Informasi Terpercaya Masa Kini

Dibalik Viral Tingginya IPK Anak Pedagang Plastik di Boyolali Jateng,Tinggal di Rumah Sederhana

0 17

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo 

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – Musholizaky Aflahal Mu’min atau yang karib disapa Zaki, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil lulus dengan IPK 3,99.

Zaki yang kini viral di media sosial tersebut ternyata tinggal di sebuah rumah sederhana di Boyolali.

Rumah yang ditinggali orang tua Zaki ini terbilang sederhana.

Tak nampak kemewahan dari rumah tua bergaya klasik.

Meski begitu, rumah tua peninggalan orang tua atau kakek Zaki ini cukup asri nan bersih.

Zaki diketahui merupakan anak pedagang plastik di Pasar Tradisional Nepen, Kecamatan Teras, Boyolali.

Prestasi akademik ini pun membuat Sidik Purnomo, ayah dari Zaki bangga.

Baca juga: Kisah Anak Penjual Plastik di Boyolali Jateng Lulus dari ITB Raih IPK 3,99. Manfaatkan KIP Kuliah

Ibunya, Wahyu Cahyaningrum  yang jualan di pasar desa itu. Sebuah pasar kecil milik desa.

Sejak SD anak sulungnya itu memang sudah menunjukkan keunggulannya di sekolah.

Di SDIT Insan Cendikia Boyolali, Zaki kerap rangking 1 di kelasnya.

“Kalau di SD sering menjuarai lomba-lomba di sekolah. Bahkan pernah juara 1 lomba siswa berprestasi se Boyolali,” ucapnya saat berbincang dengan TribunSolo.com, di rumahnya di Dukuh Karangnongko, Desa Kadireso, Kecamatan Teras, Jumat (2/8/2024).

Sidik menceritakan jika sang bungsu memang sudah menunjukkan ketertarikan pada dunia sains.

Dimana sejak SD, anaknya itu sudah senang belajar mengenai astronomi.

Berbagai aplikasi edukasi tentang astronomi dia kuasai.

Baca juga: Viral Foto Ijazah Gibran dengan Nilai IPK Disebut Hanya Setara 2,3, Begini Respons Wali Kota Solo

Hanya saja, ketertarikan pada astronomi itu berubah saat Zaki menginjak SMP.

“Kalau SMP lain lagi, namanya anak moodnya berubah,” katanya.

Meski begitu, Zaki tetap menunjukkan prestasinya.

Terbukti Zaki sewaktu SMP menjuarai lomba Matematika tingkat kabupaten.

Kemudian pada waktu SMA, Zaki dapat menjuarai kompetisi yang diadakan Ruang guru.

“Juara regional Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur kalau ngga salah,” jelasnya.

Dia mengaku Zaki memang sejak kecil aktif dan suka belajar.

Selama kuliah, Zaki pun tak pernah absen dari penghargaan dari ITB.

“Yang jelas setiap semester kan ada award dari ITB. Dikabari dapat award. Hampir setiap semester dapat terus. berarti 7 semester dapat award,” jelasnya.

(*)

Leave a comment