Informasi Terpercaya Masa Kini

Kabar Menyedihkan Timor Leste Setelah 12 Tahun Pisah dari Indonesia,Terpuruk ke Jurang Kemiskinan

0 60

TRIBUNTRENDS.COM – Nasib memilukan Timor Leste setelah 12 tahun memutuskan pisah dari Indonesia.

Negara yang berada di daerah timur Indonesia itu dikabarkan terancam mengalami kemiskinan.

Padahal, negara tersebut terkenal dengan kekayaan alamnya.

Begini kondisi terkini negara yang dipimpin Perdana Menteri Xanana Gusmao.

Baca juga: Pertemuan Kakak Adik Lama Terpisah Gara-gara Timor Leste Pisah dari Indonesia, 29 Tahun Tak Bersua

Timor Leste baru merdeka pada Mei 2002 silam. Saat ini, usianya baru menginjak 12 tahun.   

Meski sudah merdeka, namun harapan rakyat Timor Leste untuk menikmati kekayaan alamnya pupus.

Negara asing lah yang menikamati kekayaan alam Timor Leste lantaran keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM).

Berdasarkan laporan World Population Review pada September 2023 lalu, Timor Leste masuk dalam daftar 10 negara miskin di Asia. 

Negara yang pernah dianeksasi Indonesia sejak 1976 hingga 1999 itu berada di posisi kesembilan dalam daftar negara miskin di Asia yang dilansir World Population Review.

Adapun negara ini dinilai masih menjalani tahap pembangunan. Saat ini, Timor Leste memiliki pendapatan per kapita sebesar US$ 1.381 atau sekitar Rp 21,12 juta.

World Population Review menyebut beberapa indikator dalam mengukur tingkat ekonomi suatu negara. Salah satunya menggunakan jumlah pendapatan per kapita atau dikenal Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita.

PDB per kapita sendiri merupakan total PDB suatu negara yang dibagi dengan jumlah penduduk dari negara tersebut.

Berdasarkan perhitungan World Population Review, daftar 10 negara termiskin di Asia terdiri dari Afganistan, Korea Utara, Yaman, Tajikistan, Suriah, Nepal, Kirgistan, Pakistan, Timor Leste dan Myanmar. 

7 penyebab Timur Leste masih miskin

Setelah merdeka, pemerintah terus berupaya melakukan pembangunan di Timor Leste.

Pendapatan negara dari minyak dan gas menjadi tumpuan utama perekonomian negara tersebut.

Seperti diketahui, Timor Leste memiliki ladang minyak dengan cadangan minyak berlimpah.

Kekayaan minyak Timor Leste itu pula yang sering kali memunculkan pertanyaan, mengapa negara termuda Asia Tenggara ini tetap terjebak dalam kemiskinan dengan sumber daya alam yang demikian?

Melansir borgenproject.org (20/7/2017), dijabarkan mengenai 7 penyebab utama kemiskinan Timor Leste, apa saja?

1. Kerusakan infrastruktur yang parah selama pendudukan Indonesia

Banyak infrastruktur ekonomi Timor-Leste menjadi rusak parah selama tahun-tahun pendudukan Indonesia.

Hal tersebut berdampak negatif pada banyak layanan penting negara, seperti perawatan kesehatan, pertanian, dan pendidikan.

Kurangnya infrastruktur telah memperburuk kerawanan pangan di Timor

leste.

Banyak orang bergantung pada hasil panen sebagai sumber makanan utama mereka, sementara sejumlah besar tanaman telah dialokasikan secara tidak tepat atau diperdagangkan di pasar gelap yang memperparah masalah kelaparan.

2. Tantangan dari geografi sekitar

Geografi di wilayahnya menjadi tantangan tersendiri bagi Timor Leste.

Medan negara yang tidak rata membuat pertanian dan pengumpulan air menjadi sulit, dengan hanya 30 persen dari tanah subur yang digunakan untuk bertani.

Sekitar 70 persen penduduk negara tinggal di pedesaan dan mengandalkan pertanian sebagai sumber makanan utama mereka.

Sementara itu, mereka dihadapkan pada tantangan mengatasi musim

hujan dan kemarau.

Bencana alam juga membuat ini sulit, dengan banjir dan kekeringan menyebabkan kerugian besar.

Akibatnya, banyak keluarga yang bertani hanya mampu menghasilkan

pangan yang cukup untuk delapan bulan dalam setahun.

3. Kekurangan makanan yang berdampak pada penyakit

Kekurangan makanan berkontribusi pada sejumlah besar penyakit dan

penyakit di Timor Leste.

Malnutrisi tersebar luas, dan perawatan kesehatan yang layak sulit didapat, terutama bagi mereka yang berada di daerah pedesaan.

Angka kematian ibu termasuk yang tertinggi di dunia, dan 45 dari setiap 1.000 anak diperkirakan meninggal sebelum ulang tahun pertama mereka.

Sementara itu, dari mereka yang bertahan hidup, banyak yang kerdil karena gizi buruk.

4. Kurangnya akses air dan sanitasi

Air dan sanitasi juga menimbulkan masalah bagi perawatan kesehatan.

Dari semua orang Timor, 300.000 tidak memiliki akses ke air bersih, dengan sejumlah besar penduduk menggunakan keran umum dan mata air yang tidak terlindungi untuk mendapatkan air yang mereka butuhkan.

Selain itu, 700.000 orang tidak memiliki sanitasi yang layak. Kurangnya fasilitas dasar ini memungkinkan penyebaran penyakit, yang mengakibatkan kematian yang tidak perlu, terutama pada anak kecil.

5. Tingkat pendidikan di Timor yang rendah

Tingkat pencapaian pendidikan di Timor-Leste rendah, dengan kurangnya melek huruf di antara penduduk yang menjadi masalah.

Sebelum kemerdekaan, banyak sekolah di Timor Leste hancur dan kekurangan guru.

Laporan UNESCO 2015 menemukan banyak tantangan yang dihadapi sistem pendidikan .

Tingkat putus sekolah dan kehadiran, terutama anak perempuan, adalah salah satu masalah utama yang dihadapi negara ini.

6. Kesenjangan ketrampilan dna kurangnya lapangan pekerjaan

Salah satu alasan utama pendidikan menjadi penyebab utama kemiskinan

di Timor-Leste adalah dampak langsungnya terhadap lapangan kerja.

Sementara lebih dari tiga perempat pekerja Timor-Leste dipekerjakan di sektor primer, pekerjaan di luar area ini terbatas.

Masalah pendidikan negara mencegah pengembangan tenaga kerja terampil, yang menghalangi kemampuan pemerintah untuk berfungsi secara efektif.

Kesenjangan keterampilan ini sangat bermasalah bagi kaum muda Timor, di mana pendidikan yang tidak memadai telah menyebabkan tingkat pengangguran sebesar 40 persen.

Hal yang semakin memperparah masalah ini adalah kurangnya penciptaan lapangan kerja di luar pemerintahan, dengan sektor swasta hanya mampu menciptakan sekitar 400 pekerjaan per tahun.

7. Ketepatan pemanfaatan bantuan luar negeri

Sementara Timor Leste menerima bantuan luar negeri dari banyak sumber, muncul pertanyaan apakah bantuan telah memberikan hasil yang dapat diamati.

Kebijakan donor belum tentu sejalan dengan apa yang terbaik untuk negara, terutama bila difokuskan pada sektor publik versus swasta.

Meskipun demikian, laporan pemerintah baru-baru ini menunjukkan bahwa bidang-bidang penting kesehatan, pertanian dan pendidikan menerima investasi yang signifikan melalui bantuan luar negeri.

Sebagai beberapa penyebab utama kemiskinan di Timor Leste, investasi lebih lanjut di daerah-daerah ini dapat memungkinkan setidaknya sedikit pengentasan kemiskinan yang dihadapi negara tersebut.

(TribunTrends.com/TribunTimur)

Leave a comment