Dulu Memaki, Rocky Gerung Kini Bahagia: Terima Kasih Jokowi
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Wakil Ketua Bidang Panjat Tebing Alam dan Rekreasi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Rocky Gerung mengapresiasi para pendukung tim panjat tebing Indonesia dan semua pihak yang membahagiakan rakyat Indonesia atas perolehan medali emas dari Veddriq Leonardo di Olimpiade Paris 2024.
Secara eksplisit, Rocky pun berterimakasih kepada segenap jajaran pemerintah tidak terkecuali Presiden Joko Widodo. “Terima kasih Pak Menpora, terima kasih Pak Jokowi,”ujar Rocky di akun Instagram @fpti_offical.
Rocky mengungkapkan, prestasi emas olimpiade membanggakan Indonesia. Dia menjelaskan, Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih akan memelihara semangat tersebut sampai olimpiade berikutnya.
“Di balik itu semua, yang harus kita ucapkan adalah ini adalah prestasi yang membahagiakan Indonesia. Dan Pak Prabowo akan memelihara semangat ini sampai 2029 kita ketemu di Olimpiade Los Angeles,”ujar dia.
Sebelumnya, Rocky Gerung dikenal kerap bersuara kritis kepada Pemerintahan Joko Widodo. Pada Agustus 2023 lalu, Rocky bahkan sempat dilaporkan ke polisi lantaran menyebut presiden Jokowi ‘Bajingan Tolol’. Ia mengatakan hak setiap orang untuk melaporkan dirinya ke polisi.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya sempat melakukan penyelidikan terhadap dugaan kasus penghinaan terhadap Presiden Jokowi tersebut. Meski demikian, Rocky Gerung tak juga ditetapkan sebagai tersangka.
Perjalanan Veddriq Leonardo..
Atlet panjat tebing Indonesia Veddriq Leonardo merebut medali emas pertama untuk Indonesia, dalam Olimpiade Paris 2024. “Spiderman” Indonesia asal Pontianak di Kalimantan Barat itu mengalahkan atlet China Wu Peng di final speed putra di Le Bourget Climbing Venue, pada Kamis malam WIB.
Perjalanannya dalam Olimpiade Paris sangat fantastis, karena sempat menyamai rekor dunia Samuel Watson pada 4,79 detik yang diciptakan atlet Amerika Serikat Amerika Serikat itu pada April 2024. Rekor dunia kembali diperbaiki oleh Watson.
Pria berumur 27 tahun itu, meraih waktu yang sama saat babak penyisihan unggulan pada Selasa lalu. Penyamaan rekor dunia itu terjadi saat Veddriq berduel dengan wakil tuan rumah Bassa Mawem, dalam percobaan kedua penyisihan unggulan.
Meski begitu, penyamaan rekor dunia itu tidak berlangsung lama, karena Watson kembali memecahkaan rekor itu dengan 4,75 detik.
Setelah drama penyamaan dan pemecahan rekor itu, Veddriq berduel dengan rekan senegara Rahmad Adi Mulyono untuk memperebutkan tiket perempat final dalam babak eliminasi.
Dia berhasil mengalahkan Rahmad yang berasal dari Surabaya dan otomatis merebut tempat perempat final.
Dalam perempat final yang digelar Kamis malam WIB, Veddriq kembali berduel dengan Mawem untuk mencatat waktu 4,88 detik, sehingga lolos ke semifinal.
Dalam semifinal, Veddriq kembali tampil trengginas untuk mengandaskan perlawanan Reza Alipour Shenazandifard dari Iran, dengan membukukan waktu 4,78 detik, sedangkan lawannya itu mencatatkan waktu 4,84 detik.
Hasil itu membuatnya masuk partai puncak melawan Wu Peng dari China yang juga dia kalahkan.Dalam Olimpiade tahun ini, Veddriq menjadi salah satu tumpuan medali emas nomor speed, bersama Rahmad Adi Mulyono, serta Desak Made dan Rajiah Sallsabillah dari speed putri.
Namun, ketiga rekannya terhenti pada babak penyisihan eliminasi, perempat final, dan small final atau perebutan perunggu.