Siaga II, Kemenlu Minta WNI Tak Berkunjung ke Bangladesh
JAKARTA, KOMPAS.com – Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Bangladesh di Dhaka mengeluarkan status siaga II.
Status itu diperbarui dari sebelumnya siaga III akibat kerusuhan yang terjadi di beberapa titik di Bangladesh belakangan ini.
“Mencermati perkembangan situasi dan kondisi keamanan terkini di Bangladesh, KBRI Dhaka telah meningkatkan status kedaruratan dari Siaga III menjadi Siaga II,” kata Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan tertulis, Selasa (6/8/2024).
Dengan peningkatan status situsi Bangladesh saat ini, Kemenlu meminta agar warga negara Indonesia (WNI) yang berencana ke Bangladesh untuk menunda keberangkatannya.
Baca juga: PM Bangladesh Mundur, Naik Helikopter Militer dan Lari ke India
“Diimbau untuk menunda perjalanan ke Bangladesh sampai situasi dan kondisi keamanan membaik,” tulis Kemenlu.
Sedangkan untuk WNI yang berada di Bangladesh diminta meningkatkan kewaspadaan.
Mereka diharapkan mengurangi aktivitas di luar rumah dan menghindari kerumunan massa dan lokasi demonstrasi.
“Para WNI juga diharapkan dapat terus menjaga komunikasi dan mengikuti langkah-langkah kontingensi yang ditetapkan KBRI Dhaka,” tulis Kemenlu.
Untuk kondisi darurat, WNI bisa menghubungi hotline KBRI Dhaka (+880) 1614444552 dan Direktorat Perlindungan WNI Kemenlu (+62) 81290070027.
Baca juga: Panglima Militer Bangladesh: PM Hasina Mundur dan Kami Akan Bentuk Pemerintah Sementara
Adapun jumlah WNI di Indonesia yang tercatat di Bangladesh saat ini mencapai 563 orang.
Sebagai informasi, unjuk rasa anti pemerintah di Bangladesh terus meluas.
Aksi demo yang dimulai pada 1 Juli 2024 ini diawali dengan protes kebijakan kuota pegawai negeri sipil 30 persen untuk anggota keluarga veteran perang kemerdekaan.
Para mahasiswa menilai, sistem kuota diskriminatif dan menguntungkan pendukung Partai Liga Awami yang menjadi “rumah” bagi Perdana Menteri Sheikh Hasina Wazed. Mereka ingin sistem ini diganti berdasarkan prestasi.
Hingga kini dikabarkan 300 orang tewas dalam aksi demonstrasi yang terus digelar hingga saat ini.