadi tidak akan tergoda untuk harus selalu mengikuti tren terus-menerus, kamu cukup puas dengan apa yang kamu punya.

 

5. Tidak Mudah Tergoda Sale atau Diskon

Bujukkan-bujukan untuk membeli suatu barang pada saat sale atau diskon tidak membuat kamu jadi Fomo (fear of missing out) atau tidak akan merasa ketinggalan karena tidak membeli pada saat diskon. Tidak ada rasa untuk harus beli sekarang mumpung diskon.

Kamu akan membeli barang hanya jika benar-benar diperlukan dan tidak tergoda oleh iklan atau diskon besar.  Memahami bahwa kebahagiaan sejati tidak datang dari memiliki lebih banyak barang, tetapi dari menjalani hidup yang lebih bermakna.

6. Fokus pada Pengalaman daripada Kepemilikan

Alih-alih mengumpulkan barang-barang material, kamu lebih menghargai aspek lain dalam hidup seperti hubungan dan pengalaman. Kamu lebih suka menghabiskan uang untuk perjalanan, belajar hal baru, atau menghabiskan waktu dengan orang-orang yang disayangi. Pengalaman ini memberikan kenangan yang abadi dan lebih bermakna daripada barang-barang material.

7. Membuat Segala Sesuatu Menjadi Simpel

Kamu orangnya nggak ribet, tidak susah untuk membuat kamu senang karena seleramu sederhana aja. Diajak makan apa saja oke, naik transportasi apa saja enggak masalah. Kalau ada masalah tidak cepat panik dan bisa tetap tenang. Masalah besar tidak dibesar-besarkan justru dibuat menjadi sekecil mungkin. Masalah kecil tidak terlalu dipikirkan dan sebisa mungkin menghindari masalah.

8. Akan Mengajarkannya pada Anak

Jika kamu telah memiliki anak, kamu akan mendidik dan mengajarkan anak-anakmu untuk bisa membedakan mana kebutuhan mana keinginan. Jadi anak-anakmu sedari kecil sudah tahu bahwa mereka tidak bisa sedikit-sedikit minta dan akan mengerti bahwa tidak semua keinginannya harus selalu dipenuhi oleh orangtua. Mereka juga tahu bagaimana nilai suatu barang sehingga akan menghargai dan merawat barang yang mereka punya dengan baik. 

*****

 

Gaya hidup minimalis tidak hanya diukur dari jumlah barang yang kita punya, tidak diukur dari jumlah tabungan yang kita punya di bank dan tidak diukur juga dari besarnya rumah kita. Tapi minimalis sebenarnya adalah tentang nilai atau value yang penting dalam hidup kita.

Intinya kamu bisa disebut sebagai seorang minimalis kalau kamu bisa hidup dengan penuh kesadaran. Kamu sendiri yang mengendalikan hidupmu. Kalau jalan kamu mulai melenceng dari jalurnya, kamu akan kembali lagi dijalan yang benar karena kamu sendiri yang pegang kendali atas hidupmu dan tahu benar hal yang terpenting dalam hidup.

Leave a comment