Informasi Terpercaya Masa Kini

Cuitan Provokatif Elon Musk Sebut Perang Saudara Tak Dapat Dihindari,PM Keir Starmer Beri Bantahan

0 19

TRIBUNWOW.COM – Pemilik Tesla, Elon Musk ramal akan terjadi perang saudara akibat buntut kerusuhan yang berlangsung di Inggris.

Melalui akun X miliknya, Elon Musk dianggap melakukan provokasi terhadap kerusuhan yang tengah terjadi di Inggris.

Bermula ketika pemilik perusahaan SpaceX itu mengomentari salah satu unggahan akun X @stclairashley yang menampilkan video rekaman kerusuhan di Inggris.

Perang saudara tidak bisa dihindari,” tulis akun @elonmusk pada Minggu (4/8/2024).

Setelahnya, berbagai komentar turut meramaikan balasan yang diberikan oleh Elon Musk, mulai dari tanggapan pro maupun kontra terhadapnya.

Mungkin Anda harus berhenti secara aktif menyebarkan disinformasi dan propaganda,” unggah akun @proproketh.

Bukan tidak bisa dihindari, hal ini sedang berlangsung,” ujar pemilik akun @GenFlynn.

Baca juga: Tak Terbendung, Iran Bakal Serang Israel atas Kematian Haniyeh meski Sudah Dirayu AS dan Arab Saudi

Pada hari Senin (5/8/2024), Perdana Menteri Inggris (PM) Keir Starmer mengadakan pertemuan Cobra (komite darurat) yang dihadiri secara langsung oleh para menteri senior, polisi, serta kepala penjara.

Tujuan diadakannya pertemuan itu ialah untuk melakukan koordinasi terhadap kerusuhan anti-imigran dan anti-Muslim yang terjadi di Inggris belakangan ini.

Dilansir Scmp.com, juru bicara Starmer, Dave Pares mengatakan kepada para wartawan bahwa perusahaan media sosial harus melakukan aksi yang lebih masif untuk menanggapi ujaran kebencian yang tersebar di dunia maya.

Dave Pares juga menambahkan bahwa unggahan X oleh miliader Elon Musk ialah tidak dapat dibenarkan.

Baca juga: Di Luar Nalar, Israel akan Pakai Kelaparan 2 Juta Warga Gaza sebagai Senjata, Justru Sebut Bermoral

Setelahnya, Keir Starmer mengunggah cuitan di akun X miliknya yang seakan memberikan konfirmasi bahwa kerusuhan yang terjadi di Inggris bukanlah merupakan sebuah perang, melainkan kekerasan yang terorganisir.

“Ini bukan protes, ini murni kekerasan.

Kami akan memiliki pasukan tetap yang terdiri dari petugas publik.

Kami akan meningkatkan peradilan pidana.

Kami akan menerapkan hukum pidana secara online maupun offline.

Kami tidak akan mentolerir serangan terhadap masjid atau komunitas Muslim,”  jelas sir @Keir_Starmer pada Senin (5/8/2024).

Setelahnya, Elon Musk kembali mengirimkan tanggapan tidak setuju atas cuitan Perdana Menteri Britania Raya itu.

Bukankah Anda seharusnya khawatir terhadap serangan semua komunitas?,” tulis pemilik akun @elonmusk.

Cuitan berbalas itu sontak menyita perhatian publik.

Sebab keduanya merupakan tokoh penting yang dapat turut menggiring pemikiran para warganet atas hal yang dibagikannya melalui dunia maya.

Baca juga: Israel Ketar-ketir, Iran Susun Skenario Balas Dendam atas Kematian Ismail Haniyeh: Tak Dapat Dibaca

Apa yang kita lihat adalah kekerasan terorganisir dan tidak memiliki tempat baik di jalan-jalan maupun di dunia maya,” tambah Sir Keir Starmer, dikutip dari Metro.co.uk pada Selasa (6/8/2024).

Sebagai informasi tambahan, kerusuhan di Inggris bermula ketika tiga anak perempuan berusia 6 tahun, 7 tahun, dan 9 tahun tewas akibat ditusuk ketika berada di sanggar menari bertemakan Taylor Swift.

Kejadian tersebut kemudian memantik amarah dan melebar menjadi penyerangan di berbagai wilayah. 

Hingga saat ini, kerusuhan yang terjadi di Inggris telah tersebar hingga ke beberapa daerah.

Adapun daerah yang telah menjadi korban sekaligus saksi bisu tidak terelakkannya kerusuhan itu ialah Liverpool, Leicester, Stoke-on Trent, Nottingham, Manchester, Middlesbrough, Sunderland, dan Belfast.

(Magang TribunWow.com/Afidati Lelani)

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News.

Leave a comment